16 November 2023

Ciri Pola Asuh Permisif dan Dampak Buruknya pada Anak

Salah satu ciri dari pola asuh ini adalah tidak memiliki aturan tegas
Ciri Pola Asuh Permisif dan Dampak Buruknya pada Anak

Foto: Orami Photo Stocks

Pola asuh permisif atau permissive parenting adalah gaya pengasuhan dengan memberikan kebebasan pada anak agar tumbuh tanggung jawab dengan sendirinya.

Orang tua akan lebih santai dan tidak menerapkan aturan atau struktur tertentu yang harus diikuti anak.

Orang tua yang permisif sering kali sangat responsif dan penuh kasih.

Gaya pengasuhan ini didefinisikan dengan tidak memiliki aturan.

Perlu diketahui bahwa pemilihan pola asuh sangat penting untuk perkembangan anak.

Jika pola asuh yang diberikan tak cocok dengan karakter anak, dalam hal ini pola asuh permisif,  bisa jadi bumerang di kemudian hari.

Walau demikian, pola asuh permisif memiliki sisi positif karena mampu menjadi teman baik untuk anak-anak.

Dalam hal memberikan kehangatan, perhatian intens dan interaksi memang tidak perlu diragukan lagi.

Berikut ini adalah ciri-ciri orang tua dengan pola asuh permisif, serta dampaknya pada anak-anak.

Yuk, disimak, Moms!

Baca Juga: 22 Cara Mendidik Anak di Era Digital, Orang Tua Wajib Tahu!

Ciri-Ciri Orang Tua Permisif

Pola Asuh
Foto: Pola Asuh (Shutterstock.com)

Anak dengan pola asuh permisif, diharapkan dapat belajar mengatur dirinya sendiri tanpa ada campur tangan orangtua.

Orang tua juga berekspetasi anak akan tumbuh menjadi pribadi yang kreatif karena terbiasa mengekspresikan dirinya sendiri. 

Sayangnya, orang tua permisif cenderung memanjakan anak dan jarang menuntut sesuatu dari anak mereka.

Mereka cenderung enggan memberi batasan pada anak.

Nah, apakah Moms termasuk orang tua dengan pola asuh permisif? Yuk simak ciri-cirinya:

1. Tidak Memiliki Aturan yang Tegas

Orang tua yang menerapkan pola asuh permisif jarang memiliki peraturan yang ketat bagi anak mereka.

Akibatnya, anak cenderung semaunya dalam memilih apa yang dia inginkan. 

Misalnya, anak bebas makan apa pun yang dia mau (walaupun kurang bergizi, misalnya).

Anak tidak memiliki jam tidur tetap, anak bebas menonton televisi, atau bermain dengan gawai terus-menerus, dan sebagainya.

Sekali pun ada peraturan, sering kali orang tua menerapkannya secara tidak konsisten.

Selain itu, bila orang tua meminta anak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keinginannya, anak akan mengabaikan.

2. Menggunakan Suap

Lalu, bagaimana jika anak melakukan tindakan yang kurang baik? Orang tua tipe ini jarang mengatakan kata "tidak" kepada anaknya. 

Mereka cenderung memilih untuk menyuap anak untuk menghindari perilaku tidak baik dari pada memberikan hukuman.

Misalnya, menjanjikan untuk membeli mainan apabila anak berhenti menangis, memberikan jajanan, seperti permen atau es krim, dan lain-lain.

Baca Juga: 17+ Serial dan Film Kartun Anak, Ide Tontonan Libur Sekolah

3. Mengabaikan Sifat Kurang Hormat dari Anak

Pernahkah Moms membiarkan anak marah dan memukul?

Atau pernahkah Moms membebaskannya menangis keras-keras di muka umum? 

Jika jawabannya ya, itu artinya Moms menerapkan pola asuh permisif.

Dengan gaya pengasuhan seperti itu, Moms cenderung mengabaikan sifat kurang baik dari anak, sekalipun itu sangat tidak sopan. 

Ini karena Moms selalu menganggap hal itu sebagai perilaku kekanak-kanakan yang tidak perlu dikoreksi.

4. Jarang Menghukum Anak

Pada pola asuh permisif, orang tua jarang memberikan hukuman atau mendisiplinkan anak apabila melakukan sesuatu yang salah. 

Sebaliknya, orang tua hanya berusaha mengalihkan perilaku anak dengan hal lain.

Apabila anak diberikan hukuman, mungkin hanya hukuman ringan.

Sehingga, di mata orang luar, Moms seolah tidak memberikan tindakan sama sekali yang mendisiplinkan perilakunya.

Baca Juga: 13 Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak, Ada Apa Saja?

Pengaruh Buruk Pola Asuh Permisif Pada Anak

Orang Tua dan Anak-Anak (Pinterest.com)
Foto: Orang Tua dan Anak-Anak (Pinterest.com)

Orang tua yang permisif umumnya tidak mengawasi atau mengatur anak-anaknya.

Akibatnya, melansir laman Parents, telah menemukan bahwa anak-anak dari orang tua yang permisif cenderung abai dengan pengendalian diri.

Ini akan mengarah ke berbagai hasil yang buruk, lho.

Berikut adalah beberapa efek negatif dari pola asuh permisif.

1. Prestasi Akademik yang Buruk atau Menurun

Orang tua yang permisif cenderung tidak memantau kebiasaan belajar anak-anaknya. Alhasil, anak akan menjadi kurang disiplin diri.

Orang tua yang permisif juga tidak menuntut anak-anak mereka untuk berprestasi atau menetapkan tujuan untuk diperjuangkan oleh anak-anak mereka.

Studi menunjukkan bahwa anak-anak dari orang tua yang permisif cenderung memiliki prestasi akademik yang lebih rendah.

2. Lebih Impulsif dan Agresif

Orang tua dengan pola asuh permisif tidak mengontrol atau mengatur perilaku anak-anaknya.

Sehingga anak-anak mereka kurang menyadari batas-batas perilaku yang dapat diterima oleh sekitar.

Mereka juga menunjukkan kontrol impulsif yang buruk dan memiliki lebih banyak masalah perilaku.

Ketika menghadapi situasi stres, mereka lebih cenderung menggunakan tubuh dan emosi, sehingga menjadi agresif.

Baca Juga: 12 Rekomendasi Game Online untuk Anak dan Remaja, Menghibur!

3. Lebih Rentan Terhadap Kenakalan, Penyalahgunaan Zat dan Alkohol

Melansir laman Parenting Science, anak-anak dari orang tua yang permisif lebih cenderung dikaitkan dengan perilaku buruk.

Ini termasuk penyalahgunaan zat, dan masalah terkait alkohol karena mereka memiliki kontrol akan diri yang buruk.

Manajemen emosi bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir, sehingga perlu dipelajari saat tumbuh dan...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb