16 Agustus 2022

11 Pantangan Penderita Hepatitis B, Jangan Diabaikan!

Olahraga secara berlebihan merupakan salah satu pantangan penderita hepatitis B, lho!
11 Pantangan Penderita Hepatitis B, Jangan Diabaikan!

Dikarenakan hepatitis B adalah infeksi hati yang menular, tentu ada beberapa pantangan penderita hepatitis B yang harus diperhatikan dalam pola hidupnya.

Menurut Mayo Clinic, hepatitis B adalah infeksi hati serius yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV).

Bagi sebagian orang, infeksi hepatitis B menjadi kronis, artinya berlangsung lebih dari enam bulan.

Memiliki hepatitis b kronis meningkatkan risiko terkena gagal hati, kanker hati atau sirosis merupakan suatu kondisi yang secara permanen meninggalkan bekas luka pada hati.

Kebanyakan orang dewasa dengan hepatitis B pulih sepenuhnya, bahkan jika tanda dan gejalanya parah.

Bayi dan anak-anak lebih mungkin untuk terkena infeksi hepatitis B kronis.

Pantangan Penderita Hepatitis B

Ilustrasi hepatitis b
Foto: Ilustrasi hepatitis b (Orami Photo Stock)

Foto : Orami Photo Stock

Untuk atasi hepatitis B, dokter akan memberi vaksin serta suntikan globulin imun hepatitis B yang dapat tingkatkan kekebalan tubuh dilansir Center of Control Disease and Prevention.

Selain itu, ada beberapa pantangan penderita hepatitis B berikut ini.

1. Olahraga Berlebihan

Moms dan Dads, pantangan penderita hepatitis B yang pertama adalah olahraga secara berlebihan.

Olahraga sebenarnya bagian penting untuk penderita hepatitis. Tetapi, mereka harus melakukan olahraga dengan hati-hati.

Lantaran, jika terlalu lelah setelah berolahraga bisa berbahya bagi penderita hepatitis.

Bila ingin berolahraga maka cukup lakukan olahraga ringan seperti berjalan-jalan, yoga, dan tak lupa konsultasikan kepada dokter.

Baca Juga: Ini Cara Penularan Penyakit Hepatitis ke Tubuh, Moms Harus Tahu

2. Konsumsi Minuman Beralkohol

Moms dan Dads, mengonsumsi minuman beralkohol juga menjadi pantangan penderita hepatitis B.

Mengonsumsi minuman beralkohol dapat melukai dan merusak hati, apalagi yang telah terinfeksi hepatitis B.

Masalah ini terjadi karena hati harus bekerja lebih keras untuk memproses alkohol sehingga bisa merusaknya.

Awalnya, alkohol dapat meningkatkan lemak di hati dan seiring waktu berubah menjadi peradangan dan penumpukan jaringan parut.

Sehingga mengonsumsi minuman beralkohol dianggap sebagai pantangan penderita hepatitis B.

3. Konsumsi Obat Sembarang

Konsumsi obat secara sembarangan juga menjadi pantangan penderita hepatitis B.

Konsumsi obat herbal atau lainnya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter dikhawatirkan daapat mengganggu kinerja obat hepatitis B atau bahkan merusak hati.

Jika Moms atau Dads memiliki sirosis (jaringan parut hati) dari hepatitis, maka harus berhati-hati dengan obat yang dikonsumsi.

Dosis beberapa obat harus disesuaikan, bahkan beberapa harus dihindari seperti parasetamol, NSAID, obat tidur atau obat penenang.

4. Makanan dan Minuman Manis

Moms dan Dads, makanan serta minuman manis juga baiknya dibatasi untuk penderita hepatitis B.

Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan seperti soda, soft drink, permen atau camilan kemasan lainnya berisiko merusak hati.

Hati menggunakan satu jenis gula yang disebut fruktosa untuk membuat lemak. Terlalu banyak fruktosa dapat menyebabkan penumpukan lemak yang memicu kerusakan pada hati.

Baca Juga: Penyakit Hepatitis C, Kenali Gejala, Komplikasi, dan Cara Mencegahnya

5. Banyak Konsumsi Makanan yang Mengandung Lemak Jahat

Pantangan penderita hepatitis B selanjutnya yaitu makanan yang mengandung lemak jenuh atau lemak trans.

Sebagai contoh, mentega, daging berlemak, makanan yang digoreng, makanan cepat saji, olahan susu berlemak tinggi, dan lainnya.

Terlalu banyak mengonsumsi makanan jenis ini dapat sebabkan peradangan pada hati serta meningkatkan berat badan Moms dan Dads.

6. Melakukan Seks Bebas

Penderita penyakti hepatitis b dapat menyebark melalui darah, air mani, cairan vagina, dan cairan tubuh lainnya.

Oleh sebab itu, sangatlah penting untuk melakukan hubungan seks aman guna mencegah penularan kepada pasangan.

Beritahu pasangan bahwa Moms atau Dads jika menderita hepatitis B dan jangan lupa bicarakan risiko penularannya serta konsultasi juga kepada dokter.

Baca Juga: Apa Pengaruh Hepatitis B pada Kesuburan?

7. Menghirup Bahan Kimia

Pantangan penderita hepatitis B juga tidak sebatas hal di atas saja.

Moms dan Dads juga baiknya menghindari menghirup cat, tiner, lem, produk pembersih rumah tangga, penghapus cat kuku, dan bahan kimia lainnya yang berpotensi beracun karena dapat merusak hati yang telah terinfeksi.

Pastikan Moms dan Dads memiliki ventilasi yang baik, tutupi kulit , gunakan masker, dan bersihkan bahan kimia apa pun yang kenakan pada kulit Anda dengan air dan sabun sesegera mungkin.

8. Berbagi Barang Perawatan Pribadi dengan Orang Lain

Jika Moms atau Dads penderita hepatitis B dan menggunakan obat-obatan infus, maka hindari berbagi jarum suntik pada siapa pun.

Tidak hanya itu, kalian juga sebaiknya tidak berbagi pisau cukur, sikat gigi, atau barang pribadi lain dengan orang lain. Kontak dekat, seperti anggota keluarga, mungkin perlu divaksinasi.

Hepatitis B tidak menular melalui berciuman di pipi atau bibir. batuk atau bersin, berpelukan, berjabat tangan atau berpegangan tangan, makan makanan yang telah disiapkan oleh seseorang dengan infeksi, dan menyusui.

9. Konsumsi Kerang Mentah Atau Setengah Matang

Hindari konsumsi kerang mentah atau setengah matang karena dapat terkontaminasi oleh bakteri Vibrio vulnificus yang sangat beracun bagi hati.

Pantangan penderita hepatitis B ini perlu dihindari karena bisa memperparah kerusakan di hati.

Oleh karena itu, hindari jenis makanan ini dan konsumsi makanan yang lebih sehat bagi hati.

Baca Juga: Penyebab Hepatitis dan Gejala yang Mudah Dikenali, Bagaimana Pengobatannya?

10. Menghindari Konsultasi dengan Dokter

Moms atau Dads yang memiliki riwayat sebagai penderita hepatitis B sebaiknya rutin lakukan pemeriksaan diri ke dokter, terutama jika sedang tahap pengobatan.

Jangan lupa untuk terus ikuti saran dokter dan jangan berhenti lakukan pengobatan tanpa persetujuan dokter.

Langkah ini justru membuat penyakit hepatitis B bisa tidak terkendali dan semakin parah nantinya.

11. Tidak Memerhatikan Pola Makan dan Nutrisi

Moms dan Dads, nutrisi serta pola makan yang baik dapat membantu hati membentuk sel-sel baru.

Jika Moms atau Dads menderita hepatitis B, hindari makanan asin makanan asin karena bisa memicu penumpukan cairan di perut atau kaki.

Lalu, sayuran seperti kembang kol dan brokoli telah terbukti membantu melindungi hati dari bahaya bahan kimia lingkungan.

Baca Juga: Mengenal Tes HBsAg, Penting untuk Mendeteksi Hepatitis B

Pada 90% orang dewasa yang terinfeksi hepatitis B, sistem kekebalan tubuh berhasil melawan infeksi selama fase akut.

Pada fase ini, virus dibersihkan dari tubuh dalam waktu 6 bulan, hati sembuh sepenuhnya, dan orang tersebut menjadi kebal terhadap infeksi hepatitis B selama sisa hidup mereka.

Pada 10% lainnya, sistem kekebalan tubuh tidak dapat membersihkan virus dan infeksi hepatitis B dan akan bertahan selama minimal 6 bulan, atau selama sisa hidup orang tersebut.

Keadaan persisten ini dikenal sebagai infeksi hepatitis B kronis.

Pada infeksi hepatitis B kronis, hati menjadi meradang dan terluka selama beberapa tahun.

Namun, kecepatan terjadinya peradangan dan jaringan parut bervariasi di antara orang-orang.

Beberapa mengalami jaringan parut hati yang parah (sirosis) dalam waktu 20 tahun.

Namun pada sebagian lainnya, penyakit hati berkembang perlahan dan tidak menjadi masalah besar selama hidup mereka.

Sehingga, Moms dan Dads harus memahami pantangan penderita hepatitis B agar tidak menjadi akut.

Selalu jaga kesehatan ya, Moms!

  • http://www.idijakut.org/wp-content/uploads/2019/08/2.-Dr-Suzanna-Hepatitis-B-IDI-JAKUT_.pdf
  • http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._53_ttg_Penanggulangan_Hepatitis_Virus_.pdf
  • https://www.cdc.gov/hepatitis/hbv/bfaq.htm
  • https://www.medscape.com/answers/177632-76808/what-are-the-dietary-restrictions-for-patients-with-hepatitis-b-hbv-hep-b
  • https://www.hepbpositive.org.uk/diet-for-the-liver
  • https://www.nhs.uk/conditions/hepatitis-b/treatment/
  • https://www.sfcdcp.org/infectious-diseases-a-to-z/hepatitis-b/
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-b/diagnosis-treatment/drc-20366821
  • https://www.dhaendoscopy.com/blog/post/dealing-with-hepatitis-b.html
  • http://www.ndhealth.gov/disease/hepatitis/Docs/NowWhat/ImPositiveNowWhat_FactSheet_HBV.pdf
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4246-hepatitis-b
  • https://www.cdc.gov/mmwr/preview/mmwrhtml/rr6103a1.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb