28 Maret 2024

4 Fakta Unik Pakaian Adat Kalimantan Tengah, Intip yuk!

Unik dan menarik, Moms!
4 Fakta Unik Pakaian Adat Kalimantan Tengah, Intip yuk!

Pakaian adat Kalimantan Tengah tak kalah unik dari pakaian adat Kalimantan Barat dan provinsi di Pulau Kalimantan lainnya lho, Moms!

Moms, tahukah suku-suku asli di Kalimantan?

Kalimantan Timur mayoritas dihuni etnis Dayak Kenyah, lho Moms!

Sedangkan Kalimantan Barat didiami oleh suku Dayak Iban dan Dayak Kayan.

Sedangkan, Kalimantan Tengah mayoritasnya adalah suku Dayak Ngaju dan Maanyan.

Keberadaan suku bangsa tersebut pun memengaruhi budaya dan ragam pakaian adat Kalimantan Tengah.

Penasaran apa saja keunikan di balik pakaian adat Kalimantan Tengah? Simak penjelasannya di bawah ini, ya Moms!

Baca Juga: Mengenal Kain Sasirangan, Kain Khas Kalimantan Selatan

Fakta Menarik Pakaian Adat Kalimantan Tengah

Pakaian Adat Kalimantan Tengah (Pinterest.com)
Foto: Pakaian Adat Kalimantan Tengah (Pinterest.com)

Adapun pakaian adat Kalimantan Tengah memiliki nama dan bentuk yang khas. Material pembuatnya pun masih sangat tradisional dan beberapa bersumber dari alam.

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang fakta di balik pakaian adat Kalimantan Tengah, yuk simak ulasannya berikut!

1. Busana Adatnya Dibuat dengan Material Alam

Pakaian Adat Kalimantan Tengah (Facebook.com/infokalteng)
Foto: Pakaian Adat Kalimantan Tengah (Facebook.com/infokalteng)

Suku Dayak Ngaju merupakan sub-etnis yang mendiami daerah aliran sungai Kapuas, Kahayan, Rungan Manuhing, Barito dan Katingan di Kalimantan Tengah.

Etnis ini memiliki baju adat yang dikenal dengan sebutan baju sangkarut.

Mengutip Multi Media Center Kalteng, baju sangkarut yang dikenal juga dengan nama baju basulau merupakan pakaian rompi yang dilapisi oleh sulau atau kerang.

Bentuknya seperti rompi yang bahannya mengandung serat daun nanas, serat daun lemba, serat tengang, dan serat nyamu.

Kulit nyamu atau daun lemba adalah kulit tumbuhan pinang puyuh yang banyak ditemukan di hutan hujan tropis seperti di Kalimantan.

Kulit ini memiliki struktur yang keras dan berserat, sehingga dapat dirajut dan dibentuk layaknya rompi yang bisa tahan hingga berpuluh-puluh tahun.

Rompi dirajut sedemikian rupa dan dihiasi dengan cat alami, serta bermacam-macam hiasan seperti:

  • Tempelan kulit trenggiling
  • Kancing
  • Uang logam
  • Manik-manik
  • Benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib atau azimat

Dengan dilengkapi benda-benda azimat masyarakat Dayak Ngaju percaya dengan memakai baju ini akan membuat mereka kebal akan senjata api dan benda tajam.

Dulunya, baju sangkarut dipakai untuk berperang melawan musuh.

Selain itu, dikenakan sebagai pakaian kebesaran dalam berbagai upacara, seperti pernikahan adat dan acara lainnya.

Kini, baju adat ini masih dikenakan hingga sekarang namun bentuknya dimodifikasi dan disesuikan dengan bahan yang tersedia.

Baca Juga: Mengenal Rumah Baloy, Rumah Adat Kalimantan Utara yang Unik

2. Warna-warni Busana Adat Pengantin

Pakaian Adat Kalimantan Tengah (Kahanjakhuang.or.id)
Foto: Pakaian Adat Kalimantan Tengah (Kahanjakhuang.or.id)

Dibanding busana pengantin provinsi lainnya di Indonesia, pakaian adat Kalimantan Tengah dalam prosesi pernikahan terlihat lebih sederhana.

Meski demikian paduan warnanya sangatlah menarik dan mencolok.

Pakaian adat Kalimantan Tengah untuk pengantin terdiri dari pakaian pengantin perempuan dan laki-laki.

Pakaian pengantin perempuan berbentuk kemben dari bahan beludru atau sutera beraneka warna, yang dipadukan dengan kuwi talap kain atau rok span bermotif pike atau jungki.

Pada bagian rok juga dilengkapi dengan motif tanduk musal ambun atau jungkir wulan welum.

Sementara busana pengantin pria berupa baju teluk belanga atau baju lambat batakat sungkit ayat berwarna merah terang.

Baju ini dilengkapi dengan kancing warna emas atau lawung, dan renda warna emas.

Untuk bawahan berupa celana salawar pidadang, yang bagian ujung celananya dibubuhi manik-manik atau tanelei.

Ada filosofi menarik yang tersimpan di balik busana pengantin perempuan dan laki-laki Kalimantan Tengah.

Untuk menghasilkan aneka warna pada busana pengantin, digunakan bahan pewarna yang diolah dari alam.

Misalnya saja, warna hitam dari jelaga, warna putih dari tanah putih dicampur air, warna kuning dari kunyit dan warna merah dari buah rotan.

Baca Juga: 7 Inspirasi Gaun Pengantin Muslimah, Bagus dan Stylish!

3. Makna Manik-Manik Kalimantan Tengah

Pakaian Adat Dayak
Foto: Pakaian Adat Dayak (Pinterest.com)

Masyarakat Dayak identik dengan manik-manik, karena banyak mewarnai keseharian mereka mulai dari perlengkapan baju, hiasan kepala, kalung, tas, mandau, dan lain-lain.

Bagi suku Dayak di Kalimantan Tengah, manik-manik sering dihubungkan dengan berbagai kepercayaan.

Sehingga sering disertakan dalam beragam upacara adat, seperti:

  • Upacara penyembuhan orang sakit
  • Upacara menyambut kelahiran
  • Upacara perkawinan
  • Upacara angkat saudara
  • Upacara kematian
Warna-warni manik-manik yaitu merah, biru, kuning, hijau dan putih ternyata memiliki arti...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb