10 Oktober 2023

Ketoconazole: Manfaat, Dosis, hingga Efek Samping, Simak!

Bisa mengobati berbagai infeksi jamur
Ketoconazole: Manfaat, Dosis, hingga Efek Samping, Simak!

Moms, ketoconazole adalah obat yang sering digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur pada kulit, termasuk kutu air gatal di selangkangan, dan kurap.

Menurut WebMD, obat ini juga efektif untuk kondisi seperti pityriasis, yang bisa membuat kulit di leher, dada, lengan, atau kaki menjadi lebih gelap.

Tergantung pada keluhan yang Moms alami, ketoconazole tersedia dalam bentuk tablet, krim, dan sampo.

Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai penggunaannya!

Baca Juga: Mengenal Candida dan Obat Jamur Kulit yang Ampuh Mengatasinya

Manfaat Ketoconazole

Ketoconazole (Orami Photo Stock)
Foto: Ketoconazole (Orami Photo Stock)

Penggunaan ketoconazole dan jenisnya akan disesuaikan dengan permasalahan yang Moms alami.

Krim ini digunakan untuk mengobati:

  • Tinea corporis (infeksi kulit jamur yang menyebabkan ruam bersisik merah di berbagai bagian tubuh)
  • Tinea cruris (infeksi jamur pada kulit selangkangan)
  • Tinea pedis

Bisa juga untuk pengobatan infeksi jamur pada kulit pada kaki dan sela-sela jari kaki, hingga panu.

Manfaat yang sama juga bisa Moms dapatkan saat mengonsumsi obat atau pil ketoconazole.

Minumlah obat sesuai anjuran dokter, biasanya sekali sehari. Obat ini diminum sebelum atau sesudah makan.

Meminumnya setelah makan, terbukti bisa membantu Moms terhindar dari sakit perut.

Jika Moms memiliki masalah dengan ketombe yang menyebabkan kulit kepala menjadi merah, gatal, atau berkerak, sampo ketoconazole bisa menjadi solusi.

Sampo ini dijual bebas dan dirancang untuk mengatasi pengelupasan dan gatal pada kulit kepala.

Moms, ketahuilah bahwa selain infeksi jamur, penyebab ketombe lainnya meliputi alergi, eksim, dan psoriasis.

Tentunya, setiap penyebab memerlukan penanganan yang berbeda.

Baca Juga: Penyakit Kulit Eksim pada Anak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya di sini!

Dosis Konsumsi atau Penggunaan Ketoconazole

Ilustrasi Obat Salep (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Obat Salep (Orami Photo Stock)

Sama dengan konsumsi atau penggunaan obat lainnya, pastikan untuk selalu ikuti petunjuk yang disertakan dengan obat atau saran dokter.

Berapa lama menggunakan ketoconazole dan seberapa seringnya, tergantung pada jenis masalah kulit yang Moms miliki.

1. Krim

Untuk penggunaan krim ketoconazole pada gatal akibat jamur, dianjurkan pada dosis 2%. Moms disarankan untuk oleskan tipis pada bagian yang infeksi.

Sebelum menggunakan krim ketoconazole, bersihkan dulu area kulit yang terinfeksi dan ingin diolesi krim, lalu keringkan.

Selanjutnya, oleskan krim secukupnya pada area tersebut.

Jangan lupa mencuci tangan sebelum maupun setelah mengoleskan obat.

Ingat, Moms, ketoconazole dalam bentuk oles hanya untuk pemakaian luar.

Hindari mengoleskannya di area hidung, mata, dan mulut, serta pada kulit yang luka atau terbakar.

2. Pil

Dosis pil oral ketoconazole untuk dewasa, umumnya obat ini tersedia dalam bentuk tablet 200 mg.

Jika diperlukan, dosis dapat ditingkatkan menjadi 400 mg, sekali sehari.

Namun, dosis yang tercantum tersebut bukanlah acuan yang pasti. Dalam kebanyakan kasus, dosis yang diberikan oleh dokter tergantung pada kondisi pasien.

Secara umum, obat ini tidak direkomendasikan untuk anak-anak yang belum berusia 2 tahun.

Walaupun demikian, Moms bisa memberikannya 3.3-6.6 mg/kg secara oral sekali sehari sesuai anjuran dokter ya, Moms.

Jika lupa minum pil dan waktunya belum terlalu dekat dengan dosis selanjutnya, Moms bisa mengonsumsinya.

Namun, jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya selama mengonsumsi pil ketoconazole.

3. Sampo

Salah satu sampo ketoconazole yang populer adalah Ketomed, Moms.

Untuk mengatasi ketombe akibat infeksi jamur, Moms bisa menggunakannya 2 kali seminggu selama 2-4 minggu.

Gunakan sampo sesuai anjuran dokter atau petunjuk yang tertera di kemasan obat. Jangan berhenti menggunakan obat ini sebelum waktu yang ditentukan oleh dokter.

Walau infeksi terlihat sudah sembuh, jamur tetap berpotensi tumbuh kembali bila pengobatan dihentikan terlalu cepat.

Baca Juga: Ini 17 Cara Menghilangkan Ketombe Alami yang Manjur

Setiap obat biasanya mempunyai efek samping.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb