11 Penyebab Penis Bengkak dan Cara Mengatasinya, Simak!
Banyak hal yang bisa menyebabkan penis bengkak. Kondisi ini akan terlihat seperti penis yang terlihat merah dan iritasi.
Bahkan, area tersebut mungkin terasa sakit atau gatal dan ini bisa terjadi pada anak kecil atau orang dewasa.
Karena ada banyak penyebab penis bengkak, penting untuk memperhatikan gejala lainnya. Ini akan membantu dokter menentukan penyebabnya.
Dalam kasus yang jarang terjadi, penis bengkak akan menjadi keadaan yang darurat medis.
Baca Juga: Berapa Ukuran Penis Normal dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
Penyebab Penis Bengkak
Penis terdiri dari beberapa bagian, seperti:
- Ujung, kepala, atau kelenjar: Di sinilah uretra berada, dan di mana air mani dan urin keluar.
- Batang: Ini adalah bagian terpanjang dari penis yang memanjang dari ujung ke tempat yang terhubung ke perut bagian bawah.
- Kulup: Lipatan ditarik kulit yang menutupi dan melindungi kepala penis.
- Frenulum: Tempat kulup bertemu dengan bagian bawah penis.
Memahami anatomi penis juga dapat membantu mengidentifikasi penyebabnya.
Dapat berkisar dari ringan hingga parah, beberapa kemungkinan penyebab penis bengkak adalah:
1. Balanitis
Balanitis adalah penyebab umum pembengkakan penis. Itu terjadi ketika kepala penis meradang.
Menurut StatPearls, sekitar 3 hingga 11 persen pria akan mengalami balanitis dalam hidupnya.
Kondisi ini biasanya mempengaruhi pria yang tidak disunat dan memiliki kebiasaan kebersihan yang buruk.
Balanitis berulang juga sering dikaitkan dengan kondisi diabetes yang tidak dikelola dengan baik dan defisiensi imun.
Sebagian besar kasus penis bengkak adalah akibat dari pertumbuhan berlebih dari Candida albicans, sejenis jamur yang secara alami terjadi pada tubuh.
Penyebab paling umum kedua balanitis adalah adanya bakteri spesies Streptococcus.
Meskipun bukan infeksi menular seksual (IMS), mikroorganisme yang menyebabkannya dapat ditransfer secara fisik.
2. Reaksi Alergi atau Iritasi
Penyebab lain penis bengkak adalah dermatitis kontak. Ini melibatkan reaksi alergi atau non-alergi terhadap zat yang mengiritasi, seperti:
- Kondom lateks
- Propilen glikol dalam pelumas
- Spermisida
- Bahan kimia dalam sabun atau losion
- Klorin
3. Uretritis
Peradangan uretra yang dikenal sebagai uretritis, dapat menyebabkan pembengkakan penis.
Sebab, uretra membawa urin dari kandung kemih ke penis. Di Amerika Serikat, uretritis mempengaruhi 4 juta orang setiap tahun, menurut StatPearls.
Biasanya, uretritis adalah akibat dari IMS. Bakteri Neisseria gonorrhoeae (uretritis gonokokal) serta bakteri nongonokokus dapat menyebabkannya.
Penyebab yang kurang umum termasuk bahan kimia yang mengiritasi atau cedera dari kateter urine.
4. Priapismus
Penis yang bengkak mungkin merupakan gejala priapismus. Kondisi ini adalah ereksi berkepanjangan yang berlanjut tanpa rangsangan seksual.
Dalam beberapa kasus, itu bisa terjadi setelah rangsangan seksual terjadi.
Ini terjadi biasanya karena ereksi yang berlangsung lebih dari empat jam (tanpa rangsangan seksual), ataupun ereksi tanpa penis yang sepenuhnya kaku.
Baca Juga: Bentuk Penis Kecil, Apakah Berdampak pada Kesuburan Pria?
5. Penyakit Peyronie
Penyakit Peyronie terjadi ketika plak menumpuk di penis di bawah kulit.
Hal ini dapat menyebabkan benjolan yang membuat penis melengkung atau menekuk secara tidak normal. Penis bengkak adalah gejala pertama penyakit Peyronie.
Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), sekitar 1 dari 100 pria di Amerika Serikat yang berusia di atas 18 tahun, menderita penyakit ini.
Seiring waktu, pembengkakan bisa berubah menjadi bekas luka yang keras.
Penyebab penyakit Peyronie sendiri tidak jelas. Namun, ini terkait dengan:
- Cedera penis
- Penyakit autoimun
- Gangguan jaringan ikat
- Penuaan
Dokter memperkirakan 6 dari 100 pria berusia antara 40 dan 70 tahun menderita penyakit Peyronie. Ini juga dapat mempengaruhi pria yang lebih muda di usia 30-an.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.