30 Agustus 2023

Mengenal Skoliosis, Mulai dari Penyebab hingga Pengobatan

Skoliosis merupakan kondisi tulang belakang yang melengkung secara tidak normal
Mengenal Skoliosis, Mulai dari Penyebab hingga Pengobatan

Skoliosis merupakan kondisi tulang belakang yang melengkung secara tidak normal.

Biasanya, lengkungan ini terjadi mulai dari atas bahu hingga bagian punggung bawah.

Apabila tulang belakang Moms melengkung menyerupai huruf 'S' atau 'C' kemungkinan Moms mengidap skoliosis.

Menurut American Association of Neurological Surgeons (AANS), sekitar 80% penyebab kasus skoliosis belum dapat diidentifikasi.

Namun, kondisi ini biasanya terjadi sejak lahir hingga berusia 7 tahun. Penyebab umumnya ialah cacat lahir, kelainan neurologis, dan kondisi genetik.

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut terkait penyakit yang terkait tulang belakang satu ini, Orami akan dibahas secara lengkap di artikel ini, ya Moms!

Baca Juga: 15+ Penyebab Bintik Merah pada Bayi dan Cara Mengatasinya!

Penyebab Umum Skoliosis

Skoliosis
Foto: Skoliosis (Orami Photo Stock)

"Skoliosis adalah kondisi di mana tulang belakang melengkung secara lateral dengan rotasi vertebra ," terang dr. Widyastuti Srie Utami. Sp.OT (K) Dokter Spesialis Bedah Ortopedi Konsultan Tulang Belakang, RS Pondok Indah – Pondok Indah.

Melansir dari Medical News Today, penyebabnya cenderung sulit diprediksi atau diketahui.

Namun, ada beberapa gejala umum yang dapat diidentifikasi sebagai penyebab dari masalah tulang belakang yang satu ini di antaranya:

1. Cerebral Palsy

Cerebral palsy ialah gangguan sistem saraf yang memengaruhi gerakan, belajar, mendengar, melihat, dan berpikir.

Adapun gejala yang kerap dirasakan yakni:

  • Gangguan tumbuh kembang, misalnya gangguan berguling, merangkak, duduk, dan berjalan
  • Terdapat bagian tubuh yang terlalu terkulai atau kaku
  • Bayi hanya menggunakan satu sisi tubuh saja dalam beraktivitas
  • Sulit bernapas
  • Sering mengalami kejang

Penyebab dari gangguan saraf ini sendiri masih belum diketahui pasti.

2. Distrofi Otot

Tak hanya itu, kelainan pada otot juga penyebab dari skoliosis pada sejumlah orang.

Distrofi otot ialah gangguan kelainan genetik yang menyebabkan kelemahan otot. Adapun distrofi otot pada bayi kerap terjadi juga, lho.

3. Cacat Lahir

Cacat lahir yang memengaruhi tulang belakang bayi, seperti spina bifida juga bisa jadi penyebab umum skoliosis.

"Skoliosis dapat diklasifikasikan sebagai kondisi bawaan, dimana sejak dalam kandungan pasien terlihat memiliki tulang belakang yang tidak lurus," tambah dr. Widyastuti.

Selain itu, infeksi tulang belakang dan cedera cenderung dialami oleh mereka yang memiliki riwayat sebelumnya.

4. Gen Khusus

Para peneliti percaya bahwa setidaknya satu gen berperan dalam faktor penyebab hadirnya masalah kesehatan ini.

Karenanya, genetik menjadi pemicu seseorang bisa mengalami masalah ini terjadi.

5. Skoliosis Sindromik

Skoliosis dapat berkembang sebagai bagian dari kondisi medis, termasuk neurofibromatosis atau sindrom Marfan.

Sindrom Marfan tak hanya mempengaruhi otot, namun juga fungsi jantung, mata, pembuluh darah, dan juga tulang.

Penderita sindrom ini sering kali memiliki tubuh tinggi dan kurus dengan lengan, kaki, jari, dan jari kaki yang panjang.

6. Penyebab Lainnya

Postur tubuh yang buruk, membawa tas punggung atau tas, gangguan jaringan ikat, dan beberapa cedera dapat menyebabkan tulang belakang melengkung.

Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa wanita cenderung lebih berpotensi mengalami kondisi ini dibandingkan pria, lho.

Baca Juga: Penyempitan Tulang Belakang: Gejala hingga Cara Mengobatinya

Gejala Skoliosis

Gejala Skoliosis
Foto: Gejala Skoliosis (Goodsamaritan.chsli.org)

Menurut jurnal Scoliosis and Spinal Disorder, sebenarnya, gejalanya sangat bervariasi tergantung pada derajat skoliosis.

"Gejala paling umum yang terlihat adalah adanya asimetri bentuk tubuh, khususnya area bahu hingga area pinggang," jelas dr. Widyastuti.

Selain itu, gejala skoliosis biasanya sudah terlihat sejak bayi atau remaja. Gejalanya berbeda-beda, tergantung pada usia orang tersebut.

1. Gejala Skoliosis pada Remaja

Bentuk paling umum dari gejalanya muncul pada masa remaja dan dikenal sebagai skoliosis idiopatik remaja.

Ini biasanya terjadi pada remaja berusia antara 10 dan 18 tahun. Gejala skoliosis pada remaja ialah:

  • Posisi kepala tidak tepat berada di tengah atau lurus dan selaras dengan tubuh serta leher
  • Tulang rusuk pada bagian kiri dan kanan memiliki ketinggian yang berbeda
  • Bentuk pinggul pada bagian kiri dan kanan juga tidak lurus atau terlihat lebih menonjol
  • Ketika mengenakan pakaian, akan merasakan bahwa bahu atau atau tulang belikat terlihat lebih tinggi dibandingkan sisi lainnya
  • Panjang kaki kiri dan kanan berbeda

Beberapa jenis skoliosis dapat menyebabkan sakit punggung dan umumnya menyerang orang-orang yang lebih tua atau dewasa

Baca Juga: 13 Ciri Kekurangan Vitamin B12 dan Risiko Penyakitnya

2. Gejala Skoliosis pada Bayi

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa skoliosis juga bisa menyerang bayi yang baru lahir.

Sehingga penting untuk Moms mengetahui gejala yang dirasakan yakni:

  • Ada benjolan di salah satu sisi dada
  • Berbaring dengan tubuh condong ke salah satu sisi
  • Pada kasus yang lebih berat dapat menyebabkan nyeri dada, masalah jantung, paru-paru, dan sesak napas.

Jika bayi tidak mendapat pengobatan maka mereka akan lebih berisiko mengalami masalah, seperti gangguan fungsi jantung dan paru-paru.

Secara umum, ada 2 jenis skoliosis yang kerap terjadi pada anak-anak ataupun orang dewasa.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb