11 Juni 2022

Ini Jumlah Kalori Kerupuk Putih dan Bahayanya Jika Dikonsumsi Berlebihan

Meski enak sebagai pendamping lauk, tapi apakah kalorinya tinggi?
Ini Jumlah Kalori Kerupuk Putih dan Bahayanya Jika Dikonsumsi Berlebihan

Gurih dan renyah, membuat kerupuk putih banyak digemari. Namun, apakah Moms tahu berapa kalori kerupuk putih?

Beberapa orang suka makan dengan kerupuk putih sebagai menu pendamping. Bahkan, ada pula yang merasa tak lengkap rasanya jika makan tanpa kerupuk.

Bila menengok jauh ke belakang, menurut sejarawan kuliner Fadly Rahman seperti dikutip dari laman Wikipedia, kerupuk sudah masuk ke Jawa pada abad ke 9 atau 10.

Baca juga: Berapa Kalori Kacang Tanah dan Apa Saja Manfaatnya Bagi Kesehatan?

Seiring perkembangan zaman, kerupuk pun menyebar ke seluruh Nusantara dan muncul banyak variasi rasa.

Salah satu yang cukup digemari saat ini, dan juga banyak dijual di warung-warung, adalah kerupuk putih.

Kalori Kerupuk Putih

kalori kerupuk putih
Foto: kalori kerupuk putih (klikdokter.com)

Foto: klikdokter.com

Menurut laman Fat Secret Indonesia, diketahui bahwa kalori kerupuk putih adalah 65 kkal per kepingnya.

Sebanyak 30% dari kalori tersebut berasal dari lemak, 60% dari karbohidrat, dan 5% dari protein.

Bila dirinci, berikut ini kandungan gizi dalam kerupuk putih per kepingnya:

  • Lemak 2,11gr.
  • Karbohidrat 10,4gr.
  • Protein 0,83gr.

Kandungan lemak dalam kerupuk putih per kepingnya terdiri dari lemak jenuh sebanyak 0,158gr, lemak tak jenuh ganda 0,628gr, dan lemak tak jenuh tunggal 1,225gr.

Bila melihat rincian kalori kerupuk putih dan kandungan gizinya, dapat diketahui bahwa kerupuk ini sangat minim gizi.

Sumber energi utama dari kerupuk putih didominasi oleh karbohidrat serta lemak.

Jika Moms mengonsumsi hanya satu keping kerupuk putih sebagai lauk pelengkap, sebenarnya boleh saja.

Hal yang perlu dihindari adalah mengonsumsi dalam jumlah banyak, terutama sebagai camilan.

Konsumsi kerupuk putih 3 keping saja sudah menyumbang 195 kalori. Ini hampir setara dengan kalori sepiring nasi putih yaitu 204 kkal.

Bila Moms sedang diet defisit kalori, Moms perlu sangat hati-hati dalam mengonsumsi kerupuk putih, ya.

Baca juga: Kalori Capcay Ternyata Tinggi, Sisihkan dari Menu Diet Moms, Yuk!

Bahaya Konsumsi Kerupuk Putih Berlebihan

Ini Yang Moms Wajib Pahami Tentang Kardiomegali atau Pembesaran Jantung
Foto: Ini Yang Moms Wajib Pahami Tentang Kardiomegali atau Pembesaran Jantung (Orami Photo Stock)

Foto: Stok Foto Orami

Setelah mengetahui kalori kerupuk putih dan kandungan gizinya, mari kita bahas soal bahayanya. Hal ini terutama bila dikonsumsi berlebihan ya, Moms.

Seperti dibahas tadi, kerupuk putih mengandung lemak jenuh, sebagai hasil dari proses penggorengan. Lemak inilah yang perlu jadi perhatian.

Mengutip laman Livestrong, lemak jenuh biasanya ditemukan dalam produk hewani seperti daging, telur, produk susu, minyak, dan makanan olahan.

Lemak jenis ini boleh saja dikonsumsi dalam jumlah sedang. Namun, sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan.

Berbeda dengan lemak tak jenuh yang lebih sehat, terlalu banyak lemak jenuh dapat berkontribusi pada banyak masalah kesehatan.

The American Heart Association merekomendasikan konsumsi lemak jenuh hanya sekitar 5-6% per hari dari total kalori yang dibutuhkan tubuh.

Misalnya, jika Moms membutuhkan sekitar 2.000 kalori sehari, maka asupan lemak jenuh tidak boleh lebih dari 120 kalori, atau setara dengan 13 gram.

Lemak jenuh sering disebut sebagai lemak “jahat”. Namun, bukti tentang efek kesehatan dari asupan lemak jenuh masih jauh dari konklusif.

Selama beberapa dekade, organisasi kesehatan di seluruh dunia telah merekomendasikan untuk menjaga asupan lemak jenuh seminimal mungkin.

Sebagai gantinya, pilih yang lebih sehat, seperti minyak kanola. Hal ini untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Salah satu alasan utama mengapa asupan lemak jenuh harus dijaga seminimal mungkin adalah risiko kesehatan.

Lemak jenis ini dikaitkan dengan peningkatkan risiko penyakit jantung tertentu, termasuk kolesterol jahat (LDL).

Penelitian pada tahun 2011 yang dipublikasikan di Journal of Korean Medical Science mencoba membuktikan hal ini.

Asupan lemak jenuh diketahui dapat meningkatkan faktor risiko penyakit jantung, termasuk kolesterol jahat dan apolipoprotein B (apoB).

Semakin tinggi kadar kolesterol LDL dalam tubuh, maka semakin tinggi risiko penyakit jantung yang bisa dialami.

Sementara itu, apoB adalah sejenis protein dan komponen utama kolesterol LDL. Ini juga dianggap sebagai prediktor kuat risiko penyakit jantung.

Namun, meskipun banyak penelitian yang menyebutkan bahaya lemak jenuh pada kesehatan jantung, penelitian lebih lanjut masih diperlukan.

Terutama dalam menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi lemak jenuh dan penyakit jantung itu sendiri.

Baca juga: Mengenal Lebih Dekat Buah Gandaria dan 3 Manfaatnya untuk Kesehatan

Selain itu, konsumsi terlalu banyak makanan berlemak juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan lain seperti:

  • Obesitas.
  • Sindrom metabolik.
  • Diabetes tipe 2.
  • Penyakit perlemakan hati.
  • Masalah perkembangan saraf untuk anak-anak dan masalah neurologis pada orang dewasa.
  • Masalah gastrointestinal, yang juga dapat menyebabkan masalah dengan sistem kekebalan dan peradangan.
  • Kanker.

Menurut studi pada 2018 yang diterbitkan di American Journal of Lifestyle Medicine, risiko kesehatan tersebut biasanya terkait dengan konsumsi lemak tidak sehat.

Misalnya, kebiasaan mengonsumsi makanan yang digoreng seperti kerupuk putih, makanan cepat saji, dan makanan olahan.

Dalam studi tersebut, disebutkan setidaknya 71% orang Amerika mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Banyak dari orang-orang ini menderita masalah lain, seperti pradiabetes atau peradangan gastrointestinal.

Sekian pembahasan mengenai kalori kerupuk putih dan bahaya yang mengintai bila dikonsumsi berlebihan. Jadi, boleh saja jika Moms suka makan kerupuk putih kok.

Hal yang perlu dihindari adalah makan kerupuk putih berlebihan, hingga aspuan lemak jenuh lebih tinggi dari yang dibutuhkan tubuh.

Rasa gurih dan ringan ketika makan kerupuk putih seringkali membuat orang tidak sadar sudah makan berlebihan.

Bila kebiasaan sehat bisa dimulai dari hal kecil, Moms bisa mulai dengan membatasi konsumsi kerupuk.

Selain itu, jangan juga jadikan kerupuk sebagai camilan agar tidak makan berlebihan.

Untuk camilan, sebaiknya pilihlah yang sehat, seperti buah-buahan atau kacang-kacangan yang dipanggang.

Bila masih tidak bisa menghindari makan kerupuk, Moms bisa imbangi dengan pola hidup sehat lain seperti olahraga teratur.

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Kerupuk
  • https://www.heart.org/en/healthy-living/healthy-eating/eat-smart/fats/saturated-fats
  • https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1559827618766483
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3082114/
  • https://www.livestrong.com/article/403584-what-are-the-dangers-of-eating-too-much-fat/
  • https://www.healthline.com/nutrition/saturated-fat#heart-health

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb