25 Mei 2020

Bayi mulai MPASI, Pilih High Chair atau Booster Seat?

Pilih highchair atau booster ya untuk MPASI anak?
Bayi mulai MPASI, Pilih High Chair atau Booster Seat?

Ketika anak memasuki usia 6 bulan, ASI saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya. Untuk itu makanan pendamping ASI atau MPASI dibutuhkan. Saat akan memulai MPASI banyak hal yang dipikirkan oleh orang tua, termasuk tempat anak belajar untuk makan.

Mengajarkan anak untuk makan bersama di meja makan bersama keluarga sejak dini memang diidam-idamkan, tapi itu artinya anak membutuhkan kursinya sendiri untuk belajar makan.

Kursi makan bayi yang populer terbagi menjadi dua tipe, yakni high chair dan booster seat. Apa sih bedanya high chair dan booster serta plus dan minusnya? Yuk kita simak, Moms!

Baca Juga: 5 Tips Memilih Kursi Makan Anak yang Aman

High Chair vs Booster Seat

bahaya high chair
Foto: bahaya high chair

Foto: Orami Photo Stock

High chair adalah kursi makan yang memiliki kaki-kaki kursi yang panjang. Saat ini beberapa merk mulai menawarkan produk yang bisa mengatur tinggi rendah serta bisa mengatur posisi bayi untuk duduk tegak atau semi duduk.

Tidak semua bayi yang memulai makan pada usia 6 bulan sudah mampu duduk tegak mandiri, oleh karena itu memiliki high chair yang bisa mengatur recline akan sangat menguntungkan.

Sedangkan booster seat adalah kursi pendek yang diletakkan di atas bangku orang dewasa agar anak bisa duduk dengan nyaman di meja makan bersama keluarga. Booster seat tidak mesti diletakkan di atas kursi, tapi bisa juga diletakkan di lantai begitu saja.

Terlepas dari bentuknya, high chair dan booster seat memiliki fungsi yang sama, yakni sebagai kursi bantuan untuk anak duduk ketika ia belajar makan.

Setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda dalam perkara memilih high chair atau booster dan orang tua tidak bisa menyamakannya bahwa high chair adalah wajib atau booster yang lebih wajib.

Mungkin juga high chair atau booster sebenarnya tidak begitu dibutuhkan bagi orang tua? Kita tidak pernah tahu.

Tapi, bagi orang tua yang masih kebingungan untuk memilih high chair atau booster, kita bisa melihat plus dan minus high chair dan booster. Yuk simak ulasannya.

Baca Juga: 3 Tips Melatih Balita Duduk di High Chair, Simak di Sini

1. Faktor Keamanan

Penelitian yang diterbitkan jurnal Clinical Pediatrics menunjukkan bahwa sekurang-kurangnya setiap tahun ada satu bayi terjatuh dari high chair. High chair cukup tinggi dan ketika bayi berusaha melepaskan diri dari high chair, bayi bisa sewaktu-waktu terjatuh jika tidak diikat dengan cukup ketat oleh harnes.

American Academy of Pediatrics (AAP) memberikan tips ketika menggunakan high chair:

  1. Pastikan high chair stabil dan tidak mudah oleng
  2. Jika high chair bisa dilipat, pastikan ia terkunci ketika anak berada di dalam high chair
  3. Selalu pakaikan sabuk pengaman (harness) ketika bayi berada di dalam high chair dan jangan pernah biarkan anak berdiri di atas high chair
  4. Posisikan high chair tidak terlalu dekat dengan meja karena bayi bisa sewaktu-waktu mendorong meja. Bukan meja yang terdorong, bisa jadi high chair yang terjungkal ke belakang.
  5. Jangan pernah meninggalkan anak sendirian duduk di atas high chair, selalu awasi keberadaan mereka.

Menggunakan booster seat juga harus hati-hati, apalagi jika meletakkan di atas kursi, selalu pastikan bahwa tali pengaman senantiasa terpasang kuat. Hindari juga memasang booster seat di kursi yang tidak ada sandarannya.

Selain itu pastikan anak memiliki kontrol leher dan tulang belakang yang kuat sebelum memutuskan untuk memakai booster karena booster biasanya tidak memiliki sandaran hingga kepalanya, hanya sampai batas ketiaknya saja.

2. Faktor Ruang

Sebelum memutuskan untuk membeli high chair, pastikan ruang di rumah cukup untuk menambahkan satu high chair. Serta apakah meja makan cukup besar untuk menambah satu kursi lagi?

Yang paling penting adalah apakah di rumah ada meja makan dan terbiasa makan bersama keluarga di meja makan atau justru lesehan di lantai? Jika Moms terbiasa makan lesehan, mungkin sebaiknya Moms memilih booster seat ketimbang high chair.

Baca Juga: Ini Fakta tentang Tahapan Duduk Bayi, Wajib Tahu!

Jadi, High Chair atau Booster Seat?

tips memilih kursi makan untuk anak hero banner magz (1510x849)
Foto: tips memilih kursi makan untuk anak hero banner magz (1510x849)

Foto: Orami Photo Stock

Pilihan dikembalikan ke orang tua masing-masing tapi Moms bisa mencoba menjawab beberapa pertanyaan berikut untuk memastikan membutuhkan high chair atau booster.

  • Apakah Moms dan keluarga terbiasa makan bersama di meja makan dan membutuhkan kursi yang bisa diatur tinggi rendahnya? Jika ya, Moms membutuhkan high chair, jika tidak pilih booster.
  • Apakah bayi Moms sudah memiliki kontrol leher dan tulang belakang yang cukup kuat ketika akan memulai MPASI? Jika belum, sebaiknya pilih high chair.
  • Apakah Moms membutuhkan kursi yang bisa dibawa ke mana-mana? Jika ya, booster lebih ringkas atau bisa juga Moms membeli high chair yang bisa dilipat tapi mungkin harganya akan sangat mahal
  • Apakah membutuhkan tray? Baik high chair maupun booster memiliki tray yang bisa dilepas pasang.
  • Mana yang lebih mudah dibersihkan? Keduanya mudah dibersihkan.
  • Apakah Moms membutuhkan eye contact ketika makan dengan anak di meja makan? Jika ya, Moms membutuhkan high chair yang bisa diatur ketinggiannya.

Jadi, apakah Moms sudah menentukan pilihan? Atau justru memilih keduanya?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb