22 Februari 2018

Menghadapi Anak yang Suka Berbohong

Jangan sampai berbohong jadi kebiasaan
Menghadapi Anak yang Suka Berbohong

Waktu kecil, Moms pasti pernah berbohong pada orangtua, sama seperti apa yang anak Moms lakukan sekarang. Berbohong memang bukanlah hal yang bisa sepenuhnya Moms kendalikan.

Akan tetapi, hati-hati kalau anak mudah sekali berbohong. Moms perlu pendekatan khusus jika anak berbohong berulang kali. Berapapun usia anak dan sekecil apapun kebohongannya, penting untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran dalam jiwa si kecil. Ini dia beberapa cara jitunya.

1. Perhatikan alasan anak berbohong

Saat menangkap basah anak berbohong, jangan langsung marah. Ajak anak berbicara dan tanyakan alasannya berbohong. Misalnya anak bohong soal nilai ulangannya. Yang perlu Moms cemaskan justru alasan mengapa anak sampai merasa dirinya perlu berbohong pada orangtua.

Mungkin anak merasa tidak percaya diri, takut mengecewakan orangtua, atau takut dihukum. Dari situ, sampaikan bahwa Moms ingin ia jujur supaya Moms bisa membantu dan mendukungnya.

Supaya anak tidak biasa berbohong, bangun kepercayaan dirinya dan hindari memberi hukuman berlebihan setiap anak melakukan kesalahan atau tidak memenuhi ekspektasi Moms dan pasangan.

2. Tunjukkan bahwa setiap tindakan ada konsekuensinya

Mungkin selama ini anak berbohong karena ia tidak benar-benar melihat adanya kerugian atau risiko. Maka, bantu anak untuk menyadari apa yang mungkin terjadi kalau ia berbohong.

Katakan pada anak, “Moms tidak ingin mengekang kamu. Namun kalau kamu terus-terusan bohong sama Moms, bagaimana Moms mau percaya padamu?” Anak bisa saja mengaku pergi ke rumah temannya, padahal ia pergi ke mal tanpa pengawasan orang dewasa.

Jelaskan bahwa kalau ada orang yang bermaksud jahat atau salah satu temannya tiba-tiba jatuh sakit, mereka tentu kesulitan menghadapinya tanpa orang dewasa.

3. Menjadi teladan bagi anak

Jangan khawatir dulu kalau anak tidak mau mendengarkan perkataan Moms. Pasalnya, meski tidak mendengar omongan orangtua, anak pasti belajar dari tindakan dan perkataan orangtua sehari-hari.

Jadi, selalu tunjukkan pada anak bahwa kejujuran begitu bernilai. Hindari menyuruh anak untuk berbohong, misalnya, “Nanti kalau Tante Ayu telepon, bilang Moms sedang pergi, ya.”

4. Membangun rasa saling percaya dan terbuka

Cara terbaik untuk menghentikan kebiasaan anak berbohong adalah membangun kepercayaan. Biasakan untuk saling bercerita dan membuka diri bersama anak. Jangan tampak seperti menginterogasi anak.

Untuk membangun rasa saling percaya, Moms sebaiknya tidak terlalu membatasi gerak-gerik anak. Cukup pantau saja aktivitasnya bila perlu. Selebihnya, minta anak untuk menceritakan hari-harinya.

Menghadapi anak yang suka bohong memang tidak mudah. Setujukah Moms kalau empat cara di atas bisa jadi modal jika anak berbohong? Atau Moms punya cara lain?

(IA)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb