03 Mei 2023

Nyeri Ovulasi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Nyeri ovulasi yang tidak normal bisa disebabkan oleh masalah kesehatan serius
Nyeri Ovulasi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Beberapa perempuan mungkin mengalami nyeri ovulasi.

Bagi para Moms yang sedang merencanakan kehamilan, masa subur tentunya menjadi yang paling ditunggu-tunggu.

Pasalnya, selama durasi tersebut akan terjadi ovulasi atau pelepasan sel telur yang siap untuk dibuahi sperma.

Jika Moms termasuk perempuan yang sering merasakan nyeri ovulasi, mungkin akan khawatir apakah kondisi tersebut dapat memengaruhi peluang hamil.

Tetapi benarkah nyeri ovulasi menyebabkan sulit hamil?

Berikut ini beberapa fakta terkait nyeri ovulasi, penyebab wanita sulit hamil yang sering tidak disadari.

Baca Juga: 7 Penyebab Susah Hamil Padahal Haid Lancar yang Harus Moms Ketahui, Catat!

Nyeri Ovulasi Umumnya Merupakan Hal yang Normal

Nyeri Saat Masa Subur Sebabkan Wanita Sulit Hamil? 1
Foto: Nyeri Saat Masa Subur Sebabkan Wanita Sulit Hamil? 1 (Pexels.com)

Melansir The National Health Service nyeri ovulasi sering kali adalah hal yang normal dan hanya efek samping terkait menstruasi.

Rasa nyeri ini bisa jadi merupakan salah satu pertanda ovulasi, ketika sel telur dilepaskan dari ovarium.

Di mana nyeri ovulasi atau yang sering disebut mittelschmerz ini muncul pada pertengahan silus haid.

Meskipun beberapa perempuan cenderung tidak merasakan gejala apa pun, tidak sedikit pula yang mengeluhkan ketidaknyamanan atau nyeri selama ovulasi.

Nyeri Ovulasi yang Normal

Dalam studi yang diterbitkan di British Journal of Hospital Medicine, nyeri ovulasi atau mittelschmerz cenderung ringan.

Nyeri yang muncul biasanya hanya berlangsung selama beberapa jam.

Meskipun beberapa perempuan ada pula yang mengalami rasa sakit yang tiba-tiba dan terasa menusuk, namun hanya dalam waktu yang sangat singkat.

Selain itu, Dr Vanessa MacKay, konsultan ginekolog dan juru bicara untuk Toyal College of Obstetricians and Gynaecologist (RCOG), mengatakan pada Patient Info bahwa nyeri ovulasi memiliki beberapa ciri khusus yang penting untuk diketahui para perempuan.

“Cara terbaik untuk memastikan apakah rasa nyeri yang muncul terkait dengan ovulasi adalah dengan melacaknya selama beberapa bulan,” kata Dr. MacKay.

“Jika itu nyeri ovulasi, biasanya akan terasa 2 minggu sebelum menstruasi dimulai dan ketidaknyamanan biasanya muncul hanya di satu sisi perut bagian bawah.

Biasanya tidak lebih dari 1 atau 2 hari. Sisi perut yang mengalami nyeri tergantung pada ovarium yang mengeluarkan sel telur, sehingga dapat berubah-ubah setiap bulan,” lanjutnya.

Penyebab Umum Munculnya Nyeri Ovulasi

Nyeri ovulasi bisa terjadi ketika sel telur yang menembus dinding ovarium yang melepaskan sejumlah cairan atau darah, mengiritasi saraf di sekitarnya.

Gejala Nyeri Ovulasi

Beberapa tanda nyeri ovulasi antara lain

  • Nyeri di perut bagian bawah.
  • Kram di sisi kiri atau kanan perut.
  • Rasa tidak nyaman dan rasa tertekan di perut.
  • Rasa sakit yang ringan hingga menyengat.

Baca Juga: Begini Cara Menghitung Masa Subur setelah Haid, Wajib Tahu!

Jika Moms sedang program hamil dan ingin mengecek tanggal ovulasi agar peluang kehamilannya tinggi, yuk cari tahu dengan Kalkulator Masa Subur di Orami App

Cara Mengatasi Nyeri Ovulasi

Istirahat
Foto: Istirahat (Freepik.com/gpointstudio)

Untuk membantu meredakan nyerinya, Moms bisa lakukan beberapa cara berikut ini.

1. Konsumsi Obat Pereda Nyeri

Obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol dapat dikonsumsi untuk bantu atasi rasa sakitnya.

Namun, pastikan untuk mengikuti dosis yang direkomendasikan oleh dokter atau pada kemasan obat.

2. Kompres pada Bagian yang Sakit

Kompres dingin pada perut atau daerah panggul yang terasa nyeri.

Caranya dengan membungkus kantung es batu atau handuk yang dibasahi air dingin dan letakkan di atas daerah yang terasa nyeri.

3. Istirahat dan Hindari Stres

Beristirahatlah dengan cukup dan hindari aktivitas yang terlalu berat saat mengalami nyeri ovulasi.

Hindari stres dan usahakan untuk tetap tenang. Stres dapat memperburuk nyeri ovulasi.

4. Minum Air Putih dan Hindari Kafein serta Alkohol

Perbanyak minum air putih untuk membantu mengurangi rasa sakit dan mencegah dehidrasi.

Cobalah untuk menghindari konsumsi kafein dan alkohol yang dapat memperparah nyeri ovulasi.

5. Konsultasikan ke Dokter

Bicaralah dengan dokter jika nyeri ovulasi berlanjut atau sangat mengganggu sehingga memerlukan perawatan medis lebih lanjut.

Kapan Perlu Periksa ke Dokter?

Nyeri Saat Masa Subur Sebabkan Wanita Sulit Hamil? 3
Foto: Nyeri Saat Masa Subur Sebabkan Wanita Sulit Hamil? 3 (Pixabay.com)

Pada dasarnya nyeri ovulasi bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan, sebagaimana dijelaskan oleh Dr. MacKay.

Karena nyeri ini merupakan sesuatu yang umum terjadi pada perempuan dan biasanya tidak berbahaya.

Namun, Dr. MacKay menyarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter jika nyeri yang dirasakan sangat tidak tertahankan dan disertai gejala lain seperti:

  • Demam
  • Perdarahan
  • Terlambat menstruasi
  • Muntah
  • Sakit saat buang air kecil
  • Kulit kemerahan
  • Muncul sensasi terbakar di area yang terasa nyeri

Karena, itu bisa jadi mengindikasikan penyakit yang serius.

Penyakit atau Kondisi Medis Penyebab Nyeri Ovulasi

nyeri ovulasi
Foto: nyeri ovulasi (Orami Photo Stock)

Meski mengalami nyeri ovulasi adalah hal yang normal, ada beberapa alasan lain yang mungkin menjadi penyebab perempuan mengalaminya.

Coba catat kapan dan di mana Moms merasakan ketidaknyamanan, berapa lama waktu berlangsungnya, dan gejala terkait lainnya.

Membuat catatan dapat membantu kita dan dokter mengetahui penyebab yang mendasarinya.

Berikut beberapa penyakit atau kondisi medis yang bisa jadi penyebab nyeri saat masa subur yang mungkin terjadi.

1. Kista

Kista ovarium dapat menyebabkan sejumlah gejala, mulai dari kram dan mual, hingga kembung. Beberapa kista mungkin tidak menimbulkan gejala sama sekali.

Kista dermoid, sistadenoma, dan endometrioma adalah jenis kista lain yang kurang umum yang dapat menyebabkan nyeri ovulasi.

Kondisi lain yang disebut sindrom ovarium polikistik atau PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) ini ditandai dengan banyaknya kista kecil di ovarium.

PCOS yang tidak diobati dapat menyebabkan kemandulan.

Dokter mungkin memesan CT scan, MRI, atau ultrasound untuk membantu menentukan apakah Moms memiliki kista dan jenisnya.

Banyak kista sembuh dengan sendirinya tanpa intervensi medis.

Namun, jika tumbuh atau tidak normal, kista dapat menyebabkan komplikasi dan mungkin perlu diangkat.

2. Endometriosis atau Adhesi

Endometriosis adalah kondisi yang menyakitkan dimana jaringan dari lapisan rahim tumbuh di luar rongga rahim.

Area yang terkena menjadi iritasi ketika jaringan lapisan merespons hormon selama siklus, menyebabkan perdarahan dan pembengkakan di luar rahim.

Moms mungkin mengalami jaringan parut atau adhesi endometriosis yang sangat menyakitkan selama menstruasi.

Demikian pula, perlekatan intrauterin, juga dikenal sebagai sindrom Asherman, dapat berkembang jika Moms pernah menjalani operasi sebelumnya.

Ini termasuk dilatasi dan kuretase (D & C) atau sesar.

Infeksi sebelumnya di rahim juga dapat menyebabkan perlengketan ini.

Kita juga dapat mengembangkan sindrom Asherman tanpa penyebab yang diketahui.

Karena dokter tidak dapat melihat kondisi ini selama ultrasound rutin, dokter mungkin memesan histeroskopi atau laparoskopi.

Ini adalah prosedur pembedahan yang memungkinkan dokter melihat langsung ke dalam rahim atau panggul.

3. Kehamilan Ektopik

Nyeri ovulasi bisa menjadi tanda kehamilan ektopik. Ini terjadi ketika embrio ditanamkan di tuba falopi atau lokasi lain di luar rahim.

Kehamilan ektopik berpotensi mengancam nyawa dan biasanya ditemukan pada minggu kedelapan.

Jika Moms a merasa hamil, segera temui dokter.

Bila mengalami kehamilan ektopik, Moms akan memerlukan perawatan segera dengan obat-obatan atau pembedahan untuk mencegah tuba falopi pecah.

Kondisi Lain yang Perlu Diwaspadai

Mengutip Better Health Victoria, beberapa penyakit yang dapat menimbulkan nyeri menyerupai mittelschmerz antara lain:

  • Salpingitis, radang tuba falopi akibat infeksi.
  • Penyakit radang panggul kronis.
  • Appendicitis atau radang usus buntu.
  • Masalah gastrointestinal lainnya termasuk ulkus perforasi, gastroenteritis dan radang usus.

Baca Juga: Bolehkah Testpack setelah Berhubungan Semalam? Simak Jawabannya Berikut Ini!

Nah, itu dia beberapa fakta tentang nyeri ovulasi yang perlu diketahui.

Jadi, sekarang Moms tidak perlu khawatir lagi jika nyeri yang dirasakan cenderung ringan dan tidak mengganggu aktivitas.

Namun, jika sudah mengkhawatirkan sebaiknya konsultasikan dengan dokter, ya!

  • https://patient.info/news-and-features/what-is-ovulation-pain
  • https://www.nhs.uk/conditions/ovulation-pain/
  • https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/ovulation-pain

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb