16 Januari 2020

MPASI untuk Bayi, Ini yang Perlu Moms Persiapkan

Pastikan dulu anak sudah siap menerima makanan padat ya
MPASI untuk Bayi, Ini yang Perlu Moms Persiapkan

ASI eksklusif untuk bayi memang disarankan untuk dikonsumsi selama 6 bulan pertama kehidupannya. Setelahnya bayi bisa mulai diberi konsumsi makanan padat atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Makanan Pendamping ASI (MPASI).

MPASI untuk bayi tentu harus dipersiapkan dengan baik, karena merupakan makanan padat pertama anak.

Moms harus menyesuaikannya dengan pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil agar nutrisi yang diberikan tepat sasaran.

Selain itu, memulai MPASI untuk bayi juga dipercaya menurunkan risiko obesitas dan diabetes. Apa MPASI yang tepat untuk buah hati kita?

Baca Juga: Ini 4 Manfaat Beras Merah sebagai MPASI

Pastikan Bayi Siap Menerima MPASI

mpasi untuk bayi
Foto: mpasi untuk bayi

Foto: gettyimages.com

Sebelum memperkenalkan bayi pada makanan padat, Moms harus pastikan dulu bahwa Si Kecil sudah siap menerima makanan padat. Berikut merupakan tanda-tanda bayi siap meneriman MPASI:

1. Berusia Antara 4 hingga 6 Bulan

Si Kecil harus berusia setidaknya empat bulan supaya sistem pencernaannya siap menerima makanan padat.

Pada usia ini, enzim-enzim pencernaan yang diperlukan untuk mencerna makanan padat sudah mulai diproduksi di sistem cernanya. 

Namun, kebanyakan ahli menyarankan untuk menunggu hingga bayi berusia 6 bulan baru diberikan makanan padat. Kenapa?

Berdasarkan banyak riset, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif hingga 6 bulan memiliki risiko lebih rendah untuk menderita alergi, diabetes, dan obesitas

2. Bayi Berhenti Menjulurkan Lidah

Kalau diperhatikan, setiap bayi pasti sering sekali mendorong-dorong lidahnya keluar dari mulut. Kebiasaan ini merupakan refleks bayi yang bertujuan mencegah bayi tersedak, dengan cara mendorong makanan atau benda padat lainnya keluar dari mulut. 

Jika refleks tersebut sudah berhenti, berarti bayi sudah siap menerima makanan padat. Moms bisa mengeceknya dengan cara meletakkan secuil makanan bayi di mulut buah hati.

Kalau makanan tersebut didorong keluar mulut, ini berarti refleks mendorong dengan lidah masih ada. Jadi, kita sebaiknya menunda dulu untuk memberikan makanan padat.

Saat Si Kecil mau mengulum dan menelan secuil makanan yang diletakkan di mulutnya, berarti ia telah siap makan. 

3. Bisa Duduk tegak

Bila anak sudah bisa duduk dengan kepala tegak, tanpa atau hanya dengan sedikit sanggahan, ini menandakan bahwa ia telah siap untuk diberi makanan padat.

Baca Juga: 5 Menu MPASI Bayi Bertekstur Agar Si Kecil Tidak Bosan dengan Puree

4. Bayi Tetap Lapar

Saat lapar, bayi akan menjadi rewel, gelisah, atau menangis. Apabila tanda-tanda tersebut tetap muncul meski kita sudah menyusui buah hati dengan porsi yang cukup, hal ini dapat mengindikasikan bahwa ia masih lapar dan perlu makanan padat sebagai tambahan susu.

5. Tertarik dengan Makanan

Apabila bayi terus memperhatikan setiap kali makan, tampak mengincar makanan kita, atau bahkan berusaha meraih apa yang sedang dimakan, artinya ia mulai tertarik dengan makanan. Terlebih lagi jika Si Kecil membuka mulut saat Mms pura-pura hendak menyuapkan sesuatu padanya. 

Mempersiapkan MPASI untuk Bayi

Seledri Untuk MPASI, Ini Manfaat yang Didapatkan Bayi 6.jpg
Foto: Seledri Untuk MPASI, Ini Manfaat yang Didapatkan Bayi 6.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: shutterstock.com

Memberikan makanan padat untuk buah hati yang masih bayi, tidak boleh sembarangan. Ada hal-hal penting yang harus diperhatikan dan dipernuhi. Mari simak penjelasannya.

1. Tekstur Makanan

Untuk makan pertama kali, bayi sebaiknya diberi satu jenis makanan saja. Makanan ini harus berbentuk puree yang teksturnya agak cair.

Setelah beberapa minggu dan Si Kecil mulai terbiasa makan, tekstur puree bisa dibuat lebih kental. Terus tingkatkan kepadatan makanan seiring peningkatan ketrampilan makan bayi.

2. Gula dan Garam

Buah alpukat, ubi, labu, kentang, buah pir, buah apel, bahkan daging ayam yang dijadikan puree bisa jadi pilihan. Namun ingatlah, puree bayi sebaiknya dibuat tanpa tambahan garam dan gula. 

3. Makanan Rendah Risiko Alergi

Moms juga sebaiknya memilih bahan-bahan makanan bayi 6 bulan yang tidak menyebabkan alergi. Berikan satu jenis makanan dulu untuk beberapa kali dan perhatikan reaksi bayi.

Jika bayi bisa menerima jenis makanan tersebut dan tak mengalami reaksi alergi, berarti aman. Kita bisa mulai mengenalkan jenis makanan lainnya satu per satu. 

Baca Juga: Redakan Diare dan Muntah pada Bayi dengan Makanan Ini

4. Porsi Makanan

Pada awal-awal pemberian makanan padat, coba berikan puree sebanyak satu atau dua sendok makan bayi. Makanan bisa diberikan sesudah bayi menyusu. Pasalnya, makanan bayi 6 bulan yang utama masih susu, baik ASI maupun susu formula. 

5. Frekuensi makan

Jadwalkan pemberian makan sebanyak satu kali sehari dulu. Tidak apa jika bayi belum bisa makan banyak. Si Kecil butuh waktu untuk terbiasa dengan tekstur makanan padat di mulutnya serta belajar menelannya terlebih dulu.

Seiring waktu, bayi akan bisa makan lebih banyak dengan jadwal makan dua kali sehari. Di usia 8 sampai 9 bulan, biasanya bayi sudah mampu makan tiga kali sehari. 

Dengan memperhatikan kesiapan bayi untuk makan, Moms diharap tidak bingung lagi untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk memberikan MPASI pada bayi.

Selain itu juga bisa berkonsultasi dengan dokter agar lebih yakin dalam memperkenalkan makanan bayi 6 bulan pada Si Kecil.

Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari

Sumber: sehatq.com

Konten ini merupakan kerja sama yang bersumber dari SehatQ

Isi konten di luar tanggung jawab Orami Parenting

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb