04 Februari 2024

3 Tanda Sakaratul Maut atau Menjelang Kematian Menurut Islam

Cari tahu juga faktanya dan ciri meninggal husnul khotimah
3 Tanda Sakaratul Maut atau Menjelang Kematian Menurut Islam

Kematian adalah hal yang pasti akan dialami seluruh makhluk hidup di dunia. Dalam Islam, dikenal istilah sakaratul maut atau keadaan saat-saat menjelang kematian (ajal) tiba.

Studi UIN Sunan Ampel Surabaya menerangkan bahwa ada pengertian sakaratul maut menurut penafsiran Hamka dalam Tafsir Al-Azhar.

Menurutnya, sakaratul maut sama dengan naza' yaitu rasa sakit dan kepayahan yang luar biasa menjelang saat-saat meninggal dunia.

Baca Juga: 3 Cara Melepas Kepergian Pasangan yang Meninggal

Fakta tentang Sakaratul Maut

Pasien Dirawat di Rumah Sakit
Foto: Pasien Dirawat di Rumah Sakit (Nottingham.ac.uk)

Sebelum merasakan kematian, manusia akan mengalami sakaratul maut. Yakni keadaan saat roh akan berpisah dari jasad secara perlahan.

Semua hal yang dirasakan selama proses tersebut tidak hanya dirasakan oleh jiwa, tapi juga oleh jasad atau kondisi biologis manusia.

Terdapat sebuah ayat Alquran yang menggambarkan dahsyatnya sakaratul maut:

كَلَّآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلتَّرَاقِيَ ٢٦ وَقِيلَ مَنۡۜ رَاقٖ ٢٧ وَظَنَّ أَنَّهُ ٱلۡفِرَاقُ ٢٨ وَٱلۡتَفَّتِ ٱلسَّاقُ بِٱلسَّاقِ ٢٩ إِلَىٰ رَبِّكَ يَوۡمَئِذٍ ٱلۡمَسَاقُ ٣٠

Kallā iżā balagatit-tarāqī. Wa qīla man rāq. Wa ẓanna annahul-firāq. Waltaffatis-sāqu bis-sāq. Ilā rabbika yauma`iżinil-masāq

Artinya:

"Sekali-kali jangan apabila napas (seseorang) telah (mendesak) sampai ke kerongkongan dan dikatakan (kepadanya): 'Siapakah yang dapat menyembuhkan?', dan Dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan (dengan dunia), bertaut betis (kiri dan kanan).

Kepada Tuhan-mu pada hari itu kamu dihalau," (QS Al-Qiyamah: 26-30).

Ada beberapa fakta mengenai sakaratul maut yang akan dialami oleh semua manusia. Beberapa di antaranya yakni:

1. Tidak Ada yang Bisa Menghindarinya

Seseorang yang memiliki keimanan dan ketaqwaan yang tinggi pun akan merasakan sakaratul maut. Ini juga akan tetap datang, terlepas dari keimanan atau kezaliman manusia selama hidupnya.

فَلَوۡلَآ إِذَا بَلَغَتِ ٱلۡحُلۡقُومَ ٨٣ وَأَنتُمۡ حِينَئِذٖ تَنظُرُونَ ٨٤ وَنَحۡنُ أَقۡرَبُ إِلَيۡهِ مِنكُمۡ وَلَٰكِن لَّا تُبۡصِرُونَ ٨٥

Falau lā iżā balagatil-ḥulqụm. Wa antum ḥīna`iżin tanẓurụn. Wa naḥnu aqrabu ilaihi mingkum wa lākil lā tubṣirụn

Artinya:

"Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu, tetapi kamu tidak melihat," (QS Al-Waqi'ah: 83-85).

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT telah memberi peringatan kepada otang yang mendustakan-Nya, apalagi lagi saat sakaratul maut tiba.

Baca Juga: Cara Mengatasi Kesedihan Karena Kehilangan Kehamilan

2. Lebih Berat untuk Orang Zalim dan Selalu Bermaksiat

Melansir NU Online, banyak ayat dan hadis yang menggambarkan betapa beratnya sakaratul maut, terutama bagi orang yang dzalim dan ahli maksiat.

وَمَنۡ أَظۡلَمُ مِمَّنِ ٱفۡتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا أَوۡ قَالَ أُوحِيَ إِلَيَّ وَلَمۡ يُوحَ إِلَيۡهِ شَيۡءٞ وَمَن قَالَ سَأُنزِلُ مِثۡلَ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُۗ وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلظَّٰلِمُونَ فِي غَمَرَٰتِ ٱلۡمَوۡتِ وَٱلۡمَلَٰٓئِكَةُ بَاسِطُوٓاْ أَيۡدِيهِمۡ أَخۡرِجُوٓاْ أَنفُسَكُمُۖ ٱلۡيَوۡمَ تُجۡزَوۡنَ عَذَابَ ٱلۡهُونِ بِمَا كُنتُمۡ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ غَيۡرَ ٱلۡحَقِّ وَكُنتُمۡ عَنۡ ءَايَٰتِهِۦ تَسۡتَكۡبِرُونَ ٩٣

Wa man aẓlamu mim maniftarā 'alallāhi każiban au qāla ụḥiya ilayya wa lam yụḥa ilaihi syai`uw wa mang qāla sa`unzilu miṡla mā anzalallāh, walau tarā iżiẓ-ẓālimụna fī gamarātil-mauti wal-malā`ikatu bāsiṭū aidīhim, akhrijū anfusakum, al-yauma tujzauna 'ażābal-hụni bimā kuntum taqụlụna 'alallāhi gairal-ḥaqqi wa kuntum 'an āyātihī tastakbirụn

Artinya:

“Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedangkan para malaikat memukuli dengan tangannya (sambil berkata), 'Keluarkanlah nyawamu'.

Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya,” (QS Al-An‘am: 93).

3. Penguji Keimanan

Sakaratul maut tidak pernah bisa dipisahkan dari proses kematian.

Karena saat itu manusia akan diuji juga keimanannya karena tidak hanya melihat malaikat, tapi juga setan untuk menguji iman.

Selain itu, sakaratul maut juga tidak pernah lepas dari yang namanya rasa sakit, persis seperti yang diucapkan Imam Al Ghazali:

“Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut seperti menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh, sehingga bagi orang yang sedang sekarat merasakan bahwa dirinya ditarik-tarik dan dicabut dari setiap urat nadi, urat syaraf, persendian, dan dari setiap akar rambut serta kulit kepala hingga kaki.”

Baca Juga: 7 Tips Mencegah Baby Blues, Rasa Sedih Setelah Melahirkan

Tanda Sakaratul Maut Mendekat

Perempuan Terbaring di Rumah Sakit
Foto: Perempuan Terbaring di Rumah Sakit (Onwardhealthcare.com)

Tidak ada yang bisa memastikan kapan datangnya sakaratul maut dan juga kematian. Ini dapat tiba kapan saja, sehat atau sakit, tua atau muda.

Dari sejumlah ayat dalam Alquran maupun hadis Rasulullah SAW, ada sejumlah tanda yang muncul saat kematian sudah dekat.

1. Napas Semakin Berat

Hal ini diungkpakan dalam surat Al Qiyamah ayat 26-30 di atas, dan ini telah dibuktikan oleh dunia kedokteran.

Secara medis, menurut studi di jurnal American Cancer Society salah satu tanda bahwa kematian sudah dekat adalah mengalami pernapasan Cheyne-Stokes.

Yaitu napas tidak dalam yang berubah menjadi lebih cepat, lebih dalam, dan lebih tidak teratur. Bisa jadi terdapat jeda beberapa waktu di sela tarikan napas.

2. Lelah dan Mengantuk

Perubahan metabolisme tubuh membuat orang lebih tidak bertenaga, lelah, dan mengantuk.

Seseorang akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk tidur dan bisa jadi tidak sadarkan diri saat tidur.

Sebuah hadis dari ‘Aisyah RA mengatakan bahwa dia bercerita menjelang ajal Rasulullah SAW:

“Bahwa di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air.

Beliau memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata: ‘Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul maut.’

Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: ‘Menuju Rafiqil A’la’. Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya melemas,” (HR. Bukhari).

Baca Juga: Mengenal D-MER, Perasaan Sedih saat Menyusui

3. Ada Keringat di Dahi

Mengutip hadis Ibnu Buraidah bin Hushaib:

عَنِ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ أَبِيهِ أَنَّه

كَانَ بِخُرَاسَانَ فَعَادَ أَخًا لَهُ وَهُوَ مَرِيضٌ فَوَجَدَهُ بِالْمَوْتِ وَإِذَا هُوَ يَعْرَقُ جَبِينُهُ فَقَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَوْتُ الْمُؤْمِنِ بِعَرَقِ الْجَبِين

Artinya: “Dari Ibnu Buraidah dari ayahnya bahwa ia berada di Khurasan, ia menjenguk saudaranya yang sakit, ia menemuinya tengah sekarat dan dahinya berkeringat, ia berkata:

Allahu Akbar, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Orang mukmin meninggal dunia dengan (mengeluarkan) keringat di dahinya,” (HR Ahmad).

Jika tanda kematian datang dikabarkan agar para saudara atau keluarga dapat mengenalinya sehingga...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb