06 September 2020

Mencegah Alergi Makanan, Bagaimana Menentukan Snack yang Baik untuk Anak?

Ada banyak alergen yang bisa ditemui dalam snack anak
Mencegah Alergi Makanan, Bagaimana Menentukan Snack yang Baik untuk Anak?

Alergi makanan merupakan salah satu masalah kesehatan yang seringkali dialami oleh Si Kecil. Mengetahui hal ini, Moms jadi berhati-hati dalam memilihkan atau memasak bekal untuk si buah hati.

Dilansir dari salah satu jurnal dalam U.S. National Library of Medicine, sekitar 8% anak-anak AS mengalami alergi makanan, dan sekitar 40% memiliki riwayat reaksi yang parah.

Menurut Food and Drug Administration, 90 persen dari reaksi alergi yang berhubungan dengan makanan berasal dari delapan makanan umum, yaitu susu, telur, ikan, kerang krustasea, kacang-kacangan pohon, kacang tanah, gandum dan kedelai.

Baca Juga: Ketahui 3 Perbedaan Alergi Makanan dan Intoleransi Makanan Pada Balita

Kecuali makanan laut, alergen-alergen ini merupakan bahan-bahan yang cukup sering ditemukan dalam makanan ringan anak.

Snack di sekolah bisa sangat bermasalah, karena "sebagian besar reaksi alergi terjadi di ruang kelas, bukan di kafetaria,” tutur Melanie Carver, wakil presiden kesehatan masyarakat untuk Asthma and Allergy Foundation of America.

Sebelumnya, mari kita mengenal alergi makanan pada anak terlebih dahulu

Apa Itu Alergi Makanan?

penyebab alergi pada anak
Foto: penyebab alergi pada anak

Foto: Orami Photo Stock

Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan menganggap protein tertentu (alergen) dalam makanan berbahaya. Begitu seseorang memiliki alergi makanan, reaksi alergi terjadi setiap kali mereka memakan makanan tertentu.

Sekitar 7% bayi dan anak kecil memiliki alergi makanan. Anak-anak dapat mengatasi beberapa alergi makanan.

Makanan yang paling sering menyebabkan alergi makanan disebut alergen makanan umum. Alergen tersebut adalah:

  • Susu (dan produk susu).
  • Telur.
  • Kacang.
  • Kacang pohon (misalnya almond, kacang mete, dan kenari).
  • Kedelai.
  • Makanan laut (ikan, kerang, dan krustasea).
  • Gandum.
  • Wijen.

Kemungkinan Gejala Reaksi Alergi Makanan

gejala alergi makanan
Foto: gejala alergi makanan

Foto: Orami Photo Stock

Gejala reaksi alergi terhadap makanan dapat berkisar dari tingkat yang ringan hingga parah. Reaksi sering muncul dalam beberapa menit setelah terpapar makanan. Contohnya termasuk:

  • Timbul biduran, bengkak, kemerahan, atau ruam.
  • Hidung tersumbat atau berair dengan mata berair yang gatal.
  • Muntah.
  • Batuk.
  • Meski kurang umum, muntah, terkadang bersamaan dengan diare, juga bisa terjadi beberapa jam kemudian.

Baca Juga: Alternatif Pengganti Susu untuk Anak yang Alergi Susu Sapi

Gejala parah dari reaksi alergi makanan yang membutuhkan perhatian segera contohnya termasuk:

  • Pembengkakan pada mulut, lidah atau tenggorokan.
  • Bidur yang menyebar.
  • Kesulitan bernapas, batuk berulang, atau mengi.
  • Kesulitan menelan atau suara serak atau menangis.
  • Warna wajah atau bibir pucat atau biru.
  • Pingsan, lemas.

Hubungi dokter anak segera jika tanda-tanda reaksi alergi yang parah terjadi.

Jika menurut Moms suatu makanan menyebabkan reaksi alergi pada anak, hentikan memberikan makanan tersebut kepada bayi kita dan bicarakan dengan dokter Si Kecil. Moms bisa terus menawarkan makanan baru lainnya.

Mencegah Alergi Makanan pada Anak

Menanggapi hal ini, berikut beberapa tips untuk mencegah alergi makanan dengan memilih snack yang baik untuk buah hati.

1. Bantu Anak Memahami Alerginya

mencegah alergi makanan
Foto: mencegah alergi makanan (https://bangka.tribunnews.com/)

Foto: Orami Photo Stock

Si Kecil harus bisa mengkomunikasikan reaksi alergi mereka terhadap sesuatu. Menurut Melanie Carver, anak-anak tidak boleh takut mengajukan pertanyaan kepada orang dewasa lainnya.

Meskipun anak tidak memiliki alergi makanan, mereka harus tahu bahwa beberapa temannya mungkin memiliki alergi dan harus menghindari berbagi makanan dengan teman lainnya untuk mencegah alergi makanan timbul.

2. Tahu Bahan yang Digunakan

mencegah alergi makanan
Foto: mencegah alergi makanan (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Secara hukum, makanan kemasan yang mengandung delapan alergen yang tercantum di atas harus diberi label. Pastikan Moms membaca bahan-bahan yang digunakan dan bahan lainnya yang dapat menyebabkan reaksi alergi, ajarkan anak-anak cara membaca label juga. Hal ini penting untuk mencegah alergi makanan pada Si Kecil.

Baca Juga: 7 Makanan Untuk Membantu Menjaga Kesehatan Gigi Anak

3. Hati-hati saat Membagikan Makanan

mencegah alergi makanan
Foto: mencegah alergi makanan (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Pastikan anak yang lain tahu apa kandungan dari makanan yang kita bagikan. Cobalah minta daftar makanan yang aman dimakan oleh anak-anak, atau pastikan langsung dengan orang tua bahwa makanan tersebut aman untuk dikonsumsi.

4. Beritahu Makanan yang Bisa Dimakan Anak

mencegah alergi makanan
Foto: mencegah alergi makanan

Foto: Orami Photo Stock

Di sekolah, Melanie Carver menyarankan orang tua untuk meminta guru menyediakan makanan ringan yang ramah alergi untuk mencegah alergi makanan.

Misalnya menyediakan muffin, untuk anak-anak mereka di lemari es jika ada situasi tidak terduga, seperti pesta dadakan.

5. Cari Makanan Pengganti Lain

mencegah alergi makanan
Foto: mencegah alergi makanan

Foto: Orami Photo Stock

Snack yang baik untuk anak, haruslah mengandung banyak nutrisi. Untungnya, buah segar, serta kering atau beku-kering, dan sayuran pada umumnya merupakan jenis makanan yang aman.

Adapun makanan lain atau makanan pengganti disarankan oleh Kids With Food Allergies untuk mencegah alergi makanan pada anak. Misalnya jika alergi susu, ganti dengan produk lain yang tidak mengandung susu, seperti susu kedelai.

Baca Juga: 5 Manfaat Susu Kedelai bagi Tubuh, Sehat Banget!

6. Berikan Anak Makanan Satu Persatu

alergi makanan pada anak
Foto: alergi makanan pada anak

Foto: Orami Photo Stock

Antara empat hingga enam bulan, makanan bayi bahan tunggal dapat diperkenalkan, biasanya termasuk buah-buahan (apel, pir dan pisang), sayuran (sayuran hijau, ubi jalar, labu dan wortel) dan biji-bijian sereal (beras atau sereal gandum) satu per satu waktu.

Makanan dapat diberikan dengan cara ini setiap 3 sampai 5 hari sesuai dengan kesiapan perkembangan Si Kecil. Proses yang lambat ini memberikan kesempatan kepada orang tua atau pengasuh anak untuk mengidentifikasi dan menghilangkan makanan yang menyebabkan reaksi alergi makanan pada buah hati kita.

Sekarang Moms sudah lebih mengertikan mencegah alergi makanan pada anak dengan mempersiapkan snack yang baik.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb