20 Agustus 2018

Rahim Membesar Tapi Tak Hamil, Kenapa?

Banyak penderita yang tidak menyadarinya.
Rahim Membesar Tapi Tak Hamil, Kenapa?

Jika perut membesar seperti orang hamil, mengalami gejala yang sama dengan orang hamil namun tak kunjung melahirkan. Jangan punya prasangka buruk. Hal ini dapat terjadi secara medis.

Ini yang dikenal dengan sebutan hamil anggur (mola hidatidosa). Pada hamil anggur, jaringan di rahim menjadi massa abnormal atau tumor, bukan plasenta.

Wanita yang mengalami hamil anggur gejalanya sama seperti kehamilan normal. Bahkan banyak penderita yang tidak menyadarinya.

Jika diawal kehamilan seorang wanita mengalami mual dan muntah yang parah, nyeri pada tulang panggul, pendarahan keluarnya cairan coklat encer di trimester pertama serta keluarnya kista berbentuk anggur dari vagina maka segera konsultasikan ke dokter. Hal ini adalah indikasi hamil anggur.

Untuk memastikan lebih lanjut, umumnya dokter akan melakukan tes ultrasound (USG). Alat dengan menggunakan gelombang suara untuk melihat kondisi rahim serta tes darah untuk mendeteksi gangguan kehamilan Anda.

Saat hamil, kadar hormon HCG (human chorionic gonadotropin) meningkat. Pada kehamilan anggur, kadar HCG jauh lebih tinggi dari seharusnya.

Baca Juga : Kehamilan Palsu, Apakah Termasuk Gangguan Kesehatan?

Penyebab Kehamilan Anggur

Hamil anggur disebabkan ketidakseimbangan kromosom selama kehamilan.

Kondisi tersebut bisa terjadi bila telur yang dibuahi sperma ternyata tak memiliki informasi genetika. Atau, ada satu telur normal yang ternyata dibuahi oleh dua sperma secara bersamaan.

Hamil anggur dibedakan dalam 2 jenis, yaitu:

1. Hamil anggur lengkap yang terjadi ketika sel telur yang tidak mengandung informasi genetika dibuahi oleh sperma, tidak ada embrio dan plasenta abnormal

2. Hamil anggur parsial yang muncul jika 1 sel telur normal dibuahi oleh 2 sperma. Plasenta dan embrio (telur yang dibuahi) tidak normal. Jaringan plasenta berkembang abnormal, embrio berkembang mengalami kecacatan atau kelainan yang serius.

Dilansir dari laman WebMD bahwa di Amerika Serikat hamil anggur terjadi 1 dari setiap 1.000 kehamilan. Beberapa faktor yang diduga berisiko mengalami hamil anggur yaitu:

- Usia wanita saat hamil. Wanita yang berisiko tinggi hamil yaitu kurang dari 20 tahun atau berusia lebih dari 35 tahun

- Pernah mengalami hamil anggur dan mempunyai riwayat hamil anggur. Jika mempunyai riwayat hamil anggur ada kemungkinan akan terulang kembali dan tingkat risikonya cukup besar

- Pernah mengalami keguguran

- Konsumsi pil kontrasepsi (KB) sebelumnya

Baca Juga : Benarkah Golongan Darah Ibu Dapat Memengaruhi Kehamilan?

Penanganan Hamil Anggur

Jika Moms terdiagnosa hamil anggur maka dokter kandungan akan mengambil langkah dilatasi dan kuretase (D & C) atau dikenal dengan istilah kuret.

Dokter akan membuka leher rahim dengan alat khusus dan mengangkat jaringan dari rahim. Ini adalah langkah terbaik jika ingin hamil lagi.

Setelah D & C, dokter akan melakukan tes darah beberapa kali selama beberapa bulan untuk memeriksa kadar Human Chorionic Gonadotropin (HCG) hinggakadar ini kembali normal. Umumnya dokter menyarankan agar tidak hamil dulu selama 1 tahun setelah Anda menjalani kuretase.

Bila Moms tidak ingin hamil lagi, maka pilihan histerektomi total dapat dipertimbangkan. Histerektomi adalah operasi untuk mengangkat rahim wanita. Maka seorang wanita yang melakukan prosedur ini tidak bisa lagi hamil.

Hamil anggur ini juga jangan dianggap sepele. Jika Moms mengalaminya segera konsultasikan ke dokter dan buat jadwal perawatan.

Kehamilan anggur ini dapat menyebabkan kanker dari Gestational trophoblastic disease (GTD) yang disebut choriocarcinoma. Jika mengalami hal ini maka Moms harus menjalani rangkaian perawatan kemoterapi. 

(HIL)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb