01 September 2020

Mutasi Virus Corona yang Lebih Menular dan Berbahaya Ada di Kota Besar Indonesia

Varian mutasi virus Corona yakni D614G dilaporkan telah ditemukan di beberapa kota di Indonesia sejak bulan Maret 2020.
Mutasi Virus Corona yang Lebih Menular dan Berbahaya Ada di Kota Besar Indonesia

Varian mutasi virus Corona yakni D614G dilaporkan telah ditemukan di beberapa kota di Indonesia. Hal disampaikan langsung oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Menurut Ketua Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain LIPI, Wien Kusharyoto, D614G berhasil ditemukan setelah mengurutkan sekuens genom utuh atau Whole Genome Sequencing (WGS) virus Corona di Indonesia. Kemudian hasil dari WGS tersebut dikumpulkan ke GISAID (Global Initiative on Sharing All Influenza Data) untuk diteliti lebih lanjut.

Baca Juga: Fakta Mutasi Virus Corona di Malaysia, 10 Kali Lipat Lebih Menular!

Mutasi Virus D614G Sudah Ada di Indonesia Sejak Maret 2020

mutasi virus corona yang lebih menular dan berbahaya ada di kota besar indonesia
Foto: mutasi virus corona yang lebih menular dan berbahaya ada di kota besar indonesia

Foto: Orami Photo Stocks

Menurut Wien, data dari GISAID menunjukkan bahwa lebih dari 8 hasil WGS menunjukkan bahwa mutasi D614G ada di Indonesia. Melansir dari CNN, dua mutas D614G ditemukan di Surabaya sejak akhir Maret atau awal bulan April 2020.

Sementara itu, dua mutasi D614G lainnya ditemukan di Yogyakarta dan Bandung. Selain itu, dua mutasi lainnya berasal dari LIPI yang ditemukan dari Tangerang dan Jakarta.

Baca Juga: Cara Mencegah Virus Corona yang Sedang Marak Terjadi

Sudah Menyebar ke Beberapa Negara

mutasi virus corona yang lebih menular dan berbahaya ada di kota besar indonesia
Foto: mutasi virus corona yang lebih menular dan berbahaya ada di kota besar indonesia

Foto: Orami Photo Stocks

Sebelumnya, Otoritas Kesehatan Malaysia menemukan adanya mutasi virus corona di Malaysia yang baru dan 10 kali lipat lebih menular dibandingkan virus corona yang berasal dari Wuhan, China.

Melalui akun Facebook pribadinya, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Noor Hisham Abdullah, mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap mutasi virus corona.

"Ditemukan 10 kali lebih mudah untuk menginfeksi orang lain dan lebih mudah menyebar, jika disebarkan oleh individu 'penyebar super'," tulis Dr Noor Hisham dalam sebuah pernyataan yang diunggah ke halaman Facebook-nya, Minggu, (16/8/2020), mengutip The Jakarta Post.

Selain Malaysia, para peneliti di Inggris, Amerika Serikat dan Italia juga menemukan strain atau mutasi virus corona yang sama dengan jenis mutasi virus yang ditemukan di malaysia. Mutasi tersebut kini dikenal dengan sebutan D614G.

Sementara itu, di Malaysia, D614G ditemukan oleh para peneliti dari Malaysian Institute for Medical Research saat menganalisis empat kasus COVID-19 di Malaysia yang terbagi menjadi dua klaster yakni klaster Sivagangga dan Ulu Tiram. Mutasi D614G memiliki spike atau mahkota yang menonjol sebanyak empat hingga lima kali lebih banyak dari virus biasanya.

Mutasi virus corona di Malaysia ini tak hanya lebih menular, namun juga lebih stabil dan lebih tangguh dibandingkan mutasi virus corona yang sebelumnya.

"Virus dengan mutasi ini jauh lebih menular daripada virus yang tidak memiliki mutasi dalam sistem kultur sel yang kami gunakan," kata ahli virus, Dr. Hyeryun Choe, PhD, melansir The Scripps Research Institute.

Baca Juga: Pentingnya Tingkatkan Imunitas Tubuh dari Infeksi Virus Corona Novel (COVID-19), Berikut Tipsnya

Karakteristik Virus D614G

mutasi virus corona yang lebih menular dan berbahaya ada di kota besar indonesia
Foto: mutasi virus corona yang lebih menular dan berbahaya ada di kota besar indonesia

Foto: Orami Photo Stocks

Mutasi D614G memiliki spike atau mahkota yang menonjol sebanyak empat hingga lima kali lebih banyak dari virus biasanya.

Mutasi virus corona di Malaysia ini tak hanya lebih menular, namun juga lebih stabil dan lebih tangguh dibandingkan mutasi virus corona yang sebelumnya.

"Virus dengan mutasi ini jauh lebih menular daripada virus yang tidak memiliki mutasi dalam sistem kultur sel yang kami gunakan," kata ahli virus, Dr. Hyeryun Choe, PhD, melansir The Scripps Research Institute.

Meskipun sudah masuk ke Indonesia, namun hingga kini belum ada pemberitahuan lebih lanjut terkait penanganan atau antisipasi menghadapi mutasi virus D614G yang 10 kali lipat lebih berbahaya. Masyarakat diminta untuk selalu menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari penyebaran COVID-19 dan mutasi virus D614G.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb