02 Juni 2023

10 Penyebab Banjir dan Cara Mengatasinya, Moms Harus Tahu!

Proses terjadinya banjir bisa karena alamiah dan non-alamiah
10 Penyebab Banjir dan Cara Mengatasinya, Moms Harus Tahu!

Sering kali datang tiba-tiba, Moms harus tahu proses terjadi dan penyebab banjir agar dapat melakukan pencegahan dan persiapan.

Banjir merupakan bencana alam yang perlu mendapat perhatian karena mengancam jiwa dan ekonomi masyarakat.

Faktanya, banjir merupakan bencana alam ketiga terbesar di dunia yang telah banyak menelan korban jiwa dan kerugian harta benda.

Banjir besar yang sempat melanda beberapa kota di Indonesia pada musim hujan menimbulkan kekhawatiran serta korban jiwa yang tidak sedikit.

Hal ini sangat mengkhawatirkan karena pada saat musim hujan seperti ini sangat mungkin bencana banjir terjadi.

Pengetahuan serta persiapan dalam menghadapi bencana musiman ini sangat diperlukan, khususnya bagi masyarakat yang daerahnya rawan banjir.

Berikut ini adalah informasi seputar proses terjadinya banjir, dampaknya, dan bagaimana Moms harus mempersiapkan diri menghadapi kondisi ini.

Disimak bersama yuk, Moms!

Baca Juga: 14+ Manfaat Susu Almond untuk Tubuh, Kaya Vitamin E dan D!

Proses Terjadinya Banjir

Banjir
Foto: Banjir (Orami Photo Stock)

Sebelum akhirnya banjir menyambangi tempat tinggal Moms, berikut ini adalah proses terjadinya banjir yang harus Moms tahu.

Banjir adalah peristiwa meluapnya air secara berlebihan di daerah yang sebelumnya kering.

Misalnya seperti di Jakarta, normalnya kering tidak digenangi air.

Lalu karena faktor tertentu, Jakarta mengalami luapan air dan terjadi banjir.

Proses terjadinya banjir dapat dibedakan menjadi 2, yaitu alamiah dan non-alamiah.

1. Proses Terjadinya Banjir Alamiah

Pada siang hari, air di laut, danau, hingga sungai akan menguap karena sinar matahari.

Kemudian, air yang menguap berkumpul menjadi awan.

Nantinya, awan tersebut ditiup ke daratan dan menurunkan uap lewat hujan.

Hujan dapat turun di berbagai daerah seperti pemukiman dan pegunungan.

Air hujan yang turun akan diserap oleh tanah dan ditahan tumbuh-tumbuhan.

Kendati demikian, tanah dengan daya serap kecil biasanya tidak mampu menahan banyak air hujan.

2. Proses Banjir Non-Alamiah

Proses terjadinya banjir non-alamiah disebabkan oleh ulah manusia, seperti membuang sampah sembarangan.

Pada kasus ini, pembuangan sampah secara sembarang dapat membuat aliran air tersumbat.

Jika dibiarkan, kondisi ini dapat membuat sampah dan air meluap, sehingga banjir terjadi.

Sehingga, air hujan tersebut akan mengalir ke tempat rendah dan menyebabkan proses terjadinya banjir.

Baca Juga: 15+ Manfaat Teh Hijau, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan!

Penyebab Banjir

Puing Penyebab Banjir
Foto: Puing Penyebab Banjir (postindependent)

Penyebab banjir merupakan turunan dari proses terjadinya banjir.

Sama halnya dengan proses banjir, banjir juga disebabkan dua penyebab utama yaitu alamiah dan non-alamiah.

Berikut ini beberapa penyebab banjir paling umum yang terjadi.

1. Penebangan Pohon Secara Liar

Penyebab banjir yang pertama adalah penebangan pohon secara liar.

Hal ini dikarenakan penebangan secara liar dapat mengurangi jumlah pepohonan yang memiliki fungsi sebagai peresap air.

Ketika tanah sudah gundul akibat penebangan secara liar, maka air dapat mengenang dan banjir karena tidak ada lagi pohon yang meresap air yang jatuh.

Bahkan buruknya, ketika hutan ditebang secara liar dapat meyebabkan banjir bandang terutama jika hutan tersebut berada di daratan yang lebih tinggi dari pemukiman.

2. Membuang Sampah Sembarangan

Penyebab banjir selanjutnya adalah kebiasaan membuang sampah sembarangan.

Kebiasaan membuang sampah sembarangan di selokan atau sungai ternyata dapat menyebabkan banjir, lho Moms.

Meski kerap dianggap sepele ternyata ini menjadi penyebab umum terjadinya banjir.

Banjir bisa datang ketika hujan lebat hadir, tetapi air tidak bisa mengalir di sungai karena adanya tumpukan sampah.

Baca Juga: 12 Cara Mengatasi Insomnia yang Mudah Dilakukan, Yuk Coba!

3. Hujan Lebat

Penyebab banjir paling umum adalah hujan lebat.

Kondisi ini tidak memandang Moms tinggal di pemukiman mewah atau tidak.

Selama sistem drainase tidak berjalan baik, banjir mungkin akan datang.

Dalam kebanyakan kasus, saat hujan deras, sistem drainase kewalahan, dan air tidak mengalir sehingga meluap ke rumah dan jalanan.

Namun, ini biasanya terjadi hanya dalam kasus hujan lebat yang berkelanjutan dalam waktu yang lama.

4. Sungai yang Meluap

Sungai meluap menjadi penyebab banjir paling umum selanjutnya.

Kasus ini kerap terjadi bagi Moms yang tinggal di sepanjang sungai atau daerah hulu sungai.

Ketika air di sungai tidak dapat mengalir dengan baik ini dapat menyebabkan luapan yang serius di pemukiman.

Baca Juga: 12 Perkembangan Bayi 5 Bulan dari Fisik, Kognitif dan Sosial

5. Bendungan Rusak

Ilustrasi Bendungan Rusak Penyebab Banjir
Foto: Ilustrasi Bendungan Rusak Penyebab Banjir (Istockphoto.com)

Rusaknya bendungan bisa menjadi penyebab banjir selanjutnya.

Ketika hujan lebat datang, dan permukaan air naik, bendungan yang bisa jebol dan mengalirkan air ke rumah dan sekitarnya.

Ini pernah terjadi setelah Badai Katrina melanda New Orleans pada tahun 2005.

Bendungan pada area tersebut jebol dan membuat banjir jauh lebih serius.

6. Banyaknya Pembangunan

Penyebab banjir yang lainnya adalah banyaknya pembangunan pemukiman atau fasilitas umum lainnya.

Hal ini terjadi ketika pembangunan menghilangkan dataran kosong yang semulanya menjadi area resapan air.

Dengan menghilangnya area resapan air membuat risiko banjir di area tersebut meningkat.

7. Perubahan Iklim

Penyebab banjir yang terakhir adalah perubahan iklim akibat pemanasan global. Kondisi ini yang terjadi di seluruh dunia, juga terjadi di Indonesia.

Dampak pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim tidak teratur membuat curah hujan selalu turun deras bahkan dalam waktu yang lama hingga meningkatkan risiko banjir.

Baca Juga: Kabar Bahagia! Vaksin HPV Gratis untuk Siswi Kelas 5-6 SD

8. Tanah yang Jenuh Air

Tanah yang jenuh air adalah salah satu penyebab banjir.

Ketika tanah sudah jenuh dengan air karena hujan yang berkepanjangan atau tanah yang tidak dapat menyerap air dengan baik, air hujan tidak dapat meresap ke dalam tanah dengan cepat.

Akibatnya, air hujan akan mengalir ke permukaan tanah dan tidak dapat ditampung oleh saluran drainase yang ada.

Hal ini menyebabkan genangan air dan potensi terjadinya banjir.

Tanah yang jenuh air menjadi kendala dalam menjaga keseimbangan aliran air dan dapat meningkatkan risiko terjadinya banjir di daerah yang rentan.

9. Gelombang Badai dan Tsunami

Hujan bukanlah satu-satunya penyebab banjir.

Gelombang badai yang terkait dengan angin topan dan badai lainnya juga dapat menjadi penyebab banjir yang signifikan.

Begitu pula dengan tsunami yang terkadang dipicu oleh gempa bumi di dasar laut.

Dalam era teknologi modern, kita sering menerima informasi tentang kemungkinan adanya gelombang badai dan tsunami sebelum terjadi.

Namun, terkadang peringatan tersebut tidak selalu datang tepat waktu.

Sebagai contoh, pada tahun 2004, gempa bumi di lepas pantai Indonesia menyebabkan terjadinya tsunami yang mengakibatkan banjir bandang dan menimbulkan banyak korban jiwa.

10. Urbanisasi

Aspal di Jalanan
Foto: Aspal di Jalanan (Istockphoto.com)

Penyebab banjir selanjutnya adalah urbanisasi.

Urbanisasi menyebabkan peningkatan penggunaan material yang tidak menyerap air seperti beton, aspal, dan ubin.

Hal ini menghentikan kemampuan tanah untuk menyerap air (infiltrasi) dan menyebabkan air hujan mengalir di permukaan (limpasan permukaan).

Beberapa area yang telah dibangun mungkin memiliki vegetasi yang berkurang, dan hilangnya vegetasi ini juga dapat meningkatkan limpasan permukaan.

Hal ini karena vegetasi membantu dalam infiltrasi dan menahan air hujan.

Baca Juga: 7 Manfaat Berkumur Air Garam, Bisa Redakan Sakit Tenggorokan

Dampak Terjadinya Banjir

Banjir
Foto: Banjir (Istockphoto.com)

Setelah mengetahui proses terjadinya hingga penyebab banjir, hal yang tidak dapat Moms lupakan adalah dampaknya.

Salah satu dampak banjir bagi lingkungan manusia yang paling penting adalah persoalan kesehatan.

Banjir memiliki risiko yang mengancam nyawa manusia, dimulai dari penyakit hingga kematian.

Dampak banjir terhadap lingkungan kesehatan manusia memang cukup bervariasi, tergantung dari beberapa faktor, misalnya:

  • Lokasi
  • Topografi
  • Penanganan medis yang tepat dari berbagai pihak

Beberapa dampak banjir bagi lingkungan kesehatan yang wajib menjadi perhatian antara lain:

  • Bahaya tenggelam atau terluka
  • Penyakit hipotermia atau penurunan suhu tubuh di bawah 35 derajat Celcius
  • Gigitan hewan dan kuman bakteri
  • Infeksi, keracunan, dan beberapa penyakit bawaan akibat air banjir
  • Risiko kematian atau luka karena kontak listrik
  • Risiko kesehatan lain yang muncul akibat evakuasi pasien

Selain itu, dampak banjir bagi lingkungan infrastruktur media yang tersedia juga menjadi pertimbangan, misalnya:

  • Rumah sakit yang terendam
  • Produk dan suplai medis yang rusak
  • Kesulitan mengakses pelayanan kesehatan akibat banjir

Baca Juga: 18 Khasiat Daun Sirsak untuk Kesehatan, Bisa Atasi Diabetes!

Tips Persiapan Menghadapi Banjir

Banjir (Orami Photo Stock)
Foto: Banjir (Orami Photo Stock)

Moms perlu melakukan persiapan tanggap banjir sebagai berikut:

  • Periksa lubang saluran pembuangan air dan kloset
  • Bersihkan saluran air dari segala penghalang
  • Pastikan saluran tertutup rapat supaya air banjir tidak melimpah masuk melalui lubang saluran air
  • Pastikan Moms tahu benar dimana posko banjir terdekat dari rumah Moms
  • Buat perencanaan dengan keluarga
  • Kalau perlu, latihan evakuasi keluarga sebagai persiapan jika banjir benar-benar datang

Melansir Susquehanna Flood Forecast and Warning, pastikan Moms sudah menyiapkan barang-barang di bawah ini untuk menghadapi banjir.

1. Perlengkapan P3K

Penyakit dan luka adalah hal yang tidak bisa dihindari saat menghadai banjir.

Oleh karena itu, ada baiknya Moms mempersiapkan P3K dan alat-alat standar penyelamatan.

Selain itu, Moms juga perlu menyediakan obat-obatan sepert:

2. Alat Pelampung

Ini yang sering lupa disiapkan. Karena merasa aman dari kepungan air banjir, alat pelampung menjadi hal yang dianggap remeh.

Jadi, tak ada salahnya siap siaga sebelum bencana menghadang.

3. Lampu Senter

Siapkan lampu senter dengan baterai penuh untuk memberikan cahaya di malam hari.

Untuk menghindari konsleting, pihak berwajib akan memadamkan listrik agar tidak terjadi kebakaran.

Oleh sebab itu, lampu senter sangat berguna untuk memberikan cahaya di malam yang gelap gulita.

Baxa Juga: Apakah Hepatitis B Memengaruhi Kesuburan? Ini Jawabannya

4. Surat Berharga

Jangan sampai lupa dengan isi lemari Moms yang menyimpan berbagai surat berharga.

Pindahkan surat-surat ke tempat yang aman dari banjir.

Moms dapat menyimpannya di rumah anggota keluarga yang aman dari banjir.

Jangan sampai saat banjir surut Moms repot karena harus mengurus berbagai surat berharga.

5. Powerbank

Ini juga penting untuk dimiliki jika Moms sudah tahu bahwa tempat Moms rawan banjir.

Moms perlu menyiapkan powerbank untuk mengisi baterai handphone Moms yang sangat berguna untuk menghubungi rekan sampai tim SAR.

Selain hal-hal tersebut, waspadai binatang yang dapat terbawa atau muncul saat banjir tiba.

Ular, biawak, tikus, dan serangga sangat dikhawatirkan dapat masuk ke dalam rumah Moms.

Berhati-hatilah dan jaga anak-anak Moms dari ancaman binatang yang dapat mengganggu kesehatan, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Tutup lubang-lubang yang terbuka, karena binatang bisa bersarang di sana saat banjir surut.

Baca Juga: 10 Cara Melatih Keseimbangan Tubuh, Penting untuk Si Kecil!

Cara Mencegah Banjir

Buang Sampah pada Tempatnya
Foto: Buang Sampah pada Tempatnya

Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu dalam mencegah banjir:

1. Pengelolaan Drainase

Pastikan saluran drainase di sekitar rumah dan daerah sekitarnya dalam kondisi baik dan terawat.

Membersihkan saluran air, parit, dan selokan secara teratur dapat membantu menghindari penyumbatan yang dapat menyebabkan banjir.

2. Pengaturan Tata Ruang

Perencanaan tata ruang yang baik adalah kunci dalam mencegah banjir.

Bangunlah infrastruktur yang memadai seperti tanggul, embung, dan reservoir penampungan air hujan untuk mengendalikan aliran air.

Hindari pembangunan di daerah resapan air atau di dekat sungai yang rawan banjir.

Baca Juga: Manfaat Jeruk Nipis dan Kecap untuk Mengatasi Batuk

3. Penghijauan

Tanaman dan vegetasi memiliki peran penting dalam menyerap air hujan.

Penghijauan daerah sekitar rumah dan kota dapat membantu mengurangi limpasan air permukaan, sehingga mengurangi risiko banjir.

Selain itu, hutan dan lahan basah yang alami juga berperan penting dalam menahan air.

4. Pengelolaan Limbah

Pengelolaan yang baik terhadap limbah rumah tangga dan industri sangat penting dalam mencegah penyumbatan saluran drainase.

Jangan membuang sampah sembarangan, dan pastikan sistem pengolahan limbah berfungsi dengan baik.

5. Peringatan Dini dan Evakuasi

Sistem peringatan dini banjir yang efektif dapat memberikan waktu yang cukup untuk mengambil tindakan evakuasi.

Pastikan untuk memantau perkembangan cuaca dan peringatan banjir yang dikeluarkan oleh otoritas setempat.

Siapkan rencana evakuasi dan tempat penampungan yang aman jika Moms tinggal di daerah yang rentan terhadap banjir.

Baca Juga: 12 Bahaya Konsumsi Gula Berlebih pada Makanan Bayi, Waspada!

Nah, itu dia Moms informasi seputar proses terjadinya, penyebab banjir, dan tips menghadapi kondisi tersebut.

Semoga tips ini dapat membantu Moms mengantisipasi penyebab banjir yang akan datang.

Selalu waspada dan tanggap agar Moms dan keluarga dapat terlindung dari berbagai macam penyakit setelah banjir surut, ya.

  • https://www.susquehannafloodforecasting.org/before-during-after.html
  • https://www.researchgate.net/publication/282597900_Chapter_1_Flood_Processes_and_Hazards
  • https://www.nssl.noaa.gov/education/svrwx101/floods/
  • https://www.chiefscientist.qld.gov.au/publications/understanding-floods/what-is-a-flood
  • https://b-air.com/2018/02/common-causes-flooding/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb