09 November 2023

ADHD pada Anak: Penyebab, Gejala dan Pencegahannya

Tanda ADHD pada bayi cukup sulit dikenali
ADHD pada Anak: Penyebab, Gejala dan Pencegahannya

Apakah Si Kecil tampak lebih aktif dibanding teman sebayanya? Apakah dia kesulitan tidur? Jika jawabannya ya, bisa jadi Si Kecil menunjukkan tanda-tanda ADHD pada anak.

Sayangnya tidak mudah memastikan bahwa Si Kecil memang menderita ADHD. Karena secara umum bayi cenderung sulit untuk fokus pada sesuatu.

Ini karena ADHD lebih dari sekadar perilaku khas bayi.

Menurut National Institutes of Health (NIH), kondisi ADHD tersebut dapat melampaui usia bayi, usia remaja, dan bahkan orang dewasa.

Inilah sebabnya cukup penting untuk mengenali tanda-tanda ADHD pada anak usia dini.

Bagi Moms yang tengah mencari informasi tentang ADHD pada anak, simak lengkapnya di bawah ini, ya.

Baca Juga: 5 Resep Brownies Kukus Simple, Dijamin Lumer di Mulut!

Gejala ADHD pada Anak

Menurut Mayo Clinic, anak-anak usia balita dari 2 hingga 3 tahun dapat menunjukkan gejala ADHD pada anak.

Berdasarkan NIH, ada tiga tanda utama dari kondisi pada anak di atas usia 3 di antaranya:

Perilaku-perilaku di atas sebenarnya juga terjadi pada anak-anak tanpa ADHD.

Si Kecil tidak akan didiagnosis dengan ADHD kecuali gejala-gejala tersebut berlanjut selama lebih dari enam bulan dan memengaruhi kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan yang sesuai dengan usia.

Perhatian yang besar perlu diambil dalam mendiagnosis anak di bawah 5 tahun dengan ADHD, terutama jika penggunaan obat sedang dipertimbangkan.

Diagnosis pada usia muda ini paling baik dibuat oleh psikiater anak atau dokter anak yang memiliki spesialisasi dalam perilaku dan tumbuh kembang

Untuk lebih memahami gejala ADHD pada bayi, yuk Moms simak ulasannya di bawah ini!

1. Kesulitan Memperhatikan

Anak Tidak Bisa Diam
Foto: Anak Tidak Bisa Diam (strong4life.com)

Gejala ADHD pada anak yang pertama adalah kesulitan memperhatikan. Pada anak usia sekolah ini ada beberapa perilaku yang terkait dengan masalah perhatian, di antaranya:

  • Ketidakmampuan untuk fokus pada satu aktivitas.
  • Kesulitan menyelesaikan tugas sebelum bosan.
  • Kesulitan mendengarkan akibat gangguan.
  • Masalah mengikuti instruksi dan memproses informasi.
  • Memiliki rentang perhatian yang pendek dan mudah teralihkan.
  • Membuat kesalahan yang ceroboh misalnya, dalam tugas sekolah.
  • Tampak pelupa atau kehilangan barang.
  • Tidak mampu untuk tetap pada tugas-tugas yang membosankan atau memakan waktu.
  • Tampaknya tidak dapat mendengarkan atau melaksanakan instruksi.
  • Terus-menerus mengubah aktivitas atau tugas.
  • Mengalami kesulitan mengatur tugas.

Namun, bagaimanapun juga perilaku-perilaku ini bisa saja normal pada bayi. Moms perlu berkonsultasi lebih dalam tentang masalah ini dnegan dokter.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Sabun Mandi Bayi, Aman untuk Kulit Sensitif!

2. Gelisah dan Menggeliat

Anak ADHD (Orami Photo Stock)
Foto: Anak ADHD (Orami Photo Stock)

Gejala ADHD pada anak yang berikutnya adalah anak cenderung rewel, menangis berlebihan, gelisah dan menggeliat.

Ketika Si Kecil menangis berlebihan dan kesulitan tidur serta makan, berisiko lebih tinggi untuk masalah attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Paling umum, masalah-masalah ini terkait dengan ADHD dan masalah perilaku eksternal seperti perilaku agresif atau destruktif dan atau marah-marah.

Seperti yang dilaporkan oleh Mayo Clinic, komunitas medis sekarang lebih suka menyebut kondisi ADHD karena gangguan tersebut sering termasuk komponen hiperaktif dan impulsif.

Tanda-tanda hiperaktif yang mungkin mengindikasikan Si Kecil menderita ADHD antara lain:

  • Menjadi terlalu gelisah dan gelisah.
  • Memiliki ketidakmampuan untuk duduk diam untuk kegiatan yang tenang seperti makan dan membacakan buku untuk mereka.
  • Berbicara dan membuat suara berlebihan.
  • Berlari dari mainan ke mainan, atau terus bergerak.
  • Gerakan fisik yang berlebihan.
  • Berbicara berlebihan.
  • Tidak bisa menunggu giliran.
  • Bertindak tanpa berpikir.
  • Menyela percakapan.
  • Sedikit atau tidak ada rasa bahaya.

3. Impulsif

Bayi Menangis
Foto: Bayi Menangis (babygaga.com)

Gejala lain ADHD pada anak adalah impulsif. Tanda-tanda bahwa Si Kecil memiliki perilaku yang terlalu impulsif termasuk di antaranya:

  • Menampilkan ketidaksabaran ekstrem dengan orang lain.
  • Menolak untuk menunggu giliran ketika bermain dengan anak-anak lain.
  • Menyela ketika orang lain berbicara.
  • Mengalami kesulitan mengendalikan emosi mereka.
  • Rentan terhadap ledakan.

Banyak juga masalah terjadi di masa kanak-kanak yang menyebabkan kesulitan mempertahankan perhatian, tapi itu tidak sama dengan ADHD.

Jadi, ketika menunjukkan beberapa gejala atau tanda yang sudah disebutkan di atas, Moms perlu melakukan konsultasi ke dokter anak untuk menemukan jawaban dan solusinya.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi Tumbuh Kembang Anak, Gratis!

Penyebab ADHD pada Anak

Anak Lahir Prematur
Foto: Anak Lahir Prematur (Orami Photo Stock)

Sayangnya hingga saat ini belum ada informasi jelas mengenai penyebab ADHD pada anak.

Beberapa penelitian terus berlanjut untuk menemukan penyebab pasti dari ADHD pada anak.

Namun, faktor-faktor yang mungkin terlibat dalam perkembangan ADHD ini termasuk genetika, lingkungan, atau masalah dengan sistem saraf pusat pada saat-saat penting dalam perkembangan.

Beberapa faktor risiko untuk ADHD mungkin termasuk:

  • Turunan darah, seperti orang tua atau saudara kandung, dengan ADHD atau gangguan kesehatan mental lainnya
  • Paparan racun lingkungan atau kimia, seperti timah, ditemukan terutama di cat dan pipa di bangunan tua
  • Penggunaan narkoba ibu, penggunaan alkohol atau merokok selama kehamilan
  • Lahir prematur
  • Riwayat kerusakan otak

Mungkin Moms pernah mendengar mitos terlalu banyak gula saat mengandung dapat meningkatkan risiko Si Kecil menderita ADHD saat lahir.

Namun, ternyata hingga saat ini tidak ada bukti yang dapat dipercaya tentang hal ini.

ADHD dapat mempersulit hidup anak-anak, mereka mungkin akan dihadapi dengan beberapa masalah yang...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb