04 Mei 2022

Sering Jadi Menu Sarapan, Berapakah Kalori Lontong?

Yuk, cari tahu jumlah kalori lontong isi hingga lontong sayur
Sering Jadi Menu Sarapan, Berapakah Kalori Lontong?

Apakah Moms sudah tahu berapa jumlah kalori lontong?

Moms dan keluarga mungkin sering mengonsumsi lontong sebagai menu sarapan karena rasanya yang lezat dan mengenyangkan.

Lontong merupakan hidangan yang terbuat dari beras dan santan yang dibungkus menggunakan daun pisang. Biasanya, lontong diberi isian sayuran, oncom, atau daging ayam.

Masyarakat Indonesia biasa menyantap lontong bersama aneka gorengan atau disajikan bersama sayur yang disebut dengan lontong sayur.

Lalu, berapakah jumlah kalori lontong, baik kalori lontong isi, kalori lontong sayur, hingga kalori lontong balap? Simak selengkapnya.

Baca Juga: Perbedaan Kalori Paha Ayam Bakar dan Panggang, Serupa Tapi Tak Sama

Kalori Lontong Isi

lontong isi.jpg
Foto: lontong isi.jpg (Cookpad/Luna Queen)

Foto: cookpad.com/Luna Queen

Lontong isi biasanya mengandung isian berupa oncom atau sayuran, seperti kentang dan wortel dan ditambah dengan daging ayam.

Perlu Moms ketahui, lontong atau ketupat merupakan makanan yang sudah ada sejak zaman dahulu. Tepatnya, berasal dari budaya umat Islam di Jawa.

Pada saat itu, Sunan Kalijaga yang mengenalkan lontong pada masyarakat Jawa. Hingga saat ini, lontong pun banyak menjadi sajian khas berbagai daerah di Indonesia.

Mengutip laman Fat Secret Indonesia, berikut jumlah kalori lontong isi dan kandungan nutrisi lainnya yang perlu Moms ketahui:

  • Kalori: 130 kkal
  • Lemak: 0,2 gram
  • Protein: 2,49 gram
  • Karbohidrat: 28,58 gram
  • Kolesterol: 0 mg
  • Serat: 1 gram
  • Gula: 0,1 gram
  • Sodium: 111 mg
  • Kalium: 46 mg

Baca Juga: 5 Menu Sarapan Pagi untuk Diet yang Ampuh

Kalori Lontong Sayur

lontong sayur.jpg
Foto: lontong sayur.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Selain lontong isi, lontong juga biasa disajikan dengan sayur berkuah santan sebagai pendampingnya. Misalnya, lontong sayur labu siam atau lontong sayur padang.

Rasa sayur berkuah santan tersebut biasanya gurih dengan tekstur kental. Tak hanya itu, lontong sayur juga biasa disajikan bersama opor ayam, semur telur, tahu, atau tempe, serta kerupuk. Membayangkannya saja membuat ngiler ya, Moms?

Lalu, berapakah jumlah kalori lontong sayur dalam 1 mangkoknya? Berikut rinciannya menurut Fat Secret Indonesia.

  • Kalori: 357 kkal
  • Lemak: 8,39 gram
  • Protein: 11,11 gram
  • Karbohidrat: 59,1 gram
  • Kolesterol: 41 mg
  • Serat: 3,3 gram
  • Gula: 3,11 gram
  • Sodium: 258 mg
  • Kalium: 306 mg

Baca Juga: 10 Buah Rendah Kalori, Baik Dikonsumsi Saat Diet

Kalori Lontong Balap

lontong-balap.jpg
Foto: lontong-balap.jpg (shs.sch.id)

Foto: shs.sch.id

Lontong balap merupakan masakan khas Kota Surabaya, Jawa Timur yang terdiri dari lontong, tauge, tahu goreng, lentho, bawang goreng, kecap dan sambal.

Melansir laman Indonesia Kaya, dinamakan lontong balap karena pada zaman dahulu, para penjual lontong ini harus berjalan dengan cepat karena gentong yang digunakan untuk berdagang sangatlah berat.

Jadi, muncul istilah lontong balap, yang dalam Bahasa Jawa, balapan ini bermakna jalan cepat seperti berpacu.

Berikut jumlah kalori lontong balap dan kandungan nutrisi lainnya yang perlu Moms ketahui.

  • Kalori: 500 kkal
  • Lemak: 9,11 gram
  • Protein: 12,39 gram
  • Karbohidrat: 91,7 gram
  • Kolesterol: 0 mg
  • Serat: 6,2 gram
  • Gula: 2,81 gram
  • Sodium: 638 mg
  • Kalium: 292 mg

Baca Juga: Ternyata Ini Jumlah Kalori Ayam Geprek yang Perlu Diperhatikan

Dibandingkan dengan seluruh sajian lontong, kalori lontong isi lah yang memiliki jumlah kalori lebih sedikit.

Moms yang sedang menjalani program diet untuk menurunkan berat badan mungkin akan lebih cocok memilih lontong isi dibanding lontong sayur atau lontong balap.

Pentingnya Sarapan bagi Tubuh

pentingnya sarapan
Foto: pentingnya sarapan (https://img.huffingtonpost.com/asset/5b0d10792000004200b92ca9.jpeg?ops=1778_1000)

Foto: Orami Photo Stock

Terlepas dari menu makanan yang Moms pilih, usahakan untuk selalu sarapan, ya.

Hal ini karena penelitian baru dari Endocrine Society menunjukkan bahwa sarapan memainkan peran yang lebih besar dalam kesehatan secara keseluruhan daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Para peneliti menemukan bahwa metabolisme seseorang menjadi lebih aktif setelah mereka makan pagi.

Selain itu, mengonsumsi makanan yang berkalori tinggi saat sarapan dikaitkan dengan rasa lapar yang lebih rendah dan mengidam makanan manis sepanjang hari.

Sementara ketika memilih untuk mengonsumsi menu sarapan rendah kalori, seseorang cenderung lebih banyak ngemil sepanjang hari.

Mereka yang hanya makan sarapan kecil juga cenderung mengonsumsi banyak makanan dengan kalori yang lebih besar saat makan malam.

Cara ini tentu tidak tepat karena makan malam yang terlalu berat bisa menyebabkan kelebihan kalori sehingga berujung pada obesitas.

Jadi, berhati-hatilah dalam memilih menu sarapan.

Penting bagi Moms dan keluarga untuk selalu memulai hari dengan sarapan karena bisa menghasilkan energi yang pada akhirnya akan sangat membantu menjalani aktivitas.

  • https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/lontong
  • https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/lontong-sayur
  • https://www.fatsecret.co.id/kalori-gizi/umum/lontong-balap
  • https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/lontong-balap/
  • https://www.healthline.com/health-news/a-big-breakfast-may-help-you-burn-double-the-calories
  • https://academic.oup.com/jcem/article/105/3/dgz311/5740411

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb