15 Januari 2023

6+ Jenis Kanker pada Anak yang Sering Terjadi, Moms Wajib Tahu!

Waspada ya Moms, karena tanda-tandanya sulit dikenali
6+ Jenis Kanker pada Anak yang Sering Terjadi, Moms Wajib Tahu!

Jika anak mengalami batuk dan pilek mungkin sudah terdengar biasa. Namun, bagaimana dengan kanker pada anak?

Tentu, Moms pasti akan sangat terkejut dan khawatir.

Kanker bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia, termasuk anak sekalipun.

Meski tidak menular, kanker adalah penyakit yang sangat mematikan.

Faktanya, kanker adalah penyebab utama kematian pada anak-anak dan remaja.

Kemungkinan selamat dari diagnosis kanker pada masa kanak-kanak tergantung pada negara dan tempat tinggal.

Di negara-negara berpenghasilan tinggi, lebih dari 80% anak-anak penderita kanker berhasil disembuhkan.

Tetapi, di banyak negara berpenghasilan rendah, kurang dari 30% anak dengan kanker yang berhasil sembuh.

Penyebab rendahnya tingkat kesembuhan tersebut adalah karena keterlambatan diagnosis, serta ketidakmampuan untuk mendapatkan perawatan yang tepat.

Sulitnya akses kesehatan dan kematian akibat toksisitas (efek samping) juga turut mempengaruhi rendahnya tingkat kesembuhan kanker.

Menurut National Cancer Institute, di Amerika Serikat pada tahun 2022, diperkirakan ada 10.470 kasus kanker baru yang diderita anak-anak sejak lahir hingga usia 14 tahun.

Kemudian, ada sekitar 1.050 anak yang diperkirakan meninggal karena penyakit tersebut.

Tidak seperti kanker pada orang dewasa, sebagian besar kanker anak-anak tidak memiliki penyebab yang dapat diprediksi dengan jelas.

Pada tahun 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan Inisiatif Global untuk Kanker Anak guna memberikan bantuan teknis.

Hal ini dilakukan demi mendukung pemerintah dalam membangun dan menopang program kanker anak supaya menjadi lebih baik.

Sayangnya, gejala-gejala kanker sering kali tidak diketahui karena sulit dikenali, termasuk pada Si Kecil.

Nah, agar bisa lebih waspada dengan kemungkinan tersebut, Moms mesti mengenali jenis kanker pada anak lewat informasi di bawah ini!

Baca Juga: 5 Jenis Kanker Ini Sering Menimpa Balita, Waspadai Gejalanya

Jenis-Jenis Kanker pada Anak yang Paling Umum

Hampir setiap sel pada tubuh manusia dapat berkembang secara abnormal, hingga pada akhirnya membentuk tumor dan kanker.

Menurut Sistem Registrasi Kanker di Indonesia (SriKanDI) tahun 2005-2007, perkiraan angka kejadian kanker anak (0-17 tahun) adalah sebesar 9 per 100.000 anak.

Dengan kata lain, di antara 100.000 anak, terdapat 9 orang yang menderita kanker.

Nah, jenis kanker pada anak biasanya berbeda dengan yang dialami orang dewasa.

Kasus kanker pada anak bisa terjadi akibat gen yang dibawa dari orang tuanya. Meski begitu, kanker akibat faktor 'keturunan' cukup jarang ditemukan.

Tetapi, mutasi gen dapat terjadi akibat radiasi dan paparan rokok saat anak masih dalam kandungan.

Lantas, apa saja jenis kanker pada anak yang kasusnya cukup sering ditemukan? Berikut beberapa di antaranya:

1. Kanker Tulang (Osteosarkoma)

Kanker Tulang
Foto: Kanker Tulang (Rallyfoundation.org)

Jenis kanker pada anak yang pertama adalah kanker tulang atau osteosarkoma.

Diketahui, osteosarcoma adalah tumor tulang yang terjadi terutama pada remaja dan anak muda.

Tulang manusia terdiri dari dua jenis, yaitu bagian pipih dan panjang.

Tulang pipih membantu melindungi otak dan organ, sedangkan tulang panjang menggerakkan kaki dan tangan.

Sebagian besar tumor ganas berkembang di ujung tulang panjang yang membentuk lutut.

Tempat yang paling umum adalah di ujung tulang lengan atas, dekat dengan bahu.

Tempat lainnya, seperti:

  • Panggul
  • Bahu
  • Tengkorak

Gejala klinis osteosarkoma sering tidak spesifik, misalnya nyeri atau pegal pada area yang terkena.

Melansir Medline, gejala osteosarkoma lainnya dapat meliputi keluhan sebagai berikut:

  • Nyeri ketika tidur
  • Massa yang membesar
  • Nyeri yang memberat tanpa tanda-tanda infeksi atau cedera

2. Kanker Otak

Kanker Otak
Foto: Kanker Otak (Newsgroove.co.uk)

Jenis kanker pada anak yang selanjutnya adalah kanker otak.

Bahkan, sebanyak 15% jenis kanker yang terjadi pada anak-anak di dunia adalah kanker otak.

Otak mengendalikan pembelajaran, memori, indra, emosi, otot, organ, dan pembuluh darah, dengan fungsi yang bervariasi.

Banyak jenis tumor otak yang terjadi pada anak-anak. Beberapa di antaranya sangat ganas dan berbahaya.

Penamaan dan penggolongan tumor yang tepat sangatlah penting, karena berhubungan dengan perawatan.

Melansir Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, gejala kanker otak yang umum terjadi pada anak-anak adalah:

  • Sakit kepala, yang lama-kelamaan menjadi lebih sering dan berat
  • Rasa tekanan yang meningkat di kepala
  • Mual atau muntah yang tidak bisa dijelaskan penyebabnya
  • Gangguan penglihatan (pandangan ganda, kabur, sampai kebutaan total)

Tanda dan gejala lainnya yang juga dapat terjadi, tergantung pada lokasi tumor, meliputi:

  • Ubun-ubun yang tegang dan cembung pada bayi
  • Kejang (terutama bila tidak ada riwayat kejang sebelumnya)
  • Gerakan mata yang tidak normal
  • Gangguan menelan
  • Nafsu makan terganggu
  • Gangguan keseimbangan
  • Lemah pada lengan dan/atau tungkai
  • Gangguan ingatan
  • Kepribadian atau perilaku berubah
  • Gangguan pendengaran

Baca Juga: 5 Hal yang Harus Dilakukan Orang Tua Ketika Anak Menderita Kanker

3. Kanker Darah (Leukemia)

Penderita Leukemia
Foto: Penderita Leukemia (Medicalnewstoday.com)

Jenis kanker pada anak yang selanjutnya adalah leukemia.

Leukemia adalah kanker darah, di mana sumsum tulang memproduksi sel-sel darah putih abnormal dengan jumlah lebih banyak daripada darah merah.

Sel-sel abnormal inilah yang disebut sebagai sel-sel leukemia bersifat kanker. Dengan kata lain, mereka tumbuh di luar kendali.

Sel-sel leukemia tidak dapat berfungsi dengan baik. Akhirnya, mereka mengeluarkan sel darah normal, termasuk sel darah putih normal, sel darah merah, dan trombosit.

Melansir Cancer Organization, ada jenis kanker pada anak yang satu ini terbagi menjadi 4 kategori, yaitu:

  • Leukemia limfositik akut
  • Leukemia myeloid akut
  • Leukemia myeloid kronis
  • Leukemia limfositik kronis

Seorang anak yang menderita leukemia rentan terhadap infeksi, terlihat pucat, dan tubuhnya mudah memar.

Menurut Mayo Clinic, diagnosis leukemia bisa dilakukan dengan beberapa cara. Mulai dari pemeriksaan fisik, tes darah, hingga tes sumsung tulang.

Perawatan untuk leukemia tergantung pada banyak faktor. Dokter akan menentukan pilihan pengobatan leukemia berdasarkan usia dan kesehatan secara keseluruhan.

Pertimbangan lainnya adalah jenis leukemia yang dimiliki dan apakah kanker tersebut telah menyebar ke bagian lain dari tubuh, termasuk sistem saraf pusat.

Umumnya, perawatan kanker darah mencakup kemoterapi, terapi radiasi, transplantasi sumsung tulang, imunoterapi, dan merekayasa sel kekebalan tubuh.

Selain itu, penderita jenis kanker ini juga dapat menjalani uji klinis untuk mengecek pengobatan dan cara baru untuk menyembuhkan penyakitnya.

Uji klinis memberikan anak dengan kanker darah kesempatan untuk mencoba pengobatan terbaru. Meski, manfaat dan risiko pengobatan tidak dapat dipastikan.

Oleh sebab itu, sebaiknya Moms tetap mendiskusikan perawatan kanker pada anak bersama dokter.

Hindari menjalani pengobatan alternatif yang belum teruji secara klinis, baik keamanan maupun tingkat kesembuhannya.

4. Kanker Hati (Hepatoblastoma)

Kanker Hati
Foto: Kanker Hati (Instaphenomenons.me)

Jenis kanker pada anak yang selanjutnya adalah kanker hati atau hepatoblastoma. Ini adalah tumor padat dan ganas yang terbentuk di hati (liver).

Meskipun dapat menyerang orang dewasa, hepatoblastoma lebih sering terjadi pada anak.

Sekitar 50-70 kasus baru didiagnosis di Amerika Serikat setiap tahunnya.

Jenis kanker pada anak yang satu ini seringnya terjadi pada Si Kecil dengan jenis kelamin laki-laki daripada perempuan.

Anak yang mengalami kanker hati dapat merasakan gejala berupa rasa tidak nyaman di perut, tubuh terasa lelah, serta kehilangan nafsu makan.

Baca Juga: Orang dengan Diabetes Tipe 2 Lebih Rentan Terkena Kanker Hati, Benarkah?

5. Kanker Kelenjar Adrenal (Neuroblastoma)

Ilustrasi Kanker pada Anak (Orami Photo Stocks)
Foto: Ilustrasi Kanker pada Anak (Orami Photo Stocks)

Jenis kanker pada anak yang berikutnya adalah kanker kelenjar adrenal atau neuroblastoma.

Sesuai namanya, jenis kanker pada anak yang satu ini kebanyakan terjadi pada kelenjar adrenal yang berada di atas ginjal.

Meski begitu, kanker mungkin saja menyebar pada dada, perut, leher, tulang, dan panggul.

Bentuknya seperti benjolan pada perut, dan area di sekitar mata berubah kebiruan.

Gejala neuroblastoma lainnya yang juga bisa dialami penderita, antara lain:

  • Sulit berjalan
  • Perubahan pada mata (menonjol, lingkaran hitam, kelopak mata turun)
  • Nyeri di bagian tubuh dan tulang
  • Diare
  • Demam dan tekanan darah tinggi

Neuroblastoma biasanya dimulai pada anak usia dini. Sekitar dua pertiga pada kasus kanker ini muncul pada anak sebelum usia 5 tahun.

6. Kanker Retina Mata (Retinoblastoma)

Kanker Retina Mata
Foto: Kanker Retina Mata (rnib.com)

Retinoblastoma adalah kanker pada anak yang menyerang retina mata.

Jenis kanker pada anak ini sering dijumpai pada Si Kecil yang berusia di bawah 5 tahun.

Di Indonesia, kanker ini berada di urutan kedua sebagai jenis keganasan yang sering menyerang anak setelah leukemia.

Salah satu gejala awal dan khas dari retinoblastoma adalah munculnya “mata kucing”.

Ini merupakan kondisi ketika pupil mata anak tampak putih mengilap saat terkena cahaya.

Selain itu, retinoblastoma juga menimbulkan beberapa gejala lain, seperti:

  • Mata merah dan bengkak yang tak kunjung membaik
  • Mata juling
  • Salah satu atau kedua bola mata anak membesar
  • Anak mengeluh penglihatannya buram

Jika anak menunjukkan gejala tersebut, ada baiknya Moms segera membawanya berobat ke dokter untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.

7. Limfoma

Periksa Suhu Tubuh Anak (netdoctor.co.uk)
Foto: Periksa Suhu Tubuh Anak (netdoctor.co.uk)

Jenis kanker pada anak yang satu ini biasanya dimulai dari sel sistem kekebalan yang disebut limfosit, terutama pada kelenjar getah bening dan jaringan limfa lain seperti amandel atau thymus.

Ada dua jenis limfoma yang paling utama, yaitu:

  • Limfoma Hodgkin. Dikenal juga sebagai Hodgkin disease dan jarang menimpa anak di bawah usia 5 tahun.
  • Limfoma Non-Hodgkin. Jenis limfoma yang lebih sering menimpa anak, tapi jarang ditemukan pada balita berusia di bawah 3 tahun.

Moms harus waspada jika menemukan gejala berikut pada Si Kecil:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau pangkal paha.
  • Kehilangan berat badan
  • Demam
  • Banyak berkeringat
  • Lemah dan lesu

Baca Juga: Mata Anak Belekan: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Cara Mengobati Kanker pada Anak

Kanker pada Anak
Foto: Kanker pada Anak (Freepik.com)

Ada banyak jenis pengobatan kanker. Jenis pengobatan yang diterima anak penderita kanker tergantung pada jenis keganasan dan tingkat keparahannya.

Perawatan umum meliputi operasi, kemoterapi, terapi radiasi, imunoterapi, dan transplantasi sel induk.

Sebelum menerima pengobatan, anak-anak akan terlebih dahulu melakukan uji klinis guna mengetahui perkembangan penyakit dan pengobatan yang tepat.

Setelah itu, anak-anak penyintas kanker juga perlu mendapat pengawasan dan pemeriksaan kesehatan secara ketat.

Faktanya, salah satu penyebab kanker pada anak adalah mutasi gen dari orang tua.

Oleh karena itu, sebagai orang tua, Moms dan Dads juga perlu memeriksakan kondisi kesehatan untuk ikut menjaga kesehatan Si Kecil.

Pendekatan yang baik sebagai orang tua kepada anak juga harus dilakukan dengan terarah.

Sebab, tidak mudah menerima fakta bahwa anak harus mengalami kanker dan mendapatkan pengobatan yang cukup intensif.

Ditambah lagi, menurut National Cancer Institute (NCI). telah terjadi peningkatan yang signifikan dalam kasus kanker anak pada beberapa dekade terakhir.

Naik 27% sejak 1975 hingga 2016 pada anak-anak di bawah usia 19 tahun, menurut data yang dikumpulkan oleh NCI's Surveillance, Epidemiology, dan Hasil Akhir Program (SIER).

Maka dari itu, Moms harus tetap waspada pada gejala-gejala yang mungkin terjadi.

Dengan begitu, deteksi dini bisa dilakukan dan pengobatan yang tepat dapat segera diterapkan. Alhasil, kemungkinan sembuh bisa meningkat signifikan.

Baca Juga: Kanker Otak: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Tetap waspada akan setiap kemungkinan yang ada, ya, Moms.

Jangan sampai lalai mendeteksi adanya gejala-gejala yang mungkin merujuk pada salah satu jenis kanker pada anak di atas!

  • http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/kenali-gejala-dini-kanker-pada-anak
  • https://medlineplus.gov/cancerinchildren.html#:~:text=The%20most%20common%20children's%20cancer,%2C%20and%2For%20targeted%20therapy.
  • https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cancer-in-children
  • https://www.cancer.org/cancer/leukemia-in-children.html
  • https://www.cancer.gov/types/childhood-cancers/child-adolescent-cancers-fact-sheet
  • https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/cancer/Pages/Childhood-Cancer.aspx
  • https://spesialis1.ibs.fk.unair.ac.id/tumor-otak-pada-anak.html
  • https://www.cancer.gov/types/childhood-cancers#:~:text=The%20most%20common%20types%20of,certain%20types%20of%20childhood%20cancer.
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/leukemia/diagnosis-treatment/drc-20374378

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb