03 November 2022

Gejala dan Penyebab Terjadinya Nyeri Testis, Dads Wajib Tahu!

Cedera dan kondisi tertentu bisa sebabkan terjadinya nyeri testis
Gejala dan Penyebab Terjadinya Nyeri Testis, Dads Wajib Tahu!

Dads, pernahkah mengalami nyeri testis? Kondisi ini tentunya dapat mengganggu aktivitas, membuat tidak nyaman, dan bisa berpengaruh pada kualitas hubungan Dads dan Moms.

Nyatanya, ada beragam penyebab nyeri testis yang dapat terjadi.

Nyeri testis bisa disebabkan oleh cedera mendadak, peradangan, infeksi menular seksual atau kondisi darurat yang disebut torsio testis (memutar).

Kondisi ini dapat menyebabkan nyeri tumpul pada skrotum, terkadang disertai pembengkakan yang dapat terasa menyakitkan.

Nyeri testis juga bisa menjadi tanda masalah yang lebih serius seperti kanker testis.

Berikut ini penjelasan tentang gejala, penyebab, dan cara mengatasi nyeri testis yang dapat disimak, ya, Dads.

Baca Juga: Testis Besar Sebelah, Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Gejala Nyeri Testis

Gejala Nyeri Testis
Foto: Gejala Nyeri Testis (Fertilizare.com.br)

Dilansir dari Medicinet, saat mengalami nyeri testis, Dads akan merasakan sakit atau ketidaknyamanan pada salah satu atau kedua testis.

Rasa sakitnya mungkin akut atau kronis, tumpul, tajam, atau sensasi nyeri atau ketidaknyamanan/nyeri yang samar-samar.

Perlu dipahami bahwa peranan utama dari testis, yaitu untuk menghasilkan sperma dan hormon testosteron.

Banyak penyakit dan kondisi kesehatan lainnya dapat menyebabkan nyeri testis, dan beberapa penyebabnya adalah keadaan darurat medis.

Berikut ini beberapa gejala yang muncul saat Dads mengalami nyeri testis, yaitu:

  • Nyeri pada satu atau kedua testis
  • Pembengkakan pada testis
  • Kemerahan
  • Kelembutan testis dan/atau area skrotum
  • Mengalami mual, muntah, dan demam.

Itulah gejala umum yang dapat terjadi saat mengalami nyeri testis.

Berbagai penyebab nyeri testis bisa didiagnosis menggunakan pemeriksaan fisik lengkap, tes darah, tes urine, dan juga bisa melalui studi pencitraan.

Sayangnya, hanya beberapa penyebab nyeri testis yang dapat dicegah.

Komplikasi dari kondisi yang menyebabkan nyeri testis mungkin di antaranya adalah infeksi, gangguan kesuburan, dan juga kerusakan permanen pada testis.

Simak penjelasan berikutnya untuk memahami beberapa penyebab nyeri testis yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Ingin Program Hamil? Berikut Tes Kesuburan bagi Wanita dan Pria

Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Testis pada Pria

Nyeri testis dapat memiliki beberapa penyebab, mulai dari infeksi hingga cedera traumatis.

Pada beberapa kasus, nyeri testis bisa menjadi keadaan darurat medis.

Berikut ini beberapa kondisi yang dapat menjadi penyebab nyeri testis pada pria:

1. Trauma atau Cedera

Trauma atau Cedera
Foto: Trauma atau Cedera

Dilansir dari laman University of Iowa Health Care, trauma atau cedera dapat menjadi penyebab umum terjadinya nyeri testis.

Hal ini dapat terjadi karena testis adalah area yang sangat sensitif.

Berbagai pukulan langsung dalam bentuk apa pun dapat menyebabkan rasa sakit pada testis.

Pada banyak kasus, bahkan jika testis membengkak dan memar, tidak ada kerusakan serius atau permanen yang akan terjadi.

Namun, trauma pada testis yang akhirnya menyebabkan rasa nyeri ini juga dapat terjadi karena cedera olahraga atau terluka akibat kecelakaan.

Cara mengatasinya disesuaikan dengan penyebabnya, ya, Dads. Apabila Dads membutuhkan pertolongan dokter, maka dapat dilakukan tindakan pengobatan yang sesuai.

2. Orkitis

Orkitis (orchitis) juga bisa menjadi penyebab dari nyeri testis. Kondisi ini terjadi ketika adanya peradangan, pembengkakan, dan sensasi terbakar pada satu atau kedua testis.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Pada anak-anak, virus gondok juga merupakan kemungkinan penyebab orkitis.

Dalam kasus tersebut, pembengkakan biasanya dimulai 4 hingga 6 hari setelah dimulainya penyakit gondok.

Diulas dalam laman Medical News Today, berikut ini beberapa gejala orkitis yang perlu mendapatkan perhatian:

  • Kelelahan
  • Demam
  • Mual dan muntah
  • Pembengkakan di satu atau kedua testis

Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Perawatan orkitis tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Dokter dapat meresepkan antibiotik untuk mengobati infeksi bakteri. Ketika orkitis terjadi karena infeksi virus, dapat direkomendasikan juga perawatan lainnya.

Di antaranya, seperti penghilang rasa sakit yang dijual bebas, harus beristirahat total selama beberapa waktu, hingga pengangkatan skrotum.

Baca Juga: 9+ Cara Mengentalkan Sperma, Moms and Dads Wajib Tahu!

3. Epididimitis

Epididimitis
Foto: Epididimitis (Medicine.net)

Epididimitis adalah kondisi yang disebabkan oleh peradangan epididimis.

Epididimis adalah sekelompok tabung tipis yang melingkar erat yang membawa sperma dari testis ke saluran sperma dan keluar dari tubuh.

Gejala epididimitis termasuk rasa sakit dan peradangan.

Skrotum juga mungkin akan membengkak dan panas saat disentuh.

Darah dalam air mani, demam, kedinginan, dan terasa sakit saat buang air kecil dapat menjadi gejala epididimitis lainnya yang mungkin akan Dads hadapi.

Kondisi ini bisa berlangsung selama berhari-hari hingga berminggu-minggu. Epididimitis kronis berlangsung lebih dari 6 minggu.

Nah, kondisi epididimitis yang tidak segera diatasi dapat berkembang menjadi orkitis. Ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, pemberian antibiotik dapat dilakukan untuk mengatasi epididimitis akibat infeksi bakteri.

Antibiotik biasanya diminum selama 1 hingga 2 minggu.

Selain itu, Dads juga dapat dianjurkan untuk beristirahat, menerapkan kompres dingin ke area yang terkena, menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik, atau dengan mengonsumsi obat antiinflamasi untuk mengurangi rasa sakit.

Baca Juga: Seputar Torsio Testis, Kondisi Darurat yang Bisa Sebabkan Infertilitas

4. Batu Ginjal

Kondisi lainnya yang dapat menyebabkan nyeri testis, yaitu batu ginjal.

Batu ginjal dapat menyebabkan rasa sakit yang menjalar hingga pada area testis.

Gejala lainnya yang mungkin terjadi saat Dads mengalami batu ginjal, yaitu:

  • Urine berdarah
  • Rasa terbakar saat buang air kecil
  • Mual dan muntah
  • Sakit di bagian atas penis
  • Frekuensi buang air kecil yang lebih sering
  • Rasa sakit yang tajam dan kram yang menyebar dari punggung ke selangkangan

Jika batu tidak keluar setelah beberapa waktu atau Dads mulai mengalami gejala infeksi, sebaiknya penanganan harus segera dilakukan, ya!

Perawatan dapat mencakup pembedahan untuk mengangkat batu ginjal, dengan cara memberikan gelombang kejut untuk memecah batu.

Baca Juga: Kenali Beragam Gejala Batu Ginjal pada Wanita

5. Varikokel

Varikokel
Foto: Varikokel (ceferp.com.br)

Penyebab lainnya yang mungkin terjadi dan menyebabkan nyeri testis, yaitu varikokel.

Sayangnya, sampai sekarang belum dapat diketahui dengan pasti mengenai penyebab dari kondisi ini.

Varikokel adalah sekelompok pembuluh darah besar yang abnormal di dekat testis.

Vena besar ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan tumpul pada testis yang terkena selama aktivitas sehari-hari.

Varikokel dapat menyebabkan rasa nyeri dan tidak nyaman, yang biasanya terjadi pada area testis kiri.

Pembuluh darah yang lebih besar dan bengkak di kantung skrotum juga sering terasa.

Nyeri testis biasanya membaik saat Dads berbaring.

Varikokel terkadang memengaruhi kemampuan untuk memiliki anak, dan terkadang diobati dengan pembedahan.

Selain itu, Dads juga disarankan untuk menghindari memakai pakaian dalam yang terlalu ketat, olahraga yang terlalu berat, atau berdiri dalam waktu yang lama.

6. Torsio Testis

Torsio testis (testicular torsion) adalah kondisi ketika buah zakar terpelintir sehingga menimbulkan nyeri hebat.

Kondisi ini memotong suplai darah ke testis dan menghasilkan rasa sakit pada testis yang parah dan tajam.

Torsio testis bisa terjadi kapan saja. Biasanya, ini adalah kondisi yang lebih sering terjadi pada pria muda, biasanya mereka yang berusia di bawah 25 tahun.

Kondisi ini membutuhkan pembedahan segera untuk menyelamatkan testis.

Selama operasi untuk torsio testis, ahli bedah akan melepaskan testis, memulihkan aliran darah ke daerah tersebut.

Kemudian, akan diberikan jahitan ke dinding skrotum bagian dalam untuk mencegah kondisi yang serupa di masa depan.

Penelitian menunjukkan, apabila operasi ditunda lebih dari 6 jam, kemungkinan besar testis perlu diangkat.

Hal ini telah terjadi pada lebih dari 75 persen kasus setelah 12 jam. Jadi, penanganan harus dilakukan tepat waktu.

Itulah beberapa penyebab dan cara mengatasi nyeri testis.

Jadi, apabila mengalami perubahan warna testis, pembengkakan pada testis, dan rasa sakit yang semakin memburuk, jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter, ya, Dads!

  • https://uihc.org/health-topics/testicular-pain
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/324776
  • https://www.medicinenet.com/testicular_disorders/article.htm
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17697-epididymitis
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15382-testicular-torsion
  • https://www.mayoclinic.org/symptoms/testicle-pain/basics/causes/sym-20050942

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb