13 Juli 2021

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin C? Ternyata Tidak Boleh Asal!

Jika dikonsumsi pada waktu yang tepat, manfaatnya jadi lebih optimal
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin C? Ternyata Tidak Boleh Asal!

Waktu terbaik minum vitamin C perlu untuk diketahui. Pasalnya, dengan mengetahui waktu terbaik minum vitamin C, kita bisa mendapatkan manfaat secara maksimal.

Di tengah pergantian musim, tubuh memerlukan asupan yang tepat untuk menjaga kekebalan sistem tubuh. Oleh karena itu, kini suplemen harian juga sudah menjadi hal yang umum untuk dikonsumsi.

Salah satu produk suplemen yang paling banyak dikonsumsi dan dipasarkan adalah vitamin C (ascorbic acid atau asam askorbat).

Mengutip Mayo Clinic, nutrisi ini adalah nutrisi super untuk tubuh, dengan manfaat yang sangat besar untuk sistem kekebalan, kulit, dan tulang.

Hebatnya lagi, vitamin V juga dikenal efektif menangkal infeksi, mempercepat pemulihan, dan sarat dengan sifat antioksidan.

Dengan begitu banyak manfaat yang dikemas dalam satu dosis suplemen vitamin C, penting bagi Moms untuk mengonsumsinya dengan cara yang benar. Salah satunya adalah memilih waktu terbaik minum vitamin C.

Simak ulasan mengenai kapan waktu terbaik minum vitamin C dan berbagai informasi seputarnya berikut ini!

Baca Juga: Berapa Dosis Vitamin C yang Dibutuhkan Tubuh Dalam Sehari?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin C?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin C.jpg
Foto: Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin C.jpg

Foto: freepik.com

Waktu terbaik minum vitamin C perlu diketahui dengan baik nih, Moms! Jangan sampai salah dalam mengetahui waktu terbaik minum vitamin C, ya!

Setiap vitamin akan bekerja dengan cara yang berbeda. Ini berarti bahwa beberapa orang memiliki pertimbangan khusus tentang cara meminumnya dan apakah diperbolehkan mengonsumsinya bersamaan dengan makanan tertentu atau tidak.

Meskipun penelitian memiliki beberapa rekomendasi untuk mencegah efek samping, sains umumnya tidak mendukung rekomendasi khusus untuk mengonsumsi vitamin pada waktu tertentu.

Para ahli sebenarnya menyarankan agar Moms menghindari suplemen sama sekali dan lebih memilih sumber nutrisi tertentu dari pola makan seimbang.

Namun, jika suplemen vitamin diperlukan, Moms harus dapat menyesuaikannya ke dalam jadwal harian. Untungnya, pengaturan waktu untuk suplementasi sebagian besar fleksibel.

Jika bertanya kapan waktu terbaik minum vitamin C, maka Moms harus mengetahui dulu sifat dari vitamin C itu sendiri.

Vitamin C tergolong dalam vitamin yang larut dalam air, sehingga ia paling baik diserap saat perut kosong. Itu berarti meminumnya di pagi hari, 30 menit sebelum makan, atau dua jam setelah makan.

Tak hanya vitamin C, semua vitamin B, dan folat (asam folat) juga larut dalam air. Tubuh akan mengambil jumlah vitamin yang dibutuhkannya dan membuang sisanya melalui urin. Karena tubuh tidak menyimpan vitamin ini, ada baiknya mengonsumsinya secukupnya saja.

Usai mengetahui waktu terbaik minum vitamin C, yuk ketahui dosis yang tepat!

Baca Juga: 11 Manfaat Buah Mengkudu untuk Kesehatan yang Harus Moms Ketahui

Dosis Konsumsi Vitamin C Harian

waktu terbaik minum vitamin c
Foto: waktu terbaik minum vitamin c

Foto: Orami Photo Stock

Usai mengetahui waktu terbaik minum vitamin C, Moms juga perlu mengetahui dosis yang tepat dalam mengonsumsi vitamin ini.

Mengutip U.S. Office of Dietary Supplements jumlah vitamin C harian yang direkomendasikan adalah 90 miligram untuk pria dewasa dan 75 miligram untuk wanita dewasa melalui berbagai sumber setiap hari.

Sementara itu, Harvard Health Publishing merekomendasikan, dosis vitamin C perhari untuk wanita hamil dan menyusui adalah 120 mg per harinya.

Sementara untuk anak-anak 9 sampai 13 tahun, mereka membutuhkan 45 miligram per hari, dan remaja usia 14 hingga 18 tahun adalah sebanyak 65 miligram per hari. Untuk perokok, mereka membutuhkan tambahan 35 miligram vitamin C per hari.

Nah, dosis di atas tidak berlaku bagi mereka yang memiliki masalah kekurangan vitamin C dalam tubuh nih, Moms!

Berbeda dosis dengan yang disebutkan di atas, orang yang menderita kondisi skorbut membutuhkan vitamin C dengan dosis yang berbeda setiap harinya.

Perlu diketahui, skorbut adalah sebuah penyakit langka yang terjadi karena tubuh kekurangan vitamin C.

Orang yang menderita penyakit ini tubuhnya tak bisa memproduksi vitamin C yang cukup sehingga membutuhkan asupan dosis vitamin C dari makanan.

Baca Juga: Cari Tahu Gejala Kekurangan Vitamin D Pada Bayi

Skorbut sendiri adalah sebuah kondisi yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C dalam jangka waktu yang panjang. Skorbut sendiri jarang untuk ditemui karena pada dasarnya vitamin C bisa dengan mudah ditemui dalam berbagai jenis makanan seperti buah dan juga sayuran.

Skorbut sendiri biasanya tak menimbulkan gejala apapun yang khas. Kendati demikian, setelah setidaknya seseorang kurang mendapatkan vitamin C selama 4 minggu, gejala skorbut bisa hadir.

Gejala yang bisa Moms rasakan adalah:

  • Nyering di tungkai
  • Mudah merasa tersinggung dan sering uring-uringan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Merasa lelah dan lemah setiap saat.

Nah gejala ini bisa memunculkan gejala lain seperti pembengkakakn dan perdarahan pada gusi di kemudian hari. Gejala seperti bintik kebiruan, kemerahan di kulit, nyeri dan pembengkakan sendi, sesak napas, nyeri dan luka yang sulit untuk sembuh pun bisa terjadi.

Ini adalah adalah takaran penggunaan vitamin C untuk para penderita penyakit skorbut:

  • Vitamin C dalam Bentuk Tablet
  1. Dewasa: 250 mg per hari, dalam 4 dosis yang sudah dibagi.
  2. Anak-anak: 100 mg per hari, dalam 3 dosis yang sudah dibagi. Dilanjutkan 100 mg per hari hingga gejala reda (1-3 bulan).
  • Vitamin C dalam Bentuk Suntikan
  1. Dewasa: 200 mg per hari.
  2. Anak usia 5 bulan – 1 tahun: 50 mg per hari.
  3. Anak usia 1 tahun – 11 tahun: 100 mg per hari.
  4. Anak usia lebih dari 11 tahun: 200 mg per hari.

Jadi, selain mengetahui waktu terbaik minum vitamin C, Moms juga perlu memerhatikan dosisnya, ya!

Baca Juga: Makanan yang Mengandung Lebih Banyak Vitamin C dibanding Jeruk

Siapa yang Disarankan untuk Konsumsi Suplemen Vitamin C?

Siapa yang Butuh Vitamin C.jpg
Foto: Siapa yang Butuh Vitamin C.jpg

Foto: freepik.com

Setelah tahu waktu terbaik minum vitamin C, Moms juga mungkin bertanya siapa saja yang disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin C.

Karena tubuh tidak memproduksi vitamin C, Moms perlu mendapatkannya dari makanan atau suplemen.

Vitamin C ditemukan dalam buah jeruk, beri, kentang, tomat, paprika, kubis, brokoli, dan bayam. Sementara dalam suplemen paling sering dijual dalam bentuk kapsul dan tablet kunyah.

Kebanyakan orang mendapatkan cukup vitamin C dari makanan sehat. Namun, beberapa orang juga lebih rentan untuk alami kekurangan vitamin C, misalnya:

  • Perokok aktif atau perokok pasif.
  • Memiliki kondisi gastrointestinal tertentu atau jenis kanker tertentu.
  • Sedang menjalani diet ketat dan tidak secara teratur memasukkan buah dan sayuran.

Kekurangan vitamin C yang parah dapat menyebabkan penyakit yang disebut scurvy, yang menyebabkan anemia, gusi berdarah, memar, dan penyembuhan luka yang buruk.

Jika Moms mengonsumsi vitamin C karena sifat antioksidannya, perlu diingat bahwa suplemen mungkin tidak menawarkan manfaat yang sama seperti antioksidan alami dalam makanan.

Baca Juga: 11 Sumber Vitamin C untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh saat Pandemi Corona

Manfaat Konsumsi Suplemen Vitamin C

Manfaat Konsumsi Suplemen Vitamin C.jpg
Foto: Manfaat Konsumsi Suplemen Vitamin C.jpg

Foto: freepik.com

Dengan mengetahui waktu terbaik minum vitamin C, Moms pastinya bisa mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

Satu kondisi yang pasti bisa diobati vitamin C adalah penyakit scurvy. Namun, menurut penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), diperkirakan 7,1 persen dari populasi Amerika Serikat dapat diklasifikasikan sebagai kekurangan vitamin C.

Selain itu, vitamin C dipercaya oleh beberapa orang untuk membantu dalam pengobatan atau pencegahan berbagai penyakit, termasuk pilek, asma, bronkitis, kanker, nyeri kronis, katarak, gastritis, glaukoma, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, osteoartritis, dan penyakit Parkinson.

Meskipun bukti yang mendukung klaim ini umumnya lemah, ada beberapa temuan yang menjanjikan dalam beberapa tahun terakhir.

1. Atasi Flu Biasa

Manfaat vitamin C dalam melawan flu biasa lebih banyak diperkirakan daripada yang dibuktikan oleh penelitian.

Menurut tinjauan tahun 2007 dari beberapa penelitian yang melibatkan 11.306 peserta dan diterbitkan dalam Cochrane Database System Review suplemen vitamin C tidak mengurangi tingkat masuk angin pada peserta dibandingkan dengan populasi umum.

Dengan itu, penulis mencatat bahwa vitamin C berpotensi bermanfaat bagi atlet performa atau orang yang tinggal di iklim yang sangat dingin.

Sebuah tinjauan tahun 2013 dari Finlandia menyimpulkan bahwa vitamin C tidak dapat mencegah flu, tetapi dapat mempersingkat durasinya hingga sekitar 8 persen pada orang dewasa dan 14 persen pada anak-anak dengan dosis harian 1.000 hingga 2.000 miligram.

2. Melawan Pengurangan Kemampuan Penglihatan

Ada beberapa bukti bahwa suplemen vitamin C dapat memperlambat perkembangan degenerasi makula, kelainan mata terkait penuaan yang ditandai dengan kehilangan penglihatan.

Sebuah studi tahun 2001 di Archives of Ophthalmology melaporkan bahwa orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit yang mengonsumsi 500 miligram vitamin C per hari, bersama dengan beta-karoten, vitamin E, dan seng, memperlambat perkembangan degenerasi makula sebesar 25 persen dan kehilangan ketajaman visual sebesar 15 persen.

Sebuah tinjauan tahun 2014 dari Tufts University juga menyimpulkan bahwa mengonsumsi 135 miligram vitamin C setiap hari dapat mencegah jenis katarak tertentu dan bahwa dosis setidaknya 363 miligram dapat mengurangi risiko pengembangan katarak tidak kurang dari 57 persen.

3. Atasi Tekanan Darah Tinggi

Manfaat vitamin C dalam mengobati hipertensi (tekanan darah tinggi) telah lama disebut-sebut, meskipun efek sebenarnya tidak sekuat yang diperkirakan.

Menurut sebuah studi tahun 2012 dari Johns Hopkins University, vitamin C dosis tinggi, sekitar 500 miligram setiap hari hanya menghasilkan sedikit penurunan tekanan darah sistolik (atas) tetapi memiliki efek minimal pada tekanan darah diastolik (bawah).

Sementara para ilmuwan belum menemukan alasannya, diperkirakan bahwa vitamin C dosis tinggi memiliki efek diuretik ringan yang mendorong pembuangan cairan berlebih dari tubuh. Ini dapat membantu menurunkan tekanan di dalam pembuluh darah.

4. Cegah Kanker

Makan makanan yang kaya buah dan sayuran dapat menurunkan risiko berbagai jenis kanker, seperti kanker payudara, usus besar, dan paru-paru.

Namun, belum jelas apakah efek perlindungan ini terkait dengan kandungan vitamin C dalam makanan.

Baca Juga: Begini Dosis Vitamin C untuk Ibu Hamil yang Aman dan Cocok

Itu dia beberapa hal yang perlu Moms ketahui tentang waktu terbaik minum vitamin C dan berbagai manfaatnya bagi kesehatan.

Ketika dikonsumsi dengan dosis yang tepat, suplemen vitamin C oral umumnya dianggap aman. Namun, mengonsumsi terlalu banyak vitamin C dapat menyebabkan efek samping, termasuk:

  • Mual, muntah dan diare.
  • Maag.
  • Kram perut atau kembung.
  • Kelelahan dan mengantuk, atau terkadang insomnia.
  • Sakit kepala.
  • Kulit memerah.

Pada beberapa orang, suplemen vitamin C oral dapat menyebabkan batu ginjal, terutama bila dikonsumsi dalam dosis tinggi.

Penggunaan suplemen vitamin C oral jangka panjang lebih dari 2.000 miligram sehari meningkatkan risiko efek samping yang signifikan.

Selain itu, sampaikan kepada dokter jika Moms sedang mengonsumsi vitamin C sebelum menjalani tes medis apa pun.

Pasalnya, kadar vitamin C yang tinggi dapat mengganggu hasil tes tertentu, seperti tes tinja untuk tes skrining darah atau glukosa.

Seperti yang sudah disebutkan, waktu terbaik minum vitamin C penting untuk diketahui. Waktu terbaik minum vitamin C perlu untuk dipatuhi agar imunitas bisa terjaga dengan sempurna nih, Moms!

Mengetahui waktu terbaik minum vitamin C, jangan salah lagi ya, Moms!

  • https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements-vitamin-c/art-20363932
  • https://ods.od.nih.gov/factsheets/VitaminC-HealthProfessional/
  • https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/by-the-way-doctor-whats-the-right-amount-of-vitamin-c-for-me
  • https://doi.org/10.1002/14651858.CD000980.pub4
  • https://doi.org/10.1001/archopht.119.10.1417
  • https://doi.org/10.1111/nure.12077
  • https://doi.org/10.3945/ajcn.111.027995

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb