29 Oktober 2018

Ketahui Plus Minus Hamil di Usia 30 Tahun

Pada usia 30 tahun, kualitas telur akan terus menurun
Ketahui Plus Minus Hamil di Usia 30 Tahun

Banyak yang berpendapat bahwa kehamilan baiknya terjadi pada usia 20-an, sedangkan menginjak usia 30-an kehamilan akan menjadi lebih berisiko.

Namun, benarkah hal tersebut? Ataukah hanya mitos saja? Mari kita lihat apa sebenarnya yang menjadi kelebihan dan kekurangan saat hamil di usia 30 tahun.

Kelebihan Hamil di Usia 30-an

Pada usia 30 tahun, umumnya kondisi keuangan sebuah rumah tangga sudah lebih matang sehingga akan lebih mampu untuk memenuhi kebutuhan baik dari ibu dan bayinya.

Tak hanya itu, tubuh Moms juga akan lebih energik dan penuh stamina di usia 30-an. Dengan kata lain, ini merupakan saat yang tepat untuk membuat bayi di dalam rahim lebih sehat.

Selain itu, kadar hormon perangsang folikel (FSH) tumbuh seiring pertambahan usia. Sehingga ada lebih banyak kemungkinan untuk hamil kembar atau lebih pada usia ini.

Baca Juga: Apa Perbedaan Kehamilan Pada Usia 20, 30, dan 40 Tahun? 

Kekurangan Tentang Kehamilan di Usia 30-an:

Meskipun banyak kelebihan dalam kehamilan di usia 30-an, tetap saja ada beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan dan tak bisa dihindari.

Pada usia 30 tahun, kualitas telur akan terus menurun setelah sehingga peluang hamil tetap tinggi namun tidak seefektif seperti di usia 20-an.

Selain itu, setelah Moms berusia di atas 35 tahun, kemungkinan hamil lebih rendah serta tingginya risiko keguguran setelah 30 tahun.

Setelah berusia di atas 35 tahun pula akan ada risiko menderita beberapa komplikasi seperti kehamilan ektopik, plasenta previa, bayi berat lahir rendah dan kelahiran premature dan kemungkinan kelainan janin seperti down sindrom lebih tinggi setelah 35 tahun.

Baca Juga: Salut! Cerita Keberanian 5 Seleb Indonesia yang Melahirkan di Atas Usia 35 Tahun

Hal yang Harus Dilakukan Jika Melakukan Program Hamil di Usia 30

Setelah menginjak usia 30 tahun, sebaiknya lakukan pemeriksaan ginekologi lengkap. Termasuk memeriksa periode yang tidak teratur, penyakit menular seksual, sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan fibroid.

Jika pasangan memiliki masalah kesuburan, maka segera berkonsultasi dengan terapis yang berpengalaman.

Konsultasikan dengan dokter jika Moms berusia di atas 35 tahun dan melakukan hubungan seks tanpa kontrasepsi selama lebih dari setahun tanpa hasil apa pun. Tes darah lebih lanjut mungkin diperlukan untuk memeriksa kelainan atau inhibitor genetik.

Mintalah juga untuk IVF (In Vitro Fertilization) atau program bayi tabung bila mengetahui adanya masalah kesuburan.

Tak hanya itu, jangan lupa untuk perbaiki gaya hidup. Memperhatikan dan mengikuti pola hidup yang sehat membantu peluang untuk hamil menjadi lebih tinggi.

(MDP)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb