11 Penyebab Hirsutisme yang Menjadi Tanda Gangguan Kesuburan, Moms Perlu Tahu
Hirsutisme adalah suatu kondisi pada wanita di mana terjadi pertumbuhan rambut berlebihan pada area yang umumnya tumbuh rambut pria seperti wajah, dada, dan punggung.
Kondisi ini bahkan sering kali disebut-sebut sebagai gejala dari PCOS, salah satu gangguan kesuburan pada wanita.
Penyebab Hirsutisme
Lantas sebenarnya apa penyebab hirsutisme?
Baca Juga: Punya PCOS, Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Cepat Hamil
1. Gen

Foto: freepik.com
Menurut WebMD, dalam beberapa kasus hirsutisme dapat terjadi karena faktor genetika. Di mana jika ibu atau saudara perempuan Moms memilikinya, maka kemungkinan Moms juga akan memilikinya.
Faktor ini juga menjadikan hirsutisme lebih umum pada orang-orang dari Timur Tengah, Asia Selatan, dan Mediterania.
Perbedaan utama antara hirsutisme yang disebabkan oleh faktor genetika dan penyebab lainnya, menurut situs Harvard Health Publishing of Harvard Medical School, terletak pada pola atau siklus menstruasi.
Di mana wanita dengan hirsutisme yang disebabkan oleh faktor genetika biasanya memiliki pola atau siklus menstruasi normal.
Baca Juga: 4 Tips Cepat Hamil Dengan Siklus Menstruasi Pendek
2. Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS)

Foto: pexels.com
PCOS adalah kondisi hormonal yang menyebab seorang wanita memproduksi terlalu banyak androgen. Sebagaimana dikutip dari situs Cleveland Clinic, tingginya androgen pada penderita PCOS inilah yang memicu hirsutisme.
Selain hirsutisme, wanita dengan PCOS juga cenderung mengalami jerawat parah, menstruasi yang tidak teratur atau mengalami amenore, diabetes, berat badan berlebih, dan / atau masalah kesuburan.
Baca Juga: 7 Cara Menurunkan Berat Badan untuk Penderita PCOS
3. Sindrom Cushing

Foto: msdmanuals.com
Penyebab hirsutisme lainnya menurut Mayo Clinic juga dapat termasuk sindrom cushing.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh terpapar hormon kortisol tingkat tinggi. Kondisi ini juga dapat berkembang dari adrenalin yang menyebabkan terlalu banyak kortisol atau dari konsumsi obat-obatan, seperti prednison, dalam waktu lama.
Baca Juga: Sebaiknya Moms Hindari Obat-Obatan Ini Saat Ingin Hamil
4. Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK)

Foto: medicalbag.com
Ini adalah penyakit bawaan lahir yang ditandai dengan produksi hormon steroid yang abnormal, termasuk kortisol dan androgen, oleh kelenjar adrenalin.
Berdasarkan sebuah penelitian dalam Arquivos Brasileiros de Endocrinologia & Metabologia (ABE & M), HAK merupakan penyebab dari 2 hingga 4 persen kasus hirsutisme.
Umumnya kondisi ini sudah didiagnosis sejak lahir, namun ada pula yang tetap asimtomatik sampai setelah masa pubertas atau ketika wanita yang memilikinya mulai mengalami gejala hiperandogenik.
Baca Juga: 5 Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Bayi, Waspada!
5. Produksi Alami Hormon Androgen

Foto: pexels.com
Medical News Today menyebutkan bahwa peningkatan kadar androgen atau kepekaan berlebihan pada folikel rambut terhadap androgen juga dapat menyebabkan hirsutisme.
Meskipun androgen tingkat tinggi umumnya ditemukan pada pria, wanita juga memiliki hormon ini dalam jumlah yang lebih rendah. Hormon pria, seperti testosteron juga diketahui dapat merangsang pertumbuhan rambut, meningkatkan ukuran tubuh, dan mengintensifkan pertumbuhan dan pigmentasi rambut.
Baca Juga: Ini Pengaruh Hormon Kehamilan pada Tubuh di Tiap Trimester, Moms
6. Resistensi Insulin

Foto: pexels.com
Tingkat insulin yang tinggi, hormon yang membuka sel untuk menyerap energi dari gula, juga diduga berkontribusi pada perkembangan hirsutisme. Hal ini dikarenakan insulin dapat merangsang sel-sel ovarium untuk memproduksi androgen, terutama pada wanita dengan diabetes tipe 2.
Tingkat insulin yang tinggi juga dapat mengaktifkan reseptor faktor-I (IGF-1), di mana pertumbuhan insulin dalam sel-sel yang sama juga dapat meningkatkan produksi androgen.
Baca Juga: Pengertian Resistensi Insulin, Kondisi yang Bisa Menyebabkan Diabetes Tipe 2
7. Menopause

Foto: pexels.com
“Dalam banyak kasus, kelebihan rambut wajah hanyalah bagian normal dari penuaan pada wanita,” kata Melanie Kingsley, MD, seorang dokter kulit di Indiana University Health.
“Tingkat estrogen Anda mulai menurun (saat menopause), yang mengubah keseimbangan estrogen dan testosteron dalam tubuh Anda. Akibatnya, Anda berakhir dengan testosteron yang relatif lebih banyak, yang dapat menyebabkan hirsutisme.”
Baca Juga: Terkena Gangguan Tidur Karena Menopause? ini Jawabannya!
8. Obat-obatan Tertentu

Foto: pexels.com
Beberapa obat mengubah kadar hormon dalam sistem tubuh, sehingga memicu pertumbuhan rambut berlebih pada wajah atau bagian tubuh lainnya. Adapun obat-obatan tersebut antara lain:
- Obat yang mengandung hormon, seperti steroid anabolik.
- Obat-obatan yang memicu pertumbuhan rambut, seperti Rogaine (minoxidil).
- Obat seperti Danocrine (danazol), yang digunakan untuk menangani endometriosis.
Baca Juga: 8 Penyebab Tubuh Berkeringat Saat Malam Hari, Salah Satunya Gangguan Hormon!
9. Kondisi Medis Serius

Foto: pexels.com
Hirsutisme juga dapat terjadi secara tiba-tiba bersamaan dengan karakteristik pria lainnya, seperti suara yang lebih dalam, jerawat berlebih, atau peningkatan massa otot.
Hal ini biasanya disebabkan oleh kondisi medis yang lebih serius seperti gangguan kelenjar adrenal atau ovarium.
Baca Juga: Mengenal Dermatomiositis, Penyakit Yang Sebabkan Radang Pada Kulit dan Otot
10. Tumor

Foto: pexels.com
Tumor kelenjar adrenalin, kelenjar hipofisis, dan ovarium terkadang dapat menyebabkan hirsutisme. Namun, hirsutisme yang terjadi karena faktor ini umumnya akan lebih parah dan timbul lebih cepat daripada yang disebabkan oleh hormonal.
“Hirsutisme yang disebabkan oleh tumor jarang terjadi,” kata Elise A. Olsen, direktur Duke Dermatopharmacology Study Center dan profesor dermatologi di Duke University Medical Center di Durham, seperti dikutip dari MDedge.
11. Hiperandogenemia Idiopatik

Foto: pexels.com
Hirsutisme disebabkan oleh hiperandrogenemia idiopatik pada kurang dari 20 persen kasus dan ditandai oleh siklus ovulasi normal, tanpa disertai dengan penyebab lain yang dapat diidentifikasi dari peningkatan kadar androgen, sebagaimana disebutkan dalam sebuah studi di The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism.
Jadi, itulah beberapa penyebab hirsutisme. Jika Moms memiliki hirsutisme, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan cara paling tepat untuk menanganinya.
Baca Juga: Sukses Hamil Setelah Berjuang Melawan PCOS, Fitrop Bagikan Kegembiraan Saat USG
Komentar
Yuk, ngobrol dan sharing pendapat dengan moms lainnya.

Beri Komentar...