25 Desember 2017

Mengapa Natal Identik dengan Pohon Natal, Rusa, dan Sinterklas?

Ada ceritanya, lho, Moms!
Mengapa Natal Identik dengan Pohon Natal, Rusa, dan Sinterklas?

Suasana Natal sudah terasa sejak awal Desember. Bukan hanya dari lagu-lagu Natal yang diputar di berbagai tempat, namun juga dari beberapa ornamen yang sangat khas Natal. Mulai dari pohon Natal sampai diorama sinterklas beserta kereta yang ditarik rusa.

Baca juga: 5 Ide Dekorasi Rumah dan Pohon Natal yang Mudah Dibuat

Ternyata, ada sejarah mengapa Natal identik dengan pohon Natal, rusa, dan sinterklas. Penasaran?

Pohon Natal

pohon natal
Foto: pohon natal (Orami Photo Stocks)

Pohon Natal yang berasal dari pohon cemara pada awalnya tidak berhubungan dengan Natal. Dari Jerman, sebuah kisah menyebutkan bahwa tokoh reformasi Martin Luther sedang berjalan-jalan di hutan pada malam hari. Martin melihat sebuah pemandangan indah, yaitu gemerlap bintang-bintang di langit yang sinarnya menembus cabang pohon cemara.

Terkesan dengan pemandangan itu, Martin pun menebang satu pohon cemara, membawanya pulang, dan menghiasnya dengan lilin-lilin untuk menciptakan sinar gemerlap bintang. Sejak saat itulah, Natal menjadi identik dengan pohon Natal di Jerman, yang kemudian menyebar ke seluruh dunia.

Ada pula cerita lain, yaitu cerita mengenai St. Bonifasius, seorang rohaniawan Inggris. Pada suatu malam Natal, ia bersama rombongan pengikutnya menyusuri sebuah hutan.

Di sana mereka bertemu dengan kelompok orang yang mempersembahkan seorang anak kepada Dewa di sebuah pohon oak. St. Bonifasius menghentikan perbuatan mereka dengan merobohkan pohon tersebut hanya dengan pukulan tangan.

Keajaiban terjadi. Dari akar pohon yang telah tumbang itu tumbuh tunas cemara. Kejadian ini dipercaya sebagai tanda akan kesetiaan orang Kristiani akan imannya. Dan sejak kejadian itu, di abad ke-15 mulailah pohon cemara dipakai sebagai hiasan Natal di Jerman.

Sinterklas

sinterklas
Foto: sinterklas (Orami Photo Stocks)

Sosok kakek gendut dengan baju berwarna merah dan jenggot putih sangat identik dengan Natal. Kisah Sinterklas berasal dari seseorang bernama St. Nicholaus yang begitu murah hati membantu orang lain. Ia adalah tokoh dermawan yang hidup di abad 4 Masehi.

Sosok Sinterklas selalu ditemani asisten berkulit hitam bernama Piet (Zwarte Piet). Sinterklas digambarkan suka memberi hadiah Natal untuk anak-anak yang berperilaku baik sepanjang tahun.

Rusa

Sebagai sarana transportasi Sinterklas, ia menggunakan kereta khusus yang ditarik rusa yang bisa terbang. Rusa terbang ini awalnya berjumlah delapan: Dasher, Dancer, Prancer, Vixen, Comet, Cupid, Donder (atau Donner), dan Blitzen.

Asal-usul kedelapan nama rusa tersebut pertama kalinya muncul tahun 1823 dalam sebuah puisi karya Clement C Moore yang berjudul "A Visit from St. Nicholas" atau dikenal juga dengan judul "The Night Before Christmas". Belakangan, muncul lagi satu tokoh rusa yang namanya menjadi paling terkenal di antara delapan rusa itu, yaitu Rudolph si hidung merah.

Rudolph berasal dari cerita fiksi karangan Robert L. May yang dibuat tahun 1939. Menurut cerita tersebut, pada suatu malam Natal saat Sinterklas pergi keliling dunia untuk menghantarkan hadiah, perjalanannya terganggu oleh kabut yang tebal.

Suatu ketika ia melihat dari kejauhan sebuah lampu merah yang berkedip-kedip. Setelah didekati ternyata lampu merah itu adalah hidung Rudolph yang menyala. Sejak saat itu Sinterklas meminta Rudolph untuk pergi bersamanya. Rudolph akhirnya menjadi pemimpin delapan rusa lainnya.

Sekarang Moms tak perlu bingung lagi jika si kecil menanyakan asal-usul simbol-simbol Natal seperti pohon Natal, sinterklas, dan rusa!

(ASR)

Foto: Shutterstock

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb