26 Oktober 2021

Jangan Bingung, Begini Cara Memanfaatkan Limbah Anorganik yang Menumpuk

Ini cara mengelola limbah anorganik secara mandiri
Jangan Bingung, Begini Cara Memanfaatkan Limbah Anorganik yang Menumpuk

Limbah anorganik adalah sampah yang bukan berasal dari tumbuhan dan hewan, sehingga tidak mudah membusuk.

Dengan kata lain, limbah jenis ini tidak dapat terurai secara alami. Butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun agar limbah organik dapat terurai secara alami.

Apa yang Dimaksud dengan Limbah Anorganik?

Jangan Bingung, Begini Cara Memanfaatkan Limbah Anorganik yang Menumpuk
Foto: Jangan Bingung, Begini Cara Memanfaatkan Limbah Anorganik yang Menumpuk (vk.com)

Foto: Orami Photo Stocks

Berbeda dari limbah organik, sebagian besar jenis limbah anorganik tidak bisa diurai secara alami.

Jika ada, limbah jenis ini membutuhkan waktu yang jauh lebih lama agar dapat terurai dibandingkan dengan limbah organik.

Baca juga: 7 Cara Mengatasi Pencemaran Tanah Akibat Sampah Plastik

Jika dibiarkan menumpuk, limbah anorganik bukan hanya mencemari lingkungan saja, tetapi juga dapat memicu berbagai penyakit.

Beberapa penyakit yang ditimbulkan, seperti diare dan kolera. Limbah jenis ini bukan hanya mengontaminasi tanah saja, tetapi juga air.

Limbah anorganik biasanya didapatkan dari sisa pengolahan industri, seperti limbah pabrik atau sisa bahan pembangunan rumah.

Dilansir dari Peace Corps, berikut ini beberapa jenis limbah anorganik:

  • Botol kaca
  • Botol plastik
  • Bungkus makanan ringan
  • Kantong plastik
  • Kaleng
  • Kertas
  • Jenis kain tertentu
  • Keramik
  • Logam
  • Detergen

Jika Moms memiliki sejumlah limbah anorganik seperti yang telah disebutkan, sebaiknya olah dengan cara yang tepat.

Lebih baik jika bahan-bahan tersebut dapat digunakan kembali, agar tidak tercipta limbah anorganik.

Jika tidak, berikut ini beberapa dampak limbah bagi kesehatan tubuh maupun lingkungan sekitar tempat tinggal.

Baca juga: 10+ Cara Mengurangi Sampah Plastik, Yuk Cintai Lingkungan!

Dampak Limbah Anorganik

Jangan Bingung, Begini Cara Memanfaatkan Limbah Anorganik yang Menumpuk
Foto: Jangan Bingung, Begini Cara Memanfaatkan Limbah Anorganik yang Menumpuk (mymodernmet.com)

Foto: Orami Photo Stocks

Limbah anorganik yang dibiarkan menumpuk tanpa pengolahan dapat memicu beberapa dampak negatif berikut ini:

1. Munculnya Masalah Kesehatan

Dilansir dari Waste4Change, sumber air di Indonesia dan di seluruh dunia juga telah tercemar limbah.

Salah satu sungai yang paling tercemar di dunia ditemukan di Indonesia, yaitu sungai Citarum di Jawa Barat.

Dari data tahun 2017, ada sebanyak 20.462 ton sampah organik dan anorganik dibuang per hari.

Dari jumlah keseluruhan, sebanyak 71 persen tidak terangkut ke TPA, sehingga kemungkinan besar masih berada di Sungai Citarum.

Padahal manfaat sungai tersebut sangat penting bagi 27,5 juta orang di Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta yang hidup dari aliran sungai tersebut.

Bahkan, 80% sumber air minum warga Jakarta berasal dari sungai yang terkontaminasi ini.

Tumpukan sampah tersebut menjadi awal munculnya berbagai penyakit dan infeksi bakteri, virus, jamur, maupun parasit.

Berikut ini beberapa penyakit yang rentan dialami akibat menumpuknya sampah di bantaran sungai:

2. Mengontaminasi Lingkungan Sekitar

Dampaknya pada lingkungan dapat dirasakan saat limbah anorganik yang berbentuk cairan atau limbah bekas pabrik mengontaminasi sumber air.

Beberapa sumber air yang kemungkinan tercemar, termasuk air tanah, sungai, hingga laut.

Bukan hanya berbahaya bagi manusia saja, limbah tersebut juga dapat merusak ekosistem perairan.

Dampaknya berujung pada ikan serta makhluk hidup air yang tidak aman dikonsumsi oleh manusia.

Bahkan, pencemaran tersebut berisiko mengakibatkan kematian mendadak pada ikan.

Selain itu, limbah anorganik yang dibuang ke air akan berubah menjadi asam dan gas cair yang berbau menyengat karena memiliki konsentrasi tinggi.

Jika tidak diperhatikan dan diatasi, limbah tersebut dapat memicu munculnya ledakan.

Dengan menurunnya kesehatan dan kualitas lingkungan hidup, aspek sosial dan ekonomi pun juga terdampak.

Saat menderita penyakit tertentu akibat lingkungan yang tidak bersih, Moms juga perlu mengeluarkan biaya untuk berobat.

Tinggal di lingkungan tidak bersih dengan banyak sampah juga mengurangi rasa nyaman untuk tinggal di sana.

Baca juga: Sayangi Bumi, Ajak Anak Mengenal 3 Jenis Sampah dan Cara Membuangnya

Begini Cara Tepat Mengolah Limbah Anorganik

Jangan Bingung, Begini Cara Memanfaatkan Limbah Anorganik yang Menumpuk
Foto: Jangan Bingung, Begini Cara Memanfaatkan Limbah Anorganik yang Menumpuk

Foto: Orami Photo Stocks

Dilansir dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, diperlukan langkah pemanfaatan yang tepat untuk menghindari dampak negatif limbah anorganik.

Salah satu langkah yang tepat dilakukan adalah mendaur ulang sampah menjadi barang yang dapat digunakan kembali.

Dilansir dari Kementerian Kesehatan, ini beberapa jenis sampah yang dapat didaur ulang dan dipakai kembali:

1. Sampah Kertas

Langkah pertama, Moms bisa mengumpulkan buku-buku bekas yang tidak terpakai. Dari buku-buku bekas akan tercipta kertas daur ulang, tas, topeng, atau patung.

2. Sampah Kaleng

Cara pemanfaatan sampah kaleng biasanya dijadikan sebagai pot bunga atau wadah penyimpanan barang.

3. Sampah Botol Kaca

Sampah botol kaca biasanya akan diolah kembali menjadi botol baru. Cara yang dipakai adalah memolesnya hingga tampak seperti botol baru.

4. Sampah Plastik

Sampah plastik saat ini sudah banyak diolah menjadi berbagai kerajinan, seperti tas belanja, dompet, atau tempat tisu.

5. Sampah Kain

Sampah kain menjadi salah satu jenis limbah anorganik yang sering diabaikan.

Setiap orang kemungkinan memilikinya, karena hobi menumpuk pakaian tidak terpakai di lemari.

Untuk memanfaatkannya, Moms bisa menjadikannya kain pel, lap kompor atau dapur, dan menyumbangkannya kepada yang membutuhkan.

Jika ingin menyumbangkannya, pastikan baju masih layak pakai dan tidak robek.

Jika memutuskan untuk mendaur ulang agar lebih bermanfaat, Moms bisa menjadikannya taplak meja, selimut, serta tutup dispenser atau kulkas.

Limbah anorganik merupakan sumber utama pencemaran lingkungan makhluk hidup yang perlu diperhatikan keberadaannya.

Mengingat dampaknya terhadap kesehatan makhluk hidup sangat berbahaya, sebaiknya mulai sekarang Moms perlu memperhatikan kebersihan lingkungan.

Jangan sampai di lingkungan sekitar tempat tinggal terdapat limbah menumpuk dan tidak ditangani dengan baik.

Ingat, efeknya bukan hanya saat ini saja, tetapi dapat memengaruhi dalam jangka panjang hingga ke anak cucu.

  • http://bapelkescikarang.bppsdmk.kemkes.go.id/kamu/kurmod/pengelolaansampah/mi-1c%20modul%20prinsip%20pengelolaan%20sampah.pdf
  • https://www.peacecorps.gov/educators/resources/trash-corners-organic-inorganic-or-toxic/
  • https://waste4change.com/blog/get-to-know-how-waste-can-affect-forests-and-water-sources/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb