10 Januari 2018

Kapan Umur yang Tepat Membicarakan Pendidikan Seks dengan Anak?

Apakah nanti menjelang puber atau sedini mungkin?
Kapan Umur yang Tepat Membicarakan Pendidikan Seks dengan Anak?

Anak-anak zaman sekarang punya kesempatan dan kemungkinan yang lebih besar untuk mencari tahu soal seks dari sumber-sumber yang tak terpercaya. Ini karena zaman sekarang anak-anak sudah pandai mengakses informasi lewat internet.

Inilah mengapa penting sekali bagi Moms untuk membekali anak dengan ilmu pengetahuan yang tak kalah penting dari pelajaran matematika atau bahasa, yaitu pendidikan seks. Namun, kapan pendidikan seks harus diberikan pada anak? Apa saja yang harus dijelaskan? Langsung simak pembahasan berikut ini.

Apa Itu Pendidikan Seks?

Pendidikan seks adalah segala pengetahuan seputar seksualitas manusia. Maksudnya, pendidikan seks tak terbatas soal dari mana bayi berasal saja. Pendidikan seks harus mencakup anatomi tubuh laki-laki dan perempuan, perubahan fisik yang akan terjadi ketika anak puber, sistem reproduksi, sampai seks itu sendiri.

Baca juga: Menjelaskan Menstruasi pada Anak Perempuan

Karena begitu rumit dan ada banyak topik yang harus dibahas, Moms pasti tahu kalau pendidikan seks tak bisa diberikan hanya sekali saja seumur hidup anak. Percakapan soal seks harus terus-menerus didorong supaya anak selalu belajar langsung dari Moms, bukan dari teman sebayanya atau informasi yang menyimpang dari internet.

Kapan Harus Mulai Memberikan Pendidikan Seks?

Anak di bawah usia lima tahun saja sudah harus diberikan pendidikan seks dini, lho! Mengapa? Karena sebelum masuk sekolahpun anak sudah memiliki rasa ingin tahu, misalnya kenapa dada Moms lebih besar dari dada ayahnya. Atau mengapa adik lelakinya punya penis sementara gadis kecil Moms tidak.

Baca juga: Orang Tua Mandi Bareng Anak, Bolehkah?

Selanjutnya, Moms harus tetap membicarakan pendidikan seks misalnya perubahan tubuh remaja ketika puber serta pornografi. Terutama kalau anak sudah memasuki usia praremaja yaitu 10-12 tahun.

Pendidikan seks dini juga mencakup batasan-batasan fisik yang perlu ditetapkan. Jelaskan kalau tak ada seorangpun yang boleh mencium bibir atau menyentuh organ intim anak tanpa izin Moms. Hal ini sangat berguna untuk memberi wawasan dan mencegah anak jadi korban kekerasan seksual.

Nantinya ketika anak sudah lebih besar, Moms harus membahas lebih detail soal seks. Misalnya hal-hal apa saja yang bisa bikin hamil dan yang tidak. Juga seperti apa batasan yang wajar saat anak mulai pacaran.

Tips Membicarakan Pendidikan Seks Bagi Anak

Jangan menganggap bahwa seks adalah hal yang tabu atau canggung dibicarakan! Kalau Moms sudah memulai pendidikan seks sejak dini, Moms dan si kecil tak akan merasa canggung lagi.

Supaya bisa memancing percakapan soal kesehatan seksual, Moms bisa bertanya pada si kecil, “Kamu di sekolah sudah diajarkan soal tubuh laki-laki dan perempuan? Kira-kira apa masih ada yang ingin kamu tanyakan?”. Bila anak tampak enggan menjawab, pancing lagi, “Dulu waktu kecil Moms penasaran sekali soal dari mana datangnya bayi. Kamu tahu tidak, kira-kira bagaimana adik bayi bisa sampai di perut Moms?”

Jadikan percakapan soal seks sebagai hal yang lumrah dibicarakan dalam keluarga. Dengan begitu, nanti kalau anak punya pertanyaan, iapun akan langsung berdiskusi dengan Moms atau ayahnya.

Namun, ingatlah bahwa Moms sebaiknya memberikan informasi yang sesuai dengan perkembangan mental anak dan pola pergaulannya di setiap jenjang usia. Jangan remehkan kemampuan anak dalam menyerap pengetahuan, ya. Suatu hari nanti anak akan bersyukur sedari kecil Moms sudah membekalinya dengan pendidikan seks yang layak.

Pernahkah Moms membicarakan seks dengan anak? Bagaimana caranya? Yuk, ceritakan pengalaman Moms dan si kecil di kolom komentar!

(IA)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb