Obat Guaifenesin: Dosis, Aturan Pakai, dan Efek Samping
Bagi yang pernah mengalami batuk berdahak, tentu obat guaifenesin sudah tak asing lagi.
Adapun penggunaan obat ini diutamakan untuk mengeluarkan dahak pada tenggorokan sekaligus melancarkan pernapasan.
Meskipun begitu, penggunaan obat ini tak boleh sembarang dan perlu mengikuti aturan pakainya.
Mari ketahui fungsi, dosis, hingga efek samping dari obat guaifenesin, Moms.
Baca Juga: Aturan Pakai dan Efek Samping Flucadex, Obat untuk Atasi Flu
Fungsi Obat Guaifenesin
Guaifenesin umumnya digunakan untuk meredakan dahak yang terkumpul pada saluran pernapasan.
Melansir Medline Plus, ini termasuk dalam kelas obat yang disebut ekspektoran. Artinya, fungsinya yakni untuk mengencerkan lendir di saluran pernapasan dengan lebih baik.
Diketahui, obat golongan ini dapat membantu mengendalikan gejala tetapi tidak mengobati penyebab yang mendasarinya.
Selain itu, manfaat obat ini juga bisa untuk mengurangi rasa tidak nyaman di dada seperti:
- Pilek
- Infeksi atau peradangan
- Alergi tertentu
Obat ini umumnya dijual di apotek dengan berbagai merek dagang seperti:
- Allerin Expectorant
- Anakonidin
- Actifed Plus Expectorant
- Benadryl Wet Cough
- Komix
- Bisolvon Extra dan banyak lagi
Obat ini sering dikombinasikan dengan jenis obat lain seperti produk obat flu dan batuk.
Baca Juga: Obat Dekongestan: Manfaat, Dosis, Efek Samping dan Aturan Minum
Aturan Pakai Obat Guaifenesin
Dalam minum obat jenis apapun, penting untuk mengetahui dosis dan aturan pakainya.
Hal ini untuk mencegah terjadinya overdosis yang bisa berakibat buruk bagi kesehatan.
Nah, salah satunya dengan mengenal aturan pakai obat guaifenesin yang dimanfaatkan untuk meredakan batuk berdahak dan flu.
Guaifenesin hadir dalam berbagai jenis, meliputi tablet, kapsul, tablet extended-release, butiran larut, dan sirup (cair) untuk diminum.
Aturan pakai dosis obat berdasarkan jenisnya yakni seperti:
- Tablet, kapsul, butiran larut, dan sirup biasanya diminum dengan atau tanpa makanan setiap 4 jam sesuai kebutuhan.
- Tablet extended-release biasanya diminum dengan atau tanpa makanan setiap 12 jam.
Diketahui, obat guaifenesin mungkin memiliki rasa yang cukup pahit.
Untuk obat jenis tablet, penting untuk menelan utuh tanpa dihancurkan atau dikunyah.
Namun, jika menggunakan obat ini dalam bentuk cair, ukur dosisnya dengan hati-hati menggunakan alat pengukur atau sendok khusus.
Hindari menggunakan sendok makan untuk mencegah salah takaran ya, Moms.
Terlepas dari itu, dosis yang sebenarnya akan berdasarkan kondisi medis setiap orang dan diagnosa dari dokter yang merawat.
Baca Juga: Alergi Antibiotik, Cari Tahu Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya Yuk Moms!
Melansir Webmd, jangan mengambil lebih dari 6 dosis dalam seharinya untuk mencegah overdosis.
Segera konsultasi ulang dengan dokter apabila gejala bertambah parah setelah 7 hari, yakni seperti:
- Demam
- Sakit tenggorokan semakin parah
- Sakit kepala terus menerus
Tak lupa untuk segera perbanyak cairan dengan minum air putih setelah konsumsi obat untuk meredakan batuk dan flu ini, ya.
Dosis Tepat Guaifenesin
Selain mengenal aturan pakai, minum obat sesuai dosis juga perlu diperhatikan.
Lantas, bagaimana dosis yang tepat untuk mengonsumsi obat jenis ini, Moms?
Melansir drugs.com, berikut dosis obat guaifenesin untuk orang dewasa dan juga anak-anak secara umum, yakni:
1. Dosis Orang Dewasa
Ada sejumlah aturan dosis guafenesin untuk orang dewasa berdasarkan jenis obatnya, yakni:
- Tablet pelepasan cepat: 200 hingga 400 mg sekali minum setiap 4 jam sesuai kebutuhan, tidak melebihi 2,4 g/hari.
- Tablet pelepasan lambat: 600 hingga 1200 mg per minum setiap 12 jam, tidak melebihi 2,4 g/hari.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.