27 Juli 2021

Sariawan pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Moms perlu tahu apa yang menjadi penyebab sariawan anak
Sariawan pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Jika Moms melihat ruam putih yang aneh di dalam mulut Si Kecil, mungkin anak mengalami kondisi yang disebut sariawan pada anak.

Ini juga disebut kandidiasis oral, yang merupakan infeksi disebabkan oleh jamur candida. Anak bisa mendapatkannya di mulut dan bagian tubuh lainnya.

Mengalami sariawan pada anak tentu membuat Si Kecil merasa sangat tidak nyaman ketika makan, minum, apalagi menyikat gigi.

Ada banyak hal yang dapat menjadi penyebab sariawan anak. Berbeda sebab, tentu berbeda pula cara mengatasinya.

Sebagian besar sariawan disebabkan oleh beberapa jenis trauma yang terjadi pada mulut anak.

"Seringkali orang menggigit lidah atau bibir mereka, bisa juga karena karena kawat gigi yang bergesekan sehingga menyebabkan sariawan di mulut," kata Profesor Michael McCullough, dokter gigi dan peneliti kesehatan mulut Universitas Melbourne, Australia.

Selain itu terdapat pula penyebab sariawan anak yang umum seperti berikut ini.

Baca Juga: Memangnya Gusi Bisa Sariawan? Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Penyebab Sariawan pada Anak

Meskipun sariawan pada anak membuat tidak nyaman, namun biasanya sariawan tidak berbahaya dan bertahan hanya dalam satu atau dua minggu.

Bahkan, gangguan mulut ini sering terjadi dan dapat ditangani di rumah tanpa menemui dokter. Jadi, apa saja yang bisa menyebabkan anak mengalami sariawan?

1. Cedera Mulut

penyebab sariawan anak
Foto: penyebab sariawan anak

Foto: lifehacker.com.au

Cedera mulut pada bagian dalam mulut atau lidah anak dapat terjadi karena kejadian seperti tergigit saat makan, tersodok sikat gigi, atau karena gesekan kawat gigi.

Jika penyebab sariawan pada anak adalah hal-hal tersebut, maka Moms tidak perlu cemas. Sebab, luka tersebut akan segera sembuh dalam jangka waktu yang cukup cepat.

Beri anak cukup cairan dan hindarkan anak menyentuh lukanya tersebut.

2. Terbakar

penyebab sariawan anak
Foto: penyebab sariawan anak

Foto: thehealthy.com

Saat Si Kecil terlalu bersemangat menyantap makanan yang baru dihidangkan, ia bisa mengalami luka terbakar.

Akibat makan makanan yang masih panas, lidah atau mulut anak bisa terluka dan ini merupakan salah satu penyebab sariawan pada anak.

Namun, luka akibat terbakar ini tak perlu membuat Moms cemas. Sebab sama seperti cedera mulut, luka sariawan ini akan sembuh setelah berubah menjadi putih dalam beberapa waktu.

Baca Juga: 4 Obat Sariawan Bayi yang Ampuh dan Aman

3. Kurang Vitamin B12

penyebab sariawan anak
Foto: penyebab sariawan anak

Foto: vox.com

Vitamin B12 bertanggung jawab untuk memproduksi sel darah merah, menjaga sistem saraf tetap sehat, dan mewujudkan energi dari makanan yang manusia konsumsi.

Jika kekurangan vitamin B12 tentu anak akan mengalami defisiensi B12.

Akibatnya, tubuh anak akan memproduksi sel darah merah yang tidak normal dan tidak dapat berfungsi dengan baik.

Salah satu gejala yang paling sering dialami oleh orang yang mengalami defisiensi B12 adalah sariawan pada anak secara berulang.

4. Herpes Gingivostomatitis

penyebab sariawan anak
Foto: penyebab sariawan anak

Foto: todaysparent.com

Herpes Gingivostomatitis adalah infeksi yang disebabkan oleh virus herpes, yang merupakan virus yang sama yang menyebabkan cold sore (herpes labialis).

Saat pertama kali anak terkena infeksi ini ia akan mengalami infeksi yang mirip seperti herpes gingivostomatitis klasik dengan ciri demam tinggi, mudah marah, dan sariawan pada anak yang kecil di bagian mulutnya.

Biasanya ini terjadi pada anak usia 1 - 3 tahun dan terjadi setelah melakukan kontak dengan orang dewasa yang menderita cold sore aktif.

5. Penyakit Tangan Kaki dan Mulut

penyebab sariawan anak
Foto: penyebab sariawan anak

Foto: today.com

Penyakit tangan kaki dan mulut adalah penyakit akibat virus Coxsackie sebagai penyebab sariawan pada anak.

Saat anak terinfeksi, ia akan mengalami demam selama satu atau dua hari.

Kemudian, sariawan akan muncul di bagian belakang mulut, gusi, lidah dan bibir bagian dalam.

Kadang, anak pun bisa mengalami ruam pada kaki dan bokong mereka.

"Penyakit tangan, kaki, dan mulut adalah penyakit karena virus yang biasanya menyebabkan luka kecil atau sakit pada mulut anak-anak,” kata dokter anak Scott Oelberg, DO, dari UnityPoint Health, Amerika.

Dokter Scott juga mengatakan bahwa biasanya anak terinfeksi akibat kontak pribadi atau menyentuh mainan yang terkena liur pembawa infeksi kemudian meletakkannya pada hidung atau mulutnya.

Itulah sebabnya sering mencuci tangan dan memberikan disinfektan pada permukaan mainan anak untuk mencegah terkena sariawan pada anak.

Ketahui penyebab sariawan anak dengan segera. Jika memang luka sariawan anak tidak sembuh setelah tiga minggu, segera konsultasikan ke dokter anak.

Baca Juga: Perbedaan Sariawan dan Herpes Pada Balita, Jangan Tertukar!

Tanda dan Gejala Sariawan pada Anak

penyebab sariawan anak
Foto: penyebab sariawan anak

Foto: brandondentalcare.co.uk

Sariawan adalah infeksi jamur pada mulut dan tenggorokan. Sariawan juga bisa dikaitkan dengan infeksi jamur pada kerongkongan.

Sariawan pada anak muncul sebagai bercak putih krem seperti dadih di lidah dan di dalam mulut dan belakang tenggorokan anak.

Seperti disebutkan di atas, pada anak dengan gangguan sistem kekebalan, infeksi jamur lebih sering terjadi.

Sariawan mungkin merupakan tanda infeksi HIV yang mendasari.

Anak mungkin tidak memiliki gejala apa pun dari kondisi tersebut atau mungkin menolak untuk makan atau menelan karena rasa sakit atau perasaan yang tidak biasa di mulut. Terkadang anak yang lebih tua mengeluhkan rasa berbulu di mulut.

Bentuk lain dari infeksi jamur rongga mulut adalah angular cheilitis, yaitu timbulnya celah yang menyakitkan di sudut mulut.

Infeksi jamur juga dapat melibatkan lidah dan menyebabkan perataan (erosi) permukaan papila di lidah, disertai dengan nyeri dan kemerahan pada lidah (kandidiasis atrofi akut).

Si Kecil lebih berisiko terkena sariawan pada anak jika ia memiliki berat badan lahir sangat rendah, melewati jalan lahir seorang ibu dengan infeksi jamur, menggunakan kortikosteroid inhalasi, seperti untuk asma.

Selain itu, bila ia sering menggunakan empeng, dan memiliki daya tahan tubuh yang lemah, juga dapat membuatnya berisiko memiliki sariawan.

Namun sebelum Moms mengambil langkah perawatan, perlu diingat bahwa lidah bayi bisa saja berwarna putih akibat residu ASI. Namun, semburat susu ini akan hilang dalam waktu satu jam setelah menyusui.

Namun, jika Moms tidak yakin, coba tes cepat dengan cara mudah ini: bungkus selembar kain kasa di sekitar jari kita dan coba untuk menghapus bekasnya dengan lembut.

Jika hilang, maka Moms bisa tenang. Bila tidak hilang, apakah lidah bayi menampakkan warna merah dan nyeri di bawah tambalan?

Apakah mudah berdarah? Sekarang saatnya mengobati sariawan pada anak.

Baca Juga: 5 Penyebab Mulut Bayi Berbau Tidak Sedap

Cara Mengatasi Sariawan pada Anak

yogurt untuk mengatasi sariawan
Foto: yogurt untuk mengatasi sariawan (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Untuk mengatasi sariawan pada anak, ada beragam cara yang bisa Moms lakukan.

Bahkan bisa dilakukan dengan cara rumahan yang sederhana juga lho. Coba ditengok yuk, Moms.

1. Gunakan Air Garam

Moms pasti sudah tidak asing dengan bahan satu ini. Air garam memang sudah populer sejak dulu sebagai bahan alami untuk menyembuhkan berbagai penyakit mulut, termasuk sariawan.

Garam memiliki peran sebagai antiseptik, membersihkan, dan menenangkan bagian mulut yang luka.

Berkumur dengan air garam dapat membantu meringankan gejala sariawan.

Cara pengobatannya, campurkan satu sendok teh garam dalam satu gelas air hangat, usap mulut bayi dengan air tersebut atau biarkan Si Kecil berkumur-kumur dan keluarkan air garam tersebut.

2. Yogurt

Yogurt yang lezat? Ya, Moms bisa memanfaatkannya. Di dalam yogurt terdapat bakteri baik yaitu probiotik yang membantu menyembuhkan sariawan pada anak.

Menurut Carrie Brown, dokter anak di Rumah Sakit Anak Arkansas, kandungan probiotik di yogurt dapat mengembalikan keseimbangan bakteri baik di mulut. Berikan satu gelas yogurt dingin untuk dikonsumsi Si Kecil.

3. Madu

Madu memang sudah sejak lama dijadikan sebagai bahan untuk berbagai pengobatan tradisional.

Madu memiliki banyak kandungan, salah satunya sifat antimikroba.

Antrimikroba berfungsi menyembuhkan luka secara cepat, mengurangi rasa sakit, peradangan, dan mengecilkan ukuran sariawan pada anak.

Namun, madu hanya boleh digunakan untuk anak usia di atas satu tahun ya, Moms.

Cara pengobatannya bisa dengan mengoleskan madu pada sariawan sebanyak 3-4 kali sehari. Pilih madu yang alami tanpa gula tambahan ya, Moms.

Baca Juga: 11 Ciri Madu Asli, Jangan Terkecoh dengan yang Palsu ya!

4. Cuka Apel

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Vitro Study pada tahun 2015, cuka apel memiliki sifat antijamur terhadap candida (salah satu bakteri penyebab sariawan) dan menjadi pilihan tepat untuk mengobati sariawan pada anak.

Moms bisa mencampurkan satu sendok teh cuka apel dengan satu gelas air, lalu kumur-kumur selama kurang lebih 15 detik dan keluarkan air kumuran tersebut.

5. Jus Lemon

Jus lemon dianggap memiliki kemampuan antiseptik dan antijamur yang membantunya melawan jamur penyebab sariawan.

Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Phytomedicine, jus lemon ditemukan sebagai pengobatan yang lebih efektif untuk sariawan pada anak. Caranya dengan:

  • Tambahkan jus dari 1/2 buah lemon ke 1 cangkir air hangat atau dingin untuk anak.
  • Minum ramuan tersebut, atau gunakan sebagai obat kumur.
  • Moms juga bisa mengoleskan jus lemon langsung ke luka sariawan, tetapi keasaman lemon dapat menyebabkan rasa terbakar dan iritasi pada daerah tersebut.

6. Minyak Cengkeh

Orang telah menggunakan minyak cengkih sebagai obat tradisional untuk masalah mulut selama berabad-abad.

Bahkan bahan satu ini masih digunakan dalam kedokteran gigi hari ini sebagai antiseptik dan pereda nyeri.

Menurut jurnal Oral Microbiology and Immunology tahun 2005 pada seekor tikus yang mengalami imunosupresi, senyawa utama dalam minyak cengkeh (eugenol) ditemukan sama efektifnya dalam mengobati sariawan seperti obat antijamur nistatin (Mycostatin).

Penelitian lebih lanjut pada manusia memang dibutuhkan, tetapi hal ini bisa berhasil untuk Moms jadikan sebagai bahan tambahan yang bermanfaat untuk perawatan sariawan pada anak. Caranya dengan:

  • Ambil minyak cengkih sebagai suplemen makanan seperti yang diarahkan oleh produsen atau dokter kita.
  • Moms juga bisa membuat obat kumur cengkeh dengan menyeduh 1 sendok teh cengkeh utuh ke dalam 1 cangkir air mendidih selama minimal 5 menit.
  • Saring solusinya, pertahankan cairannya.
  • Bantu anak kumur dengn cairan tersebut.

Baca Juga: Perlukah Anak Menggunakan Obat Kumur?

7. Gunakan Obat Tanpa Resep

Jika sariawan memengaruhi area popok atau kulit kepala bayi Moms, kita mungkin dapat menggunakan obat antijamur yang dijual bebas. Karena itu, tanyakan kepada dokter terlebih dahulu.

Dan jika anak sudah lebih besar, dokter mungkin akan menyarankan untuk menambahkan lactobacilli (bakteri probiotik) ke dalam makanannya.

Menurut jurnal Microbial Biotechnology, lactobacilli bertindak seperti bakteri "baik" untuk membantu menyingkirkan jamur.

Moms dapat membeli probiotik sebagai suplemen makanan, tetapi pastikan untuk memilih merek yang memiliki reputasi baik yang cocok untuk bayi.

8. Perawatan Medis

Untuk sariawan pada anak, dokter mungkin meresepkan obat antijamur (tetes atau gel) yang mengandung nistatin, yang harus dioleskan di lidah dan di dalam mulut beberapa kali sehari selama 10 hari.

Cara termudah untuk melakukannya adalah dengan menggunakan aplikator spons untuk mengoleskan larutan.

Itu dia Moms beberapa cara yang bisa dicoba untuk mengatasi sariawan pada anak. Selamat mencoba ya Moms!

  • https://www.abc.net.au/news/health/2019-04-04/mouth-ulcers-causes-dental-aphthous-skin-healing-pain/10482996
  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/jopr.12207
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0944711308002134?via%3Dihub
  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1399-302X.2004.00202.x
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5658588/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb