05 Juli 2023

Tak Perlu Khawatir, Ini 13 Penyebab Rambut Rontok pada Anak!

Ternyata penyebab rambut anak rontok ada bermacam-macam
Tak Perlu Khawatir, Ini 13 Penyebab Rambut Rontok pada Anak!

Apakah Moms sedang mencari tahu apa saja penyebab rambut rontok pada anak?

Masalah rambut rontok biasanya disebut alopesia atau kebotakan.

Di Amerika Serikat, rambut anak rontok menjadi penyebab 3% orang tua memeriksakan anaknya ke dokter.

Jika Si Kecil mengalami rambut rontok, Moms mungkin ingin mencari tahu apa yang menjadi penyebab rambut rontok pada anak.

Perlu diketahui, sebagian anak terlahir dengan rambut tebal, sedangkan yang lain lebih tipis, dengan kondisi kebotakan, atau memiliki pertumbuhan rambut yang lambat.

Bud Zukow, penulis buku Baby: An Owner's Manual mengatakan bayi ras kaukasia rentan mengalami kebotakan jangka panjang, sementara bayi keturunan Eropa akan memiliki rambut sedikit sampai usia 2 tahun.

Umumnya, rambut anak rontok bukanlah masalah yang perlu dikhawatirkan.

Sama seperti rambut orang dewasa, rambut anak-anak pun memiliki siklus hidup yang dapat diprediksi.

Setiap helai rambut anak tumbuh aktif selama dua hingga enam tahun.

Setelah itu, rambut melewati siklus istirahat yang disebut fase telogen.

Setelah sekitar tiga bulan dalam fase telogen, rambut anak rontok dan tumbuh rambut baru di tempat tersebut.

Baca Juga: 15 Model Rambut Anak Perempuan dan Tips Menata Rambut

Penyebab Rambut Rontok pada Anak

Penyebab rambut rontok pada anak biasanya disebabkan oleh infeksi atau gangguan kulit kepala.

Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang beberapa penyebab rambut anak rontok dan solusinya masing-masing.

1. Trichotillomania

Rambut Rontok pada Anak
Foto: Rambut Rontok pada Anak (Freepik.com)

Ini merupakan penyebab rambut rontok pada anak yang pertama.

Masalah rambut anak rontok yang ini ditandai dengan kebiasaan anak menarik paksa rambut mereka hingga putus.

Sebagian anak melakukannya untuk semacam pelepasan emosi, sedangkan yang lain justru tidak sadar mereka melakukannya. Masalah ini termasuk gangguan psikologis.

Untuk mengatasinya, dokter akan mencari tahu faktor apa yang mendorong anak menarik-narik rambut mereka.

Dilansir dari National Organization for Rare Disorders, trichotillomania biasa disebabkan karena gangguan emosional dan seringkali ditambah masalah sosial.

Trichotillomania awalnya diklasifikasikan sebagai gangguan kontrol impuls, tapi sekarang masuk dalam kategori gangguan obsesif kompulsif. Kondisi ini menjadi penyebab rambut rontok pada anak.

Anak-anak dengan kondisi ini akan memiliki area rambut yang tidak rata dan rusak.

Beberapa anak memakan rambut yang mereka cabut dan dapat mengembangkan bola besar rambut yang tidak tercerna di perut mereka.

Namun jangan khawatir Moms, rambut Si Kecil akan tumbuh kembali setelah mereka berhenti mencabutnya.

Terapi perilaku kognitif mengajarkan anak-anak untuk lebih waspada terhadap pencabutan rambut.

Terapi ini membantu mereka memahami emosi yang memicu perilaku tersebut sehingga mereka dapat menghentikannya.

Baca Juga: 10 Cara Mengikat Rambut, Bikin Rambut Rapi dan Semakin Gaya!

2. Telogen Effluvium

Telogen effluvium juga dapat menjadi penyebab rambut rontok pada anak yang lainnya.

Masalah ini terjadi manakala siklus hidup rambut anak terganggu.

Normalnya, sekitar 10 hingga 15 persen rambut di kepala Si Kecil berada dalam fase telogen.

Pada kasus telogen effluvium, kebanyakan atau semua rambut justru berada pada fase telogen sehingga setelah beberapa minggu atau bulan, rambut Si Kecil pun mengalami kebotakan (parsial atau menyeluruh).

Pada anak-anak dengan kondisi telogen effluvium, akan ada lebih banyak folikel rambut yang memasuki fase telogen daripada biasanya.

Jadi, tidak hanya kehilangan 100 rambut sehari seperti biasanya, anak-anak akan kehilangan sekitar 300 helai rambut dalam sehari.

Rambut rontok mungkin tidak terlihat atau mungkin ada botak di kulit kepala.

Telogen effluvium biasanya terjadi setelah kejadian ekstrim, seperti:

Setelah itu, rambut anak akan tumbuh kembali. Pertumbuhan kembali penuh bisa memakan waktu enam bulan hingga satu tahun.

3. Tinea Capitis

Anak Sakit Kepala
Foto: Anak Sakit Kepala (Freepik.com/master1305)

Infeksi tinea capitis dikenal juga dengan istilah kurap pada kulit kepala yang berbentuk lesi bersisik seperti cincin.

Kondisi ini menjadi penyebab rambut rontok pada anak selanjutnya.

Selain menyerang rambut pada kulit kepala, infeksi jamur ini juga bisa muncul di alis dan bulu mata.

Jamur ini menyebar ketika anak-anak berbagi barang pribadi seperti sisir dan topi.

Anak-anak dengan tinea capitis mengalami bercak rambut rontok dengan titik-titik hitam di mana rambutnya akan putus. Kulit mereka bisa menjadi merah, bersisik, dan bergelombang.

Demam dan kelenjar bengkak adalah gejala lain yang mungkin terjadi.

Seorang dokter kulit dapat mendiagnosis tinea capitis dengan memeriksa kulit kepala anak.

Terkadang dokter akan mengikis sepotong kecil kulit yang terinfeksi dan mengirimkannya ke laboratorium untuk memastikan diagnosisnya.

Tinea capitis diobati dengan obat antijamur yang diminum selama sekitar delapan minggu.

Menggunakan sampo antijamur bersama dengan obat oral akan mencegah anak menyebarkan virus ke anak lain.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Sampo Bebas Sulfat untuk Kulit Kepala Sensitif

4. Alopecia Areata

Bila rambut anak rontok dalam pola bulat atau oval, dengan permukaan kulit kepala tampak halus dan tidak meradang, kemungkinan ia mengalami alopecia areata yang juga menjadi penyebab rambut rontok pada anak.

Alopecia adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kerontokan rambut.

Sistem kekebalan Si Kecil menyerang folikel tempat rambut tumbuh.

Sekitar 1 dari setiap 1.000 anak memiliki versi lokal yang disebut alopecia areata.

Alopecia hadir dalam berbagai bentuk, tergantung pola kerontokan rambut, yaitu:

  • alopecia areata: area botak terbentuk di kulit kepala anak
  • alopecia totalis: semua rambut di kulit kepala anak akan rontok
  • alopecia universalis: semua rambut di tubuh akan rontok

Penyebab rambut rontok pada anak karena kondisi alopecia areata mungkin akan menjadi botak total karena masalah kerontokan rambut ini.

Beberapa bahkan akan kehilangan rambut di tubuh mereka juga.

Dokter mendiagnosis alopecia areata dengan memeriksa kulit kepala anak kita.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb