25 November 2020

Sudah Pakai Gula dan Garam untuk Numa, Mona Ratuliu Bagikan Tips MPASI

Mona sudah memberikan gula dan garam dalam menu MPASI Numa
Sudah Pakai Gula dan Garam untuk Numa, Mona Ratuliu Bagikan Tips MPASI

Foto: instagram.com/monaratuliu

Anak keempat Mona Ratuliu dan Indra Brasco yang kerap disapa Numa sudah mulai makan MPASI di usianya yang sudah enam bulan. Menu MPASI Numa sendiri mengandung karbohidrat, protein hewani dengan tinggi zat besi, dan lemak.

"Jadi tadi ngoseng bawang merah dan putih pakai minyak, jadi minyak sekalian jadi sumber lemaknya. Terus masukin air dan daging plus nasi. Terus ditambahin sedikit bayem deh. Udah itu aja.

Numa suka nggak? Hmmmm.. reaksinya kayak mikir gitu hahaha! Dan cuma berhasil sekitar 5 suap, terus nangis. Kayaknya waktunya juga kurang pas. Numanya udah keburu ngantuk. Hihihiii...

Kita coba lagi nanti siang ya num... #numakan #ceritanuma," tulis Mona.

Mona sering membagikan menu MPASI Numa, termasuk ketika ia memberikan gula dan garam pada Si Kecil yang membuat banyak warganet bertanya-tanya.

Selain itu, Mona juga membagikan berbagai hal mengenai MPASI yang mungkin bisa membantu Moms yang juga tengah MPASI Si Kecil di rumah.

Sebelumnya, Mona pernah mengadakan Instagram Live dengan dr. Meta Herdiana H, Sp.A (K) yang membahas tentang MPASI dengan tema "Jangan Takut Mulai MPASI" pada 7 November lalu.

Seperti apa tips MPASI-nya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Fakta Azka Corbuzier Tulis Pesan di Instagram untuk Kalina Ocktaranny, Hingga Unfollow Sang Ibu

1. Prioritas Asupan Protein Hewani

Mona menjelaskan kalau Numa mengonsumsi gizi lengkap dan seimbang seperti anjuran WHO, yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, dengan prioritas protein hewani.

Adapun konsumsi sayur dan buah hanya sebagai pengenalan saja. Mona juga memberikan Numa buah atau sayur sehari tiga kali pada pagi, siang, dan sore menjelang malam.

"Sayur dan buah mungkin bisa penuhi kebutuhan mikronutrien, tetapi untuk sumber zat besi saja tidak cukup, karena sayur dan buah mengandung banyak serat yang akhirnya dibuang lagi. Sayur dan buah bagus untuk orang dewasa yang ingin turunkan berat badan, tetapi tidak untuk anak yang sedang bertumbuh," terang dr. Meta saat berbincang dengan Mona.

Usai dua pekan MPASI, Numa akan diberikan kudapan dua kali yang bisa berupa roti, buah, atau kentang. Selain itu, Numa juga minum air putih dengan prioritas sehabis makan, atau membantu saat susah menelan atau batuk.

Baca Juga: 5 Momen Aqiqah Anak Zaskia Gotik, Serba Pink dan Menawan!

2. Takaran MPASI Si Kecil

Mona juga sangat mengandalkan literatur resmi dalam memberikan makanan bagi Numa.

Pada Instagram Story-nya, Mona memotret foto takaran MPASI Numa. Pada usia 6-8 bulan, diberikan frekuensi makan dua hingga tiga kali dengan kalori 200 kkal per hari, pada usia 9-11 bulan 300 kkal perhari dengan frekuensi tiga-empat kali.

Lalu, pada usia 13-23 bulan frekuensi makan tetap tiga hingga empat kali namun sudah naik hingga 550 kkal.

Di sisi lain, meski sudah makan Numa juga tetap banyak mengonsumsi ASI seperti biasanya, Mona juga tetap menyarankan agar Moms yang merasa ragu-ragu dalam memberikan MPASI bertanya kepada dokter atau banyak mencari tahu.

Baca Juga: 7 Potret Keseruan Keluarga Tya Ariestya Liburan di Bali, Sempat Naik Unta di Pantai!

3. Pemberian Gula dan Garam pada Bayi

Menurut Mona, soal gula dan garam bisa mulai diberikan semenjak Si Kecil makan, namun Mona merasa makanan yang dia buat untuk Numa sudah enak dan gurih karena sudah ditambah santan sehingga tidak perlu ditambah gula dan garam.

"Dari awal makan sudah boleh ditambahkan gula dan garam. Cuma, aku kan suka icip makanannya, dan terkadang kalau sudah gurih banget enggak perlu diberikan. Jadi, seperlunya aja sih," terang Mona.

Mona juga tidak secara khusus membeli minyak atau margarin karena menurut saran dokter, lebih baik menggunakan minyak dibanding unsalted butter sebagai asupan lemaknya.

Baca Juga: Menikah yang Ketiga Kali, Ini Kisah Cinta Tata Janeeta yang Penuh Lika-Liku!

4. Tekstur MPASI yang Disarankan

Dalam memberikan MPASI, tidak sedikit orang tua bertanya tentang seperti apa tekstur MPASI yang disarankan. Jika terlalu kental, Moms mungkin juga merasa khawatir bila Si Kecil akan sembelit.

Namun, pada bincang Mona dan dr. Meta di IGTV tersebut, dr. Meta menjelaskan tekstur MPASI yang disarankan.

"Tekstur MPASI yang direkomendasikan adalah tidak encer, halus, dan bila ditaruh di sendok dan sendoknya dibalik tidak langsung tumpah, jadi ada waktu untuk gravitasi bekerja. Kenapa tidak boleh encer? Karena kalau terlalu encer, densitas energi atau kalori nanti tidak sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi," jelas dr. Meta.

Lebih lanjut, wajar bagi Si Kecil mengalami sembelit saat memulai MPASI, karena ini menunjukkan sistem pencernaan bayi yang melakukan proses adaptasi.

"Lalu, apa yang harus dilakukan? Sebenarnya bukan dengan memasukkan sayur dan buah, karena menurut penelitian, bayi di bawah 1 tahun blm membutuhkan serat. Bila bayi sembelit, coba pastikan apakah bayi mendapatkan asupan cairan yang cukup," saran dr. Meta.

Itu dia Moms, tips pemberian MPASI dari Mona Ratuliu. Semoga berguna untuk Si Kecil yang kini sudah diberikan MPASI, ya!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb