15 Desember 2022

Mengenal Fungsi Retainer Gigi serta Jenis dan Harganya

Retainer gigi biasa dipakai setelah seseorang melepas kawat gigi
Mengenal Fungsi Retainer Gigi serta Jenis dan Harganya

Moms atau keluarga mungkin telah mengetahui atau pernah menjalani perawatan untuk merapikan gigi dengan kawat gigi. Tetapi sudahkah Moms dan keluarga mengetahui tentang retainer gigi?

Tidak sedikit orang yang menyangka bahwa retainer gigi adalah opsi lain merapikan gigi selain menggunakan kawat gigi karena fungsinya yang juga sama-sama meratakan posisi gigi.

Namun, menurut studi di Cochrane Library, retainer gigi adalah alat yang digunakan untuk menjaga gigi tetap rapi setelah dirapikan oleh kawat gigi.

Retainer gigi bisa digunakan dalam kurun waktu 4 hingga 6 bulan untuk posisi gigi baru dan berada pada keadaan tetap atau permanen.

Nah, selama periode tersebut, gigi berpeluang untuk kembali ke posisi awalnya yang disebut sebagai relapse.

Baca Juga: 11 Manfaat Susu Almond untuk Ibu Hamil, Bantu Perkembangan Otot dan Saraf Janin

Fungsi Retainer Gigi

Retainer Gigi
Foto: Retainer Gigi

Dalam usaha merapikannya, setelah gigi berada pada posisi baru setelah menggunakan kawat gigi, efek dari mengunyah, pertumbuhan gigi bisa membuat gigi kembali ke posisi awalnya yang disebut sebagai relapse.

Hal ini membuat dokter gigi biasanya akan merekomendasikan mereka dengan kondisi gigi seperti ini untuk menggunakan retainer.

Jadi, retainer bukanlah pengganti atau opsi lain merapikan gigi selain dari kawat gigi.

Retainer terdiri dari 2 jenis, yakni removable (dapat dibuka dan dipakai kembali) dan permanen.

Retainer removable disarankan untuk digunakan sesuai anjuran dokter gigi atau ketika manfaat menggunakan kawat gigi sebelumnya bisa saja hilang.

Namun, aturan pakai retainer gigi juga tidak sembarangan.

Hasil survei penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Progress in Orthodontics menunjukkan bahwa instruksi paling umum adalah menggunakan retainer setiap hari, 7 hari dalam 1 minggu selama 1 tahun setelah kawat gigi dilepas.

Beberapa dokter gigi juga merekomendasikan retainer gigi untuk digunakan hanya pada malam hari. Karena instruksinya sangat bervariasi.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter gigi sebelum menggunakan retainer gigi agar mendapatkan rekomendasi yang tepat sesuai dengan kondisi gigi.

Setelah mulai menggunakan retainer, dokter gigi biasanya akan memeriksa gigi untuk memastikan retainer tidak akan membuat gigi bergerak dan tetap berada pada posisi yang permanen.

Dokter gigi juga biasanya akan menyesuaikan atau memperbaiki retainer jika diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Umumnya, pengguna retainer akan menjalani pemeriksaan 1, 3, 6, 12, dan 24 bulan setelah kawat gigi dilepas.

Baca Juga: 10 Manfaat Me Time Ibu, Penting untuk Meringankan Stres, Bikin Lebih Berenergi dan Bahagia!

Jenis Retainer Gigi

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, retainer terbagi atas 2 jenis, yakni retainer removable dan retainer permanen.

Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri. Berikut ini adalah penjelasan untuk tiap jenis retainer.

1. Retainer Gigi Removable

Retainer Gigi Removable
Foto: Retainer Gigi Removable

Kelebihan dari jenis retainer gigi removable adalah:

  • Retainer gigi removable mudah dilepas ketika ingin makan dan menyikat gigi.
  • Relatif mudah dan nyaman untuk didapatkan.

Sementara, kelemahan retainer gigi removable adalah:

  • Bisa salah tempat atau hilang ketika tidak berada di mulut, terutama jika tidak disimpan dalam wadah khusus.
  • Mudah rusak jika dibiarkan dan tidak dirawat.
  • Dapat menyebabkan produksi air liur yang berlebih.
  • Tumbuhnya bakteri pada retainer.

Masalah terbesar untuk retainer gigi removable adalah posisi gigi lebih rentan kembali ke posisi semula.

Hal ini bisa terjadi apabila penggunanya kehilangan retainer, tidak menggantinya, atau tidak menggunakan retainer sesuai dengan instruksi dokter gigi.

Jadi, jika penggunaannya tidak sesering yang dianjurkan oleh dokter, gigi bisa saja bergerak relapse.

Retainer gigi removable juga harus dilepas dan dibersihkan dengan sikat gigi yang lembut setiap harinya.

Beberapa dokter gigi juga merekomendasikan untuk merendam retainer dalam air hangat untuk mencegah bakteri berkembang.

Baca Juga: 22 Nama Bayi Perempuan Cantik dan Lembut, Yuk Pilih untuk Putri Kecil Moms dan Dads!

Dari bentuk dan bahannya, retainer gigi removable terbagi atas dua jenis, yakni:

  • Retainer Hawley

Retainer hawley biasa juga disebut sebagai retainer kawat karena terbuat dari kawat logam tipis dan plastik atau akrilik agar sesuai dengan posisi gigi bagian dalam.

Kawat logam umumnya akan melintas di bagian luar gigi untuk mempertahankan posisi gigi tetap selaras meskipun penggunaannya bisa dilepas dan dipakai kembali.

Retainer hawley memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

  • Bentuk retainer dapat disesuaikan ketika pertama kali dipakai atau ketika perlu penyesuaian di kemudian hari mengikuti bentuk gigi.
  • Sedikit lebih tahan lama daripada retainer plastik.
  • Dapat diperbaiki jika rusak.
  • Bisa bertahan selama bertahun-tahun jika digunakan dan dirawat dengan baik.
  • Gigi bagian atas dan bawah menyentuh retainer secara alami.

Sementara kekurangan dari retainer gigi hawley adalah:

  • Memengaruhi pelafalan saat berbicara.
  • Terlihat lebih jelas dibandingkan dengan retainer lainnya.
  • Kawat dapat membuat bibir dan dinding mulut iritasi.

Baca Juga: Kalori Rendang Daging dan Jengkol, Moms serta Dads yang Suka Makan Rendang Wajib Tahu!

  • Retainer Plastik Bening

Sama seperti retainer hawley, jenis retainer gigi ini pun dapat dilepas dan mengikuti posisi baru gigi setelah memakai kawat.

Jenis retainer plastik bening juga sering disebut sebagai retainer termoplastik dan vakum.

Untuk membuat jenis retainer ini, dibutuhkan cetakan gigi berbahan plastik bening atau poliuretan yang sangat tipis, kemudian dipanaskan dan disedot di sekitar cetakan.

Retainer gigi plastik bening ini memiliki keunggulan sebagai berikut:

  • Hampir tidak terlihat, sehingga para pengguna cenderung lebih rajin menggunakan jenis retainer ini dan kemungkinan relapse akan lebih kecil.
  • Lebih kecil dan lebih nyaman dibandingkan retainer hawley.
  • Tidak terlalu memengaruhi pelafalan ketika berbicara.

Di sisi lain, kekurangan dari jenis retainer plastik bening adalah:

  • Tidak dapat disesuaikan jika memerlukan perbaikan sehingga retainer ini perlu diganti jika mengalami kerusakan atau posisi gigi berubah.
  • Tidak dapat diperbaiki jika retak dan hancur.
  • Bisa memengaruhi gaya bicara jika dibandingkan dengan retainer gigi permanen.
  • Bisa meleleh jika terkena panas.
  • Cenderung bisa berubah warna dan bahkan terlihat jika dibiarkan dari waktu ke waktu.
  • Gigi atas dan bawah tidak bisa menyentuh retainer ini secara alami.
  • Retainer ini juga bisa menyebabkan kotoran mengendap pada gigi sehingga menghasilkan karang gigi.

Sementara itu, retainer plastik bening memang jauh lebih populer dibandingkan dengan retainer hawley.

Hal ini karena tidak mengganggu rasa percaya diri pengguna yang merasa khawatir akan tampilan kawat di giginya.

2. Retainer Gigi Permanen

Retainer Gigi Permanen
Foto: Retainer Gigi Permanen

Jenis retainer gigi permanen terbuat dari kawat padat melengkung agar sesuai dengan bentuk gigi baru.

Kawat akan direkatkan langsung ke bagian dalam gigi agar tidak bergerak.

Retainer ini disebut permanen karena tidak dapat dilepas kecuali oleh dokter gigi.

Jenis retainer ini umumnya direkomendasikan oleh dokter gigi untuk digunakan oleh orang-orang dengan peluang relapse lebih tinggi seperti anak kecil yang sering mangkir mengikuti instruksi yang dianjurkan.

Retainer yang dilepas juga sering kali menimbulkan plak, tartar, dan iritasi mulut, sehingga retainer gigi removable digunakan untuk waktu yang lebih panjang.

Retainer gigi permanen memiliki keunggulan sebagai berikut:

  • Durasi pemakaian yang sudah ditentukan.
  • Tidak mudah terlihat.
  • Tidak memengaruhi sedikit pun pelafalan saat berbicara.
  • Merekat terus pada gigi sehingga tidak akan kesempatan untuk salah tempat atau hilang.
  • Tidak mudah rusak.

Adapun, kekurangannya dari retainer gigi permanen adalah:

  • Sulit untuk menjaga kebersihan mulut terutama saat membersihkan karang gigi.
  • Retainer ini tidak dapat dilepas sehingga mungkin membuat penggunanya tidak nyaman.
  • Berpotensi membuat gusi iritasi.

Seperti halnya gigi, retainer gigi permanen juga harus dibersihkan setiap hari.

Menggunakan benang gigi direkomendasikan untuk membersihkan sisa makanan, plak atau tartar di bagian bawah kawat.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Arena Gokart di Jabotabek untuk Liburan Bersama Keluarga

Harga Retainer Gigi

Behel Gigi
Foto: Behel Gigi

Untuk memasang retainer gigi, Moms atau keluarga perlu datang ke dokter gigi yang memasang kawat gigi sebagai bentuk perawatan gigi lanjutan.

Biasanya retainer gigi akan direkomendasikan menurut bentuk dan kondisi gigi pasien.

Untuk harga retainer gigi hawley dibanderol mulai dari Rp810.000 untuk 1 bagian rahang rahang. Sedangkan harga retainer plastik bening mulai dari Rp1.000.000 untuk 1 bagian rahang.

Jika ingin memasang retainer permanen, harganya mulai dari Rp1.900.000 untuk 1 bagian rahang.

Perlu dicatat harga retainer gigi ini dapat berbeda di tiap dokter gigi.

Baca Juga: 7 Obat Kudis Alami yang Mudah Ditemukan, Cegah Penularan

Kapan Pasang Retainer Gigi Sebaiknya Dilakukan?

Behel Gigi
Foto: Behel Gigi (Topangadental.com)

Umumnya, retainer gigi mulai dipasang saat semua gigi susu anak sudah tanggal.

Moms bisa mulai berkonsultasi ke dokter gigi ketika anak berusia tujuh tahun.

Konsultasi bukanlah agar anak langsung menjalani proses pasang kawat gigi.

Ini bertujuan untuk mengetahui masalah gigi sehingga dokter dapat menentukan jenis perawatan yang paling sesuai dan efektif.

Gigi permanen pada umumnya akan tumbuh sempurna pada usia 8–14 tahun.

Pada saat inilah pemasangan retainer gigi dapat dilakukan.

Waktu terbaik untuk pasang retainer gigi tergantung tingkat keparahan dan penyebab gigi berantakan.

Dengan kata lain, sebenarnya tidak ada waktu atau usia pasti untuk memasang retainer gigi.

Sebagian anak bahkan sudah mulai menggunakan behel pada usia enam tahun.

Baca Juga: 10+ Hewan Berkaki Empat yang Hidup di Darat dan Air untuk Wawasan Anak

Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Pasang Retainer Gigi

Behel Gigi
Foto: Behel Gigi (freepik.com)

Sebelum memasang retainer gigi, dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui masalah gigi atau gusi yang perlu ditangani.

Pemeriksaan ini bertujuan memastikan bahwa kondisi gigi pasien telah siap untuk dipasangi kawat gigi.

Beberapa langkah persiapan tersebut meliputi:

  • Pemeriksaan kondisi rongga mulut

Cara ini dilakukan secara menyeluruh pada gigi, rahang, dan jaringan lain di dalamnya.

  • Pemeriksaan rontgen

Berfungsi untuk melihat posisi rahang dan gigi.

  • Cetakan gigi

Digunakan untuk melihat susunan gigi Moms.

  • Pencabutan gigi

Jika ruang yang tersedia untuk pergerakan gigi di rahang dinilai kurang.

Baca Juga: Ini Cara Memutuskan Pacar dengan Baik agar Tidak Penuh Drama

Moms dan Dads mungkin menemukan retainer gigi dijual bebas di e-commerce dengan harga sangat murah.

Namun sebaiknya hindari retainer gigi yang tidak dikonsultasikan dengan dokter gigi.

Selain tidak terjamin higienis, retainer yang digunakan tanpa petunjuk dokter gigi dapat mengancam kesehatan mulut.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5632597/
  • https://www.cochranelibrary.com/cdsr/doi/10.1002/14651858.CD002283.pub4/full?cookiesEnabled
  • https://www.healthline.com/health/retainer-types
  • https://hdmall.id/klinik-gigi/retainer

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb