16 Januari 2024

Gobak Sodor: Sejarah, Cara Bermain, dan Manfaatnya bagi Anak

Mampu melatih ketangkasan anak, lho!
Gobak Sodor: Sejarah, Cara Bermain, dan Manfaatnya bagi Anak

Foto: Foto: student-activity.binus.ac.id

Masih ingatkah Moms akan permainan gobak sodor yang kerap dimainkan di masa kecil?

Ini adalah permainan tradisional yang cukup populer di masa lalu.

Seperti halnya Squid Game yang merupakan permainan tradisional Korea Selatan, permainan gobak sodor juga menjadi warisan budaya Indonesia yang sangat berharga.

Permainan ini menjadi hiburan yang menyenangkan pada masanya.

Ketahui asal mula, cara bermain, dan manfaat dari permainan gobak sodor berikut ini!

Baca Juga: 15 Manfaat Permainan Tradisional untuk Anak, Wajib Tahu!

Mengenal Permainan Gobak Sodor

Permainan Gobak Sodor (Siedoo.com)
Foto: Permainan Gobak Sodor (Siedoo.com)

Gobak sodor sendiri berasal dari dua kata, yaitu gobak dan sodor.

Menurut KBBI, gobak adalah permainan tradisional dengan menggunakan lapangan yang berbentuk segi empat bepetak-petak.

Setiap garis akan dijaga oleh pemain yang tugasnya sebagai penjaga, pihak pemain penyerang yang masuk harus dapat melewati garis.

Apabila terkena sentuh oleh pemain penjaga maka harus diganti.

Sedangkan kata sodor adalah menyodorkan ke depan atau mengulurkan tangan.

Pemain yang tugasnya sebagai penjaga menyodorkan badan dan tangannya untuk menyentuh pihak pemain penyerang yang akan melewati garis.

Permainan ini bisa dimainkan siapa saja, sebab yang penting pemainnya memiliki ketangkasan dan kecepatan lari yang baik.

Asal Mula Permainan Gobak Sodor

Dilansir dari Warisan Budaya Kemdikbud, gobak sodor adalah salah satu permainan tradisional yang ada di Daerah Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Saat ini, permainan tersebut sudah jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari khususnya di kalangan anak-anak.

Permainan Gobak sodor bersifat kelompok.

Permainan ini dapat dilakukan kapan saja saat anak-anak menginginkannya, misalnya pada saat sedang libur sekolah.

Dulu, permainan ini sering dimainkan di malam hari pada saat terang bulan.

Namun, kini permainan tersebut hanya sering dilakukan pada siang hari.

Permainan ini memang dikenal luas di Indonesia.

Namun, tahukah Moms bahwa permainan ini bukan berasal dari Indonesia?

Ya, sejumlah literatur Belanda menyebutkan bahwa kata Gobak Sodor diambil dari Go Back Through The Door yang artinya menembus pintu.

Penyebutan gobak sodor ini berasal dari kebiasaan orang Indonesia di masa lalu yang sulit mengucap kata dalam bahasa asing.

Alhasil, permainan ini dikenal dengan nama gobak sodor atau dikenal dengan nama galah asin atau galasin.

Selain itu, gobak sodor juga tercatat dalam buku kamus Jawa (Baoesastra) yang ditulis oleh WJS Poerwadarminto.

Buku ini dipublikasikan JB Wolters Uitgevers Maatschappij NV Groningen, Batavia pada tahun 1939.

Terdapat fakta lain mengenai permainan ini, salah satunya gobak sodor berarti bergerak bebas menggunakan tombak.

Gobak berarti bergerak dengan bebas dan sodor berarti tombak.

Penjabaran ini karena dahulu kala para prajurit kerap melakukan permainan yang bernama sodoran untuk melatih keterampilan mereka berperang dengan tombak.

Sementara itu, berdasarkan situs resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gobak sodor memiliki arti sendiri.

Ia adalah permainan anak-anak yang terdiri atas dua kelompok, satu kelompok sebagai penjaga benteng dan kelompok yang lain berusaha menembus benteng lawan.

Baca Juga: 14 Permainan Tradisional Menarik, Yuk Ajak Si Kecil Main!

Cara Bermain Gobak Sodor

Permainan Gobak Sodor (Pengetahuanku13.net)
Foto: Permainan Gobak Sodor (Pengetahuanku13.net)

Permainan ini cukup mudah dimainkan, begini caranya:

  • Buat garis-garis penjagaan dengan menggunakan kapur, atau biasanya juga bisa menggunakan lapangan bulu tangkis yang sudah ada garis-garisnya. Hanya bedanya dalam Gobak Sodor ini tidak ada garis yang rangkap.
  • Bagi pemain menjadi dua tim, setiap tim ini terdiri dari 3 hingga 5 anggota.
  • Satu tim akan menjadi tim “penjaga benteng” dan tim lain akan menjadi pihak yang berusaha menerobos pertahanan benteng tersebut.
  • Untuk tim yang menjadi “penjaga benteng”, ia harus menjaga lapangan menurut garis horizontal dan garis vertikal.
  • “Penjaga benteng” garis horizontal ini harus berusaha menghalangi tim lawan yang tengah bergerak memasuki garis batas.
  • Sementara, bagi “penjaga benteng” garis vertikal bertugas untuk menjaga keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan.
  • Lalu, tim lawan harus bergerak lewati garis dan penjagaan-penjagaan tersebut dari awal hingga akhir.

Nah, permainan tradisional Gobak Sodor ini juga memiliki aturan tersendiri, yakni:

  • Pemain dibagi menjadi 2 tim, yang masing-masing tim terdiri dari 3-5 orang.
  • Jika dalam 1 tim terdiri dari 5 orang, maka lapangan yang akan digunakan harus dibagi menjadi 4 kotak persegi panjang dengan ukuran kira-kira 5m x 3m.
  • Bagi tim penjaga benteng, mereka harus menjaga supaya tim lawan tidak dapat melewati atau menuju garis akhir.
  • Bagi tim lawan, mereka harus bergerak menuju garis akhir dengan syarat tidak tersentuh oleh tim penjaga dan dapat memasuki garis akhir dengan syarat tidak ada anggota tim lawan yang masih berada di wilayah start.
  • Tim lawan akan dinyatakan menang jika salah satu anggotanya berhasil kembali ke garis start dengan selamat atau tidak terkena sentuhan oleh tim penjaga.
  • Sementara tim lawan akan dikatakan kalah apabila salah satu anggotanya terkena sentuhan oleh tim penjaga atau keluar melewati garis batas lapangan yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila hal tersebut terjadi, maka akan dilakukan pergantian posisi tim.

Baca Juga: Sehat dan Kreatif, Ketahui Manfaat Permainan Outbound!

Permainan ini sangat menyenangkan untuk dimainkan.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb