04 Februari 2022

5+ Perbedaan Diare dan Disentri pada Anak. Jangan sampai Tertukar ya!

Beda penyakit, beda juga penyebab dan cara mengatasinya
5+ Perbedaan Diare dan Disentri pada Anak. Jangan sampai Tertukar ya!

Masih banyak yang beranggapan bahwa diare dan disentri merupakan penyakit yang sama. Memang benar kedua kondisi ini memiliki sedikit kemiripan, namun perbedaan diare dan disentri dapat terlihat dengan jelas jika Moms mengetahui cirinya masing-masing.

Diare dan disentri ditandai dengan kondisi gangguan buang air besar.

Gangguan buang air besar memang sangatlah tidak nyaman bagi para penderitanya, sebab hal itu membuat penderitanya harus bolak-balik ke kamar mandi setiap saat.

Kondisi tersebut tidak tertahankan, sehingga penderitanya akan mengalami gangguan dalam menjalani aktivitasnya setiap hari.

Biasanya gejala buang air besar dalam waktu berdekatan tersebut sering diartikan sebagai diare.

Namun, ternyata penyakit disentri juga memiliki gejala yang lumayan mirip dengan diare. Bagaimana membedakannya? Yuk simak penjelasannya Moms.

Baca Juga: Disentri pada Bayi: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Perbedaan Diare dan Disentri

Kondisi disentri memang kerap kali dianggap sama dengan penyakit diare, sehingga banyak yang salah kaprah.

Padahal kedua penyakit ini berbeda dalam berbagai hal. Untuk info lebih lengkapnya, yuk cari tahu apa saja perbedaan diare dan disentri lebih jelas melalui artikel ini.

1. Penyebab Diare dan Disentri

Ini XX Perbedaan Diare dan Disentri 1.jpg
Foto: Ini XX Perbedaan Diare dan Disentri 1.jpg (https://www.thehealthy.com/wp-content/uploads/2016/09/04_tricks_relieve_childs_constipation_every_parent_sleeve_establish_bathroom_routine_EvgeniiAnd.jpg)

Foto: thehealthy.com

Perbedaan diare dan disentri yang pertama dapat dilihat dari faktor penyebab kondisi tersebut terjadi.

Diare dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti makanan yang terkontaminasi virus, bakteri, atau parasit.

Ini dapat terjadi disebabkan karena kondisi lingkungan yang kurang bersih saat proses memasak, atau menggunakan bahan baku yang kurang segar.

Berbeda dengan diare, disentri sendiri terjadi karena adanya peradangan usus akibat infeksi bakteri Shigella atau infeksi Entamoeba histolytica.

Ini menyebabkan penderitanya mengalami buang air besar berupa lendir dan darah.

Hal tersebut disebabkan karena mengonsumsi makanan yang kurang bersih atau berada di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Diare, Bisa Jadi Anak Terinfeksi Bakteri Kolera

2. Frekuensi BAB

Ini XX Perbedaan Diare dan Disentri 2.jpg
Foto: Ini XX Perbedaan Diare dan Disentri 2.jpg (https://i0.wp.com/cdn-prod.medicalnewstoday.com/content/images/articles/321/321253/woman-with-black-specks-in-stool-sitting-on-toilet.jpg?w=1155&h=1541)

Foto: medicalnewstoday.com

Perbedaan diare dan disentri selanjutnya dapat dilihat dari frekuensi BAB penderitanya dalam sehari.

Dikutip dari situs Medline Plus, dijelaskan bahwa ciri-ciri seseorang yang menderita diare adalah jika Ia buang air besar dengan tekstur cair sebanyak tiga sampai empat kali dalam sehari.

Selama diare, tubuh akan kekurangan cairan bahkan dapat menyebabkan dehidrasi.

Untuk mengatasinya, dr. Hikmat Pramukti, Sp.PD yang saat ini bekerja sebagai Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Pondok Indah – Pondok Indah, telah menjelaskan apa saja perbedaan diare dan disentri serta cara mengatasinya.

“Yang perlu dilakukan pada penderita diare adalah dengan mengganti kekurangan cairan tubuh dan mencegah dehidrasi dengan minum air putih dan elektrolit.

Selain air putih, asupan cairan juga dapat diperoleh dari sup, kuah kaldu, jus buah, mengonsumsi makanan rendah serat, dan menghindari makanan dan minuman yang dapat memperburuk diare seperti, asam, pedas, atau mentah.” jelasnya.

Berbeda dengan diare, penderita disentri biasanya memiliki frekuensi BAB yang tidak sesering diare.

Namun, jika Si Kecil buang air besar lebih dari lima kali dalam sehari, Moms harus segera membawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

3. Demam dan Nyeri Perut

Ini XX Perbedaan Diare dan Disentri 3.jpg
Foto: Ini XX Perbedaan Diare dan Disentri 3.jpg (https://healthychi.com/wp-content/uploads/child-in-pain.jpg)

Foto: healthychi.com

Perbedaan diare dan disentri yang ketiga dapat dilihat dari gejala yang diderita.

Pada kondisi diare, anak biasanya tidak akan mengalami demam dan juga tidak mengalami nyeri perut hebat.

Hal yang paling umum terjadi pada penderita diare adalah perut kembung, dan buang air besar yang tidak tertahankan.

Sedangkan pada kondisi penyakit disentri, anak biasanya mengalami demam dan merasakan nyeri perut yang hebat.

Selain itu, dalam beberapa kasus anak yang menderita disentri juga dapat mengalami mual hingga muntah.

Baca Juga: Diare pada Anak, Berikut Pencegahan dan Cara Mengatasinya

4. Konsistensi dan Bentuk Feses

Ini XX Perbedaan Diare dan Disentri 4.jpg
Foto: Ini XX Perbedaan Diare dan Disentri 4.jpg (https://www.todaysparent.com/wp-content/uploads/2017/04/is-your-kid-afraid-to-poop1280x960.jpg)

Foto: todaysparent.com

Perbedaan diare dan disentri selanjutnya dapat dilihat dari konsistensi dan bentuk feses anak.

Jika anak mengalami diare, umumnya feses yang keluar lebih cair dan banyak. Namun tidak disertai dengan lendir atau darah.

Berbeda dengan disentri, di mana feses yang keluar tidak secair feses pada kondisi diare, dan juga disertai oleh lendir dan darah saat BAB.

5. Penggunaan Antibiotik

Alergi Antibiotik, Cari Tahu Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya Yuk Moms!
Foto: Alergi Antibiotik, Cari Tahu Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya Yuk Moms!

Foto: Orami Photo Stock

Perbedaan lainnya pada kondisi diare dan disentri adalah penggunaan antibiotik.

Pada kondisi diare, penderitanya tidak memerlukan pengobatan menggunakan antibiotik.

Pengobatan utama yang bisa dilakukan saat mengalami diare adalah dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang hilang.

Lain halnya dengan disentri. Pada kondisi disentri, penderitanya membutuhkan pengobatan menggunakan antibiotik.

Biasanya, penggunaan antibiotik dapat diberikan melalui intravena pada anak yang berada dalam kondisi sakit parah.

6. Efek dan Komplikasi

Obat-Diare-untuk-Anak (1).jpg
Foto: Obat-Diare-untuk-Anak (1).jpg

Foto: Orami Photo Stock

Perbedaan diare dan disentri yang terakhir, yaitu terletak pada efek dan komplikasi yang akan dialami oleh penderita diare dan disentri jika tidak ditangani.

Pada kondisi diare, umumnya tidak memerlukan penanganan yang serius, selama kebutuhan cairan tubuh dapat terpenuhi, sebab diare dapat meningkatkan risiko dehidrasi.

Pada kondisi penyakit disentri, jika tidak ditangani dengan benar, maka akan menyebabkan berbagai komplikasi, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Untuk itu, Moms harus memberi perhatian khusus pada Si Kecil yang menderita kondisi ini ya.

Baca Juga: 3 Pertolongan Pertama Disentri pada Ibu Hamil

Itulah beberapa perbedaan diare dan disentri yang sangat penting untuk Moms ketahui.

Sebab, jika tidak ditangani dengan langkah yang tepat, dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan Si Kecil.

  • https://microbiologyinfo.com/differences-between-diarrhea-and-dysentery/
  • https://medlineplus.gov/diarrhea.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb