12 Oktober 2023

Kuret, Prosedur Medis yang Umumnya Dilakukan Usai Keguguran

Kuret biasanya diperlukan setelah seseorang keguguran untuk membersihkan sisa jaringan di rahim
Kuret, Prosedur Medis yang Umumnya Dilakukan Usai Keguguran

Mungkin bagi banyak wanita, istilah kuret merupakan momok yang menakutkan.

Terutama bagi para perempuan yang baru saja mengalami keguguran.

Dalam bahasa medis atau kedokteran, kuret dikenal dengan sebutan Dilation and Curettage (D&C). Dalam Bahasa Indonesia, istilah ini disebut dilasi dan kuretase.

Selain untuk keguguran, kuret biasanya diperlukan mengatasi berbagai masalah gangguan rahim pada wanita.

Sebenarnya tak ada yang perlu dikhawatirkan jika Moms harus menjalani proses kuret.

Nah, berikut ini penjelasan seputar kuret, proses, efek samping, dan perawatannya.

Baca Juga: 5 Penyebab Janin Tidak Berkembang Sesuai Usia Kehamilan

Pengertian Kuret dalam Medis

Perempuan Kesakitan
Foto: Perempuan Kesakitan (Freepik.com/stefamerpik)

Sebelum kita mengetahui prosesnya, ada baiknya mengenal pengertian kuretase dulu ya, Moms.

Mengutip Mayo Clinic, kuret adalah tindakan bedah singkat, yakni dengan melebarkan serviks untuk mengikis dinding rahim.

Apa tujuannya? Untuk membersihkan rahim dari sisa janin.

Umumnya, kita hanya mengetahui proses ini sering dilakukan pada ibu yang mengalami keguguran.

Namun, jangan keliru, proses kuret ini tidak hanya dijalani pada ibu yang mengalami keguguran, lho.

Tindakan kuret juga bisa dilakukan untuk mendiagnosis suatu penyakit.

Misalnya, pendarahan pada rahim, pendarahan usai menopause, polip rahim, ketidakseimbangan hormon, bahkan kanker rahim.

Selain itu, kuretase juga dapat mengatasi plasenta yang melekat pada rahim dan langkah lanjutan dalam hamil anggur.

Jadi nantinya, dokter akan menentukan tindakan apa yang paling sesuai dengan kondisi setiap ibu.

Baca Juga: Postinor (Pil KB Darurat): Manfaat, Dosis, dan Efek Samping

Mengenal Tahapan dan Proses Kuretase

Perempuan Periksa Kesehatan
Foto: Perempuan Periksa Kesehatan (Freepik.com/partystock)

Mengutip John Hopkins Medicine, kuretase atau dilasi ini digunakan sebagai prosedur diagnostik atau terapeutik untuk perdarahan abnormal.

Tentunya, prosesnya akan sedikit berbeda pada setiap kondisi wanita.

Pada proses kuret secara umum, langkah-langkahnya seperti:

1. Mengambil Sampel Jaringan

Proses kuret yang pertama adalah sampel jaringan dinding rahim akan diperiksa untuk mengetahui apakah ada sel-sel abnormal.

Ini untuk melihat penyebab terjadinya pendarahan abnormal atau gangguan pada rahim wanita.

Sebenarnya proses kuret tak memakan waktu yang lama, justru cukup singkat. Hanya butuh waktu sekitar 30 menit.

2. Anestesi atau Pembiusan

Selain itu, proses lainnya yaitu tindakan anestesi atau pembiusan, yang dilakukan tergantung pada kebutuhan.

Bisa dilakukan bius total, artinya Moms akan diberikan anestesi total sehingga tak sadar selama proses kuret.

Namun, ada juga jenis anestesi spinal atau epidural (regional). Pada bius jenis ini Moms hanya akan mati rasa dari area pinggang ke bawah.

Lainnya, dokter juga bisa memberikan anestesi lokal di mana Moms dalam kondisi sadar, hanya area sekitar leher rahim yang akan mati rasa.

Baca Juga: Cek Masa Subur Melalui 5 Jenis Lendir Serviks Berikut Ini!

3. Kuretase

Meskipun kuret tidak membutuhkan jahitan atau menimbulkan luka, dokter akan membersihkan dinding rahim dengan larutan antiseptik.

Dokter akan melakukan dua langkah utama dalam proses kuret:

  • Pelebaran pembukaan bagian bawah rahim (serviks) untuk memasukkan batang ramping (laminaria) ke dalam bukaan vagina atau menggunakan obat untuk melunakkan leher rahim agar melebar
  • Pengikisan pada jaringan dinding rahim dengan alat panjang berbentuk sendok (kuret).

Dokter juga dapat menggunakan kanula untuk menyedot isi janin yang tersisa dari rahim. Hal ini bisa menyebabkan kram.

Lalu, biasanya sampel jaringan akan dibawa ke laboratorium untuk diperiksa.

Baca Juga: Makanan yang Membuat Jahitan Caesar Gatal, Ini Kata Dokter

4. Menghilangkan Jaringan Abnormal

Selain itu, proses dilasi ini juga dilakukan untuk menghilangkan jaringan abnormal dalam rahim.

Juga untuk menghilangkan jaringan yang tersisa di rahim setelah keguguran atau aborsi untuk mencegah infeksi atau pendarahan hebat.

Beberapa tindakan yang dilakukan seperti:

  • Menghilangkan kehamilan mola atau hamil anggur.
  • Mengatasi pendarahan yang berlebihan setelah melahirkan dengan membersihkan plasenta yang tersisa di dalam rahim.
  • Menghilangkan polip serviks atau rahim, yang biasanya tidak bersifat kanker (jinak).

Dalam Cleveland Clinic dijelaskan, terkadang dalam prosedurnya dokter juga akan memasukkan perangkat tipis untuk melihat bagian dalam rahim yang disebut histeroskopi.

Moms tentu penasaran bukan bagaimana persiapan yang perlu diperhatikan sebelum memulai kuret?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb