17 Februari 2024

16 Pakaian Adat Sumatera Barat beserta Aksesorinya, Elegan!

Bukan cuma suntiang, ada banyak ciri khas baju adat Sumatera Barat yang menarik!
16 Pakaian Adat Sumatera Barat beserta Aksesorinya, Elegan!

Indonesia punya beragam baju adat dengan keindahannya masing-masing di setiap daerah, termasuk juga pakaian adat Sumatera Barat.

Pakaian adat Sumatera Barat identik dengan warna cerah dan mencolok yang menambah keanggunan bagi pemakainya.

Pakaian adat ini biasanya dikenakan oleh wanita saat akan menikah.

Namun seiring perkembangan zaman, ada beragam pakaian tradisional yang dipakai dalam kebutuhan acara penting tertentu.

Busana tradisional ini juga merupakan simbol betapa pentingnya seorang ibu atau wanita dalam sebuah keluarga.

Baca Juga: 6 Jenis Pakaian Adat Bugis dan Pernak-perniknya, Simak yuk!

Pakaian Adat Sumatera Barat dan Keunikannya

Sumatera Barat terkenal dengan rumah Gadang sebagai rumah adat.

Tak jarang simbolis ini juga dicantumkan dalam motif dan corak dalam pakaian adat Sumatera Barat.

Buku yang ditulis oleh Drs Anwar Ibrahim, memaparkan pakaian adat di Sumatera Barat memiliki peranan penting dalam upacara-upacara tertentu.

Konon, melalui warisan busana tradisional tersebut, ada pesan dan makna mengandung nilai budaya tertentu.

Ini juga berkaitan dengan sejumlah aspek kebudayaan lainnya, seperti ekonomi, sosial dan masih banyak lagi.

Lantas, apa saja pakaian adat di Sumatera Barat, Moms?

1. Baju Batusangkar

Baju Batusangkar
Foto: Baju Batusangkar (Instagram.com/bridal.gown.batusangkar)

Pakaian adat Sumatera Barat pertama adalah Batusangkar. Ini diambil dari salah satu kota di Sumatera Barat.

Pada wanita, memakai tutup kepala yang dipasang di kepala.

Dipadankan dengan baju kurung dan songket. Baju yang dikenakannya terdapat ornamen berupa sulaman emas di bagian tangan dan leher.

Dalam kostum ini para pria juga memakai celana panjang dan kain songket yang ditenun di sekeliling tubuhnya.

Pakaian yang dikenakan di bagian tangan berbordir emas dan kerah.

Serta dilengkapi bagian kepalanya memakai penutup kepala bernama saluak.

Baca Juga: Prosesi Pernikahan Adat Palembang Beserta Makna, Baju Pengantin, dan Aksesori Mempelai

2. Baju Batabue

Baju Batabue
Foto: Baju Batabue (Weddingmarket.com)

Jika pakaian adat Sumatera Barat sebelumnya identik dengan warna mencolok, berbeda halnya dengan ini.

Warna yang paling sering digunakan dalam Batabue adalah warna merah, biru, lembayung, dan hitam.

Biasanya mengenakan busana berwarna gelap dengan taburan benang emas yang membuatnya semakin terlihat berkilauan.

Taburan benang emas dalam pakaian adat Sumatera Barat ini memiliki makna filosofis yang cukup unik, yakni menandakan tentang betapa luasnya kekayaan alam Minangkabau.

Baju batabue ini terdiri atas baju kurung serta pernak pernik di sekujur busana.

Corak dan motifnya tentu bermacam-macam dan disesuaikan dengan selera pemakainya.

Baca Juga: Serba-serbi Bendungan Manganti, Wisata Murmer di Ciamis!

3. Limpapeh Rumah Nan Gadang atau Bundo Kanduang

Bundo Kanduang
Foto: Bundo Kanduang (Facebook.com/weddingmarket.id)

Pakaian adat Sumatera Barat berikutnya biasa dipakai oleh kaum wanita Minangkabau.

Limpapeh rumah nan gadang atau bundo kanduang ini memiliki ciri khas yaitu bagian kepalanya yang memiliki bentuk seperti atap rumah Gadang Sumatera Barat.

Secara umum, pakaian ini memiliki desain yang berbeda-beda namun bentuknya menyerupai satu sama lain.

Makna dan keunikan pakaian tradisional ini adalah melambangkan kebesaran, lho!

Makna kebesaran bagi perempuan terlebih para istri, yakni tiang tengah dari bangunan rumah.

Peran istri atau ibu dalam rumah tangga yakni sebagai pengimbang serta memperkokoh hubungan keluarga.

Baca Juga: Yuk, Jelajahi Rumah Adat NTT di Kampung Adat Bena, Wae Rebo dan Ratenggaro!

4. Pakaian Penghulu

Baju Penghulu
Foto: Baju Penghulu (Weddingmarket.com)

Sesuai dengan namanya, pakaian adat Sumatera Barat ini hanya bisa dipakai oleh pemangku adat.

Pakaian ini terdiri atas celana panjang dan atasan berupa Teluk Belanga.

Berbahan dasar kain beludru, halus dan disertai penutup kepala yang disebut sebagai deta.

Pada umumnya, kain yang dipakai untuk membuat penghulu didominasi oleh warna hitam.

Hal ini karena warna hitam memiliki makna filosofis yang mendalam, yakni sebagai lambang kepemimpinan suatu kelompok dan yang dihormati.

Tak jarang, banyak orang memakainya dengan tongkat ataupun sesamping.

Pakaian adat ini juga banyak digunakan mempelai pria pada saat upacara pernikahan. Bahkan sering pula digunakan pada kegiatan yang lain.

Baca Juga: 13 Jenis Pakaian Adat Bali serta Atributnya yang Cantik

Nah, untuk adat pernikahan, terdapat pakaian khusus pernikahan yang digunakan oleh masyarakat...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb