25 Januari 2023

Panic Attack: Gejala, Penyebab, hingga Pencegahannya

Otot tegang, keringat berlebih, mulut kering, hingga jantung berdebar jadi tanda panic attack
Panic Attack: Gejala, Penyebab, hingga Pencegahannya

Apakah Moms pernah mengalami serangan kecemasan? Serangan kecemasan ini juga biasa dikenal dengan panic attack.

Pada saat itu terjadi, mungkin jantung ikut berdegup kencang, berkeringat, dan Moms merasa seperti tidak bisa bernapas atau berpikir.

Kemudian, serangan ini tidak dapat diprediksi kapan datangnya, bahkan tanpa pemicu yang jelas.

Jika ini yang dialami, bisa jadi Moms memiliki jenis gangguan kecemasan yang disebut panic attack atau serangan panik.

Jangan dibiarkan ya, Moms, karena panic attack yang tidak diobati dapat menurunkan kualitas hidup kita.

Karena, ini dapat menyebabkan ketakutan dan gangguan kesehatan mental lainnya, termasuk masalah di tempat kerja atau sekolah, dan juga memicu isolasi sosial.

Di bawah ini, Orami sudah merangkum informasi seputar panic attack. Jangan sampai lupa dicatat, ya!

Baca Juga: Mengenal Abses Peritonsil, Kondisi Adanya Nanah di Sekitar Amandel Akibat Infeksi Bakteri

Apa Itu Panic Attack?

Ilustrasi Panic Attack (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Panic Attack (Orami Photo Stock)

Melansir studi di National Center for Biotechnology Information, panic attack adalah suatu perasaan takut yang muncul secara tiba-tiba dan terasa intens, kadang tanpa penyebab yang jelas.

Kondisi ini bisa dialami sesekali dalam hidup, yang biasanya menghilang saat keadaan atau situasi pemicunya berakhir.

Namun, jika serangan panik terjadi secara berulang dan untuk jangka waktu yang lama, maka kondisi ini disebut gangguan panik atau panic disorder.

Dikutip dari The National Institute of Mental Health Information Resource Center, orang dengan panic disorder memiliki serangan ketakutan berulang dan tiba-tiba.

Ini berlangsung selama beberapa menit atau lebih lama. Inilah yang disebut dengan serangan panik.

Serangan panik atau panic attack ditandai oleh ketakutan akan bencana atau kehilangan kendali, bahkan ketika tidak ada bahaya yang nyata.

Seseorang mungkin juga memiliki reaksi fisik yang kuat selama serangan panik.

Bahkan, bisa terasa seperti mengalami serangan jantung. Serangan panik ini dapat terjadi kapan saja.

Banyak pengidap panic attack ini khawatir dan takut akan kemungkinan mengalami serangan lain.

Pengidap kondisi ini bisa jadi merasa putus asa dan malu karena tidak dapat melakukan rutinitas normal seperti orang lain.

Berdasarkan informasi dari Anxiety and Depression Association of America, panic attack ini sering terjadi pada akhir fase remaja atau dewasa awal pada usia 18–25 tahun.

Dari laman tersebut juga dijelaskan bahwa pengidapnya lebih banyak perempuan daripada pria.

Dalam mendiagnosisnya, psikolog atau psikiater dapat menentukan diagnosis serangan panik melalui wawancara medis mendetail dan pemeriksaan fisik.

Baca Juga: 8 Penyebab Mulut Pahit, Bisa Karena GERD, Moms! Cek Cara Mengatasinya Juga di sini

Tanda-Tanda Panic Attack

Ilustrasi Panic Attack (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Panic Attack (Orami Photo Stock)

Melansir Mayo Clinic, orang dengan panic disorder memiliki gejala atau tanda sebagai berikut.

  • Berkeringat secara berlebihan
  • Merasa gelisah atau berpikir secara irasional
  • Mulut terasa kering
  • Otot menjadi tegang
  • Merasa sangat takut
  • Gemetar
  • Sesak napas
  • Jantung terasa berdebar
  • Detak jantung meningkat
  • Kram perut
  • Nyeri dada
  • Mual
  • Pusing atau pingsan

Panic attack dapat berlangsung selama 5-10 menit, namun bisa juga terjadi secara berkesinambungan dalam waktu 2 jam.

Kondisi ini bisa sangat menakutkan, mengganggu, dan melemahkan tubuh seseorang.

Banyak gejalanya yang serupa juga ditemukan pada sejumlah penyakit umum, seperti:

Seseorang yang mengalami panic attack sering membuat beberapa kunjungan ke ruang gawat darurat atau dokter.

Hal tersebut karena mereka berpikir memiliki penyakit yang mengancam jiwa.

Karena serangan ini tidak dapat diprediksi, kondisi ini secara signifikan memengaruhi fungsi tubuh.

Maka dari itu, penderita panic attack harus segera mencari pengobatan yang tepat dan selalu waspada ya, Moms.

Baca Juga: Bacaan Doa Tahun Baru 2024, Yuk Amalkan agar Berkah!

Penyebab Panic Attack

Wanita sedang Cemas (Orami Photo Stock)
Foto: Wanita sedang Cemas (Orami Photo Stock)

Ada 2 hal yang dapat menjadi penyebab dan pemicu terjadinya panic disorder. Berikut ulasannya.

1. Genetik

Penyebab panic attack tidak dipahami dengan jelas.

Namun, melansir dari Mayo Clinic menunjukkan bahwa panic attack dapat terjadi karenan adanya anggota keluarga yang juga mengalami hal serupa (genetik).

Karena itu, gangguan panik kadang-kadang terjadi dalam keluarga, tetapi tidak ada yang tahu pasti mengapa beberapa anggota keluarga memilikinya sementara yang lain tidak.

2. Transisi Kehidupan

Penyebab panic attack juga dapat terjadi karena adanya transisi signifikan dalam kehidupan, misalnya:

  • Berhenti kuliah
  • Menikah
  • Memiliki anak pertama
  • Stres masalah pekerjaan, dan lainnya

Semua fase ini adalah transisi kehidupan utama yang dapat membuat stres dan mengarah pada perkembangan panic attack.

Selain itu, ada pula kondisi lainnya yang bisa menyebabkan panic attack, seperti:

  • Mengalami trauma atau pengalaman yang membuat diri sangat tertekan.
  • Konsumsi kafein, alkohol, dan NAPZA.
  • Kondisi yang membuat penderita cemas dan tidak nyaman, misalnya menonton film horor dan mengalami turbulensi dalam pesawat.
  • Perubahan tertentu pada fungsi otak.

Baca Juga: Moms, Sadari 5 Ciri-Ciri Kehamilan Ektopik Terganggu Lebih Dini

Panic disorder sebenarnya merupakan payung besar yang melingkupi 6 macam gangguan psikis, yaitu:

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb