14 Januari 2023

Mengenal Hemangioma, Tumor Jinak pada Bayi yang Bisa Ganggu Pernapasan

Tak perlu khawatir, Moms! Hemangioma akan menyusut dengan sendirinya
Mengenal Hemangioma, Tumor Jinak pada Bayi yang Bisa Ganggu Pernapasan

Pernahkah Moms mendengar tentang hemangioma? Hemangioma adalah kumpulan pembuluh darah ekstra pada kulit bayi.

Hemangioma pada bayi bisa saja tampak sejak mereka baru dilahirkan atau terbentuk dalam beberapa minggu hingga bulan setelah kelahiran.

Hemangioma juga kerap disebut sebagai tanda lahir stroberi. Hal ini karena adanya pengumpulan pembuluh darah ekstra.

Tanda lahir ini termasuk jinak dan biasanya muncul dalam beberapa minggu pertama kehidupan bayi. Sebagian besar hemangioma muncul di wajah, kepala atau leher.

Beberapa mungkin terlihat seperti bercak kemerahan yang seringnya berbentuk kenyal dan bergelombang. Sementara yang lain menyerupai memar.

Ketahui penyebab, gejala dan beberapa fakta lainnya hemangioma pada bayi di bawah ini, Moms.

Baca Juga: Benjolan di Belakang Telinga Bayi, Yuk Cek Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Gejala Hemangioma

Bayi Menangis
Foto: Bayi Menangis (Freepik.com/cookie-studio)

Dilansir dari Children Hospital, hemangioma adalah jenis tumor jimak atau non kanker yang hadir pada bayi.

Kelompok pembuluh darah kecil yang abnormal ini bisa muncul di kulit atau di bawah kulit. Biasanya kondisi ini bisa hadir 1-3 minggu setelah lahir.

Seringkali, tidak ada gejala yang hadir. Namun terkadang bisa dilihat tanda lahir yang samar yang terlihat ketika bayi memiliki kondisi ini.

Namun tanda tersebut akan bertambah besar selama 2-4 bulan pertama kehidupan Si Kecil.

Kebanyakan hemangioma sendiri pun bisa hilang ketika Si Kecil menginjak usia 3-5 tahun.

Beberapa kasus bisa menyebabkan area sisa kulit ekstra atau pembuluh darah kecil yang disebut telangiectasias.

Baca Juga: Pantau Kesehatan Bayi dengan Mengenali Warna Kotorannya

Penyebab Hemangioma

Penyebab Hemangioma (dermatologyadvisor.com)
Foto: Penyebab Hemangioma (dermatologyadvisor.com)

Nah, usai mengetahui sekilas mengenai kondisi pada bayi ini, yuk ketahui mengenai faktor yang menyebabkan adanya tanda lahir ini pada Si Kecil!

Menurut Seattle Children’s, hingga saat ini para dokter masih belum mengetahui apa yang menyebabkan hemangioma pada bayi.

Kondisi ini dapat terjadi dalam keluarga, tetapi tidak ada faktor genetik yang ditemukan sebagai penyebabnya.

Hemangioma sendiri terbentuk ketika pembuluh darah kecil tumbuh secara tidak normal dan kemudian berkumpul menjadi satu.

Meski belum diketahui penyebabnya, namun ada beberapa hal yang diduga menjadi pemicu.

Berikut faktor yang bisa meningkatkan risiko munculnya kondisi ini:

  • Bayi dengan jenis kelamin perempuan
  • Bayi yang lahir prematur
  • Bayi yang memiliki berat badan lahir yang rendah
  • Memiliki kelainan genetika yang diturunkan dari orang tua
  • Mengalami gangguan perkembangan selama masih dalam kandungan

Baca Juga: Yuk Ketahui Sejuta Manfaat ASI untuk Kesehatan Bayi

Fakta Hemangioma

Moms, hemangioma memang bisa membuat kita cemas. Terlebih hati rasanya pun tidak tega melihat ada bercak merah yang hadir di kulit Si Kecil.

Yuk, kita pelajari lebih lanjut menganai kondisi yang bisa hadir pada Si Kecil ini!

1. Jenis Hemangioma

Jenis Hemangioma (ejpd.com)
Foto: Jenis Hemangioma (ejpd.com)

Dalam laman Healthy Children disebutkan bahwa hemangioma dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  • Superficial Hemangioma (Tanda Stoberi)

Mulai muncul sebagai bercak kecil berwarna putih, merah muda, atau kemerahan pada kulit.

Bercak ini dengan cepat berubah menjadi lesi merah yang warnanya lebih terang. Letaknya bisa terfokus pada satu tempat atau tersebar di area yang lebih luas.

  • Deep Hemangioma

Memiliki permukaan yang halus dan terbentuk di bawah kulit. Jenis hemangioma ini berwarna kebiruan dan menyerupai memar.

Beberapa bahkan bisa menyebabkan kulit bayi terlihat bengkak.

  • Hemangioma Campuran

Kombinasi dari dua jenis hemangioma yang disebutkan di atas.

Benjolan tanda lahir ini juga dapat berkembang pada area organ dalam tubuh seperti ginjal, paru-paru, hati, atau otak sehingga tidak terlihat.

Baca Juga: Benjolan Lunak di Kepala Anak, Apa Penyebabnya?

2. Hemogioma Bisa Berikan Masalah Lain

Bayi Mengalami Hemogioma (parenting.firstcry.com)
Foto: Bayi Mengalami Hemogioma (parenting.firstcry.com)

Hemangioma yang terletak pada bagian-bagian tubuh tertentu lebih cenderung menjadi luka terbuka, berdarah, terinfeksi, dan meninggalkan bekas luka.

Karena lokasinya, hemangioma dapat menyebabkan kesulitan bernapas, menelan atau berbicara.

"Dalam beberapa kasus dapat mengancam jiwa jika menyebabkan penyumbatan jalan napas,” kata Dr. Kevin Huoh, dokter spesialis otolaringologi pediatrik (bedah kepala dan leher), seperti dikutip dari laman Children’s Hospital of Orange County.

Hemangioma besar di hidung atau bibir bisa mengganggu pertumbuhan bayi.

Dalam kasus yang jarang terjadi, hemangioma dapat tumbuh di dalam tubuh bayi dan perlu dipantau dengan tes pencitraan.

Baca Juga: Mengenal Kanker Saraf Neuroblastoma pada Bayi, Apa Penyebabnya?

3. Bayi dengan Kondisi Kelahiran Tertentu Lebih Berisiko

Bayi Baru Lahir (thegreatcoursesdaily.com)
Foto: Bayi Baru Lahir (thegreatcoursesdaily.com)

Hemangioma terjadi 4 kali lebih sering pada bayi perempuan daripada laki-laki.

Kondisi ini kebanyakan memengaruhi bayi berkulit putih, prematur, lahir dengan berat badan rendah, atau sebagai bagian dari kelahiran berulang (kembar).

Melansir Ortho Info, kemungkinan, sekitar 4% – 5% bayi baru lahir mengalami hal ini. Walaupun, benjolan tanda lahir ini lebih sering terjadi pada:

4. Tes MRI atau Ultrasound Diperlukan untuk Diagnosis Lebih Detail

Tes MRI pada Bayi (nbcnews.com)
Foto: Tes MRI pada Bayi (nbcnews.com)

Situs kesehatan Kids Health menyebutkan bahwa hemangioma pada bayi biasanya dikenali dari tampilannya dan waktu kemunculannya.

Kondisi hemangioma sendiri baru bisa diketahui hanya dengan melakukan pemeriksaan fisik.

Namun ketika benjolan terlihat tidak normal atau menimbulkan luka, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan darah atau jaringan pada hemangioma.

Ketika terjadi kecurigaan bahwa benjolan bisa disebabkan oleh kondisi lainnya, dokter anak biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan tambahan, seperti:

Nah, pemeriksaan ini pun bisa dilakukan untuk melihat seberapa dalam kondisi hemangioma yang berkembang di bawah kulit.

Baca Juga: Mengenal Kanker Saraf Neuroblastoma pada Bayi, Apa Penyebabnya?

Pengobatan Hemangioma

Bayi dengan Hemangioma (madeof.com)
Foto: Bayi dengan Hemangioma (madeof.com)

Melihat tumbuhnya hemangioma di kulit bayi tentunya membuat Moms khawatir.

Namun, sebagian besar kasus hemangioma pada bayi biasanya tidak membutuhkan pengobatan dan akan hilang dengan sendirinya.

Kulit bayi biasanya terlihat lebih baik jika hemangioma menyusut secara alami dibanding dengan ketika diobati.

Namun, dalam kasus hemangioma yang bermasalah, pengobatan harus segera dilakukan pada saat bayi berusia 1 bulan.

“Tujuannya adalah untuk menjaga agar hemangioma tidak bertambah besar seiring bertumbuhnya bayi, atau membuat hemangioma menyusut lebih cepat,” kata Dr. Daniel Krowchuk, seperti dikutip dari WebMD.

Jika pengobatan diperlukan, dokter anak akan membahas pilihan yang tersedia dan yang paling mungkin bekerja dengan baik.

Dokter juga mungkin akan memilih cara tanpa meninggalkan terlalu banyak jaringan parut atau efek samping lainnya.

Bahkan ketika hemangioma pada bayi hilang dengan sendirinya, masih mungkin meninggalkan jaringan parut.

Tergantung pada tampilan dan lokasi jaringan parut tersebut, mungkin dapat diangkat melalui tindakan operasi.

Baca Juga: Jangan Panik, Ini 15 Tanda-tanda Mau Melahirkan yang Wajib Diketahui!

Namun ketika kondisi ini menimbulkan gangguan penglihatan atau pernapasan, serta luka, maka dokter biasanya akan memberikan pengobatan, seperti:

1. Penghambat Beta

Biasanya obat ini digunakan untuk hemangioma yang bersifat parah.

2. Kortikosteroid

Kortikosteroid biasanya digunakan untuk pasien yang tidak merespon obat penghambat beta.

Biasanya obat ini diberikan dalam bentuk tablet, oles atau bisa dalam bentuk suntikan langsung pada area hemangioma

3. Vincristine

Dokter hanya akan memberikan ini jika kondisi Si Kecil sudah mengganggu penglihatan atau pernapasannya.

Obat ini akan diberikan melalui suntikan setiap bulannya. Selain dengan obat-obatan, hemangioma dapat ditangani dengan terapi laser.

Metode ini hanya digunakan jika ukuran hemangioma cukup besar dan menyebabkan nyeri.

Walaupun umumnya tidak berbahaya dan akan menghilang dengan sendirinya, sebanyak 25% kondisi ini berakibat pada komplikasi yang perlu ditangani secara khusus.

Ada kemungkinan hemangioma pada bayi juga bisa menyebabkan komplikasi. Salah satunya adalah benjolan yang pecah lalu berkembang menhadi luka.

Hal ini dapat mengakibatkan rasa sakit, perdarahan, jaringan parut, hingga infeksi. Komplikasi lainnya pun tergantung pada area benjolan.

Sebagai contoh, hemangioma bisa mengganggu penglihatan, pernapasan, hingga pendengaran si kecil walaupun tergolong jarang terjadi.

Itulah beberapa fakta penting mengenai hemangioma pada bayi. Segera hubungi dokter jika Moms mencurigai tanda lahir tidak normal pada Si Kecil.

  • https://www.choc.org/health-topics/vascular-anomalies/
  • https://www.childrenshospital.org/conditions-and-treatments/conditions/h/hemangioma
  • https://www.seattlechildrens.org/conditions/hemangiomas/
  • https://kidshealth.org/en/parents/hemangiomas.html
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hemangioma/symptoms-causes/syc-20352334#:~:text=A%20hemangioma%20(he%2Dman%2D,%2C%20scalp%2C%20chest%20or%20back.
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538232/
  • https://www.nationwidechildrens.org/conditions/hemangioma
  • https://orthoinfo.aaos.org/en/diseases--conditions/hemangioma/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb