07 Agustus 2019

Sempat Panik saat Mati Listrik, Ini Pengalaman dan Tips Menjaga ASIP Agar Tetap Sip

Penting untuk menyediakan blue ice sehingga ASIP tidak cepat mencair ketika listrik mati
Sempat Panik saat Mati Listrik, Ini Pengalaman dan Tips Menjaga ASIP Agar Tetap Sip

Oleh Rostinyde Simarmata, 37 tahun, Ibu dari Reyna, 7 tahun, Member WAG Working Moms

Menyadari segudang manfaat ASI yang luar biasa, sejak hamil saya sudah bertekad kuat untuk menyusui putri saya, Reyna, selama minimal 2 tahun lamanya.

Sebagai seorang ibu yang bekerja full time, berbagai persiapan demi kesuksesan menyusui sudah saya lakukan sejak hamil.

Seperti mengikuti kelas edukasi ASI yang diselenggarakan AIMI (Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia), rutin membersihkan puting payudara sejak usia kehamilan memasuki 9 bulan, dan rajin browsing tentang Manajemen ASI dan ASIP (ASI-Perah).

Puji Tuhan, walaupun akhirnya melahirkan secara sectio caesarean in cito (operasi persalinan caesar segera), sesaat setelah bayi saya lahir dan masih di atas meja operasi, ASI saya sudah langsung keluar. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) pun sukses dilaksanakan.

Beberapa hari setelah melahirkan, saya mulai memerah ASI. Sedikit demi sedikit ASIP terkumpul. Target saya waktu itu adalah 30 botol ukuran 100 ml ASIP sebagai stok cadangan selama saya bekerja di kantor.

Saya menyimpan ASIP beku di bagian freezer kulkas dua pintu. Ternyata dalam waktu 1,5 bulan, target sudah terpenuhi dan freezer kulkas sudah penuh. Saya betul-betul bersyukur. Ini artinya, kebutuhan ASIP Reyna akan aman.

Selain menyiapkan ASIP beku di freezer, saya juga memasukkan 2 ice pack ke dalam freezer. Hal ini saya lakukan setelah seorang teman mengingatkan akan adanya ancaman pemadaman listrik.

Bagi pejuang ASIP seperti saya, pemadaman listrik adalah hal yang menakutkan. Betapa tidak, saat listrik mati dalam jangka waktu yang lama, ASIP yang sudah saya kumpulkan bisa basi dan tidak layak untuk diberikan kepada Si Kecil.

Jika hal itu terjadi, bagaimana dengan nasib anak saya? Hal yang benar-benar menakutkan kan Moms?

Baca Juga: Dengan Mantap! Saya Menyekolahkan Anak-Anak ke Sekolah Berbasis Agama

Menyelamatkan ASIP dari Mati Listrik

crop.jpg
Foto: crop.jpg (Orami/Rostinyde Simarmata)

Foto: Orami/Rostinyde Simarmata

Benar saja, suatu siang, listrik mendadak mati. Sejujurnya, meskipun sudah sempat memikirkan hal ini, saya tetap panik karena cuma memasukkan 2 ice pack. Bergegas saya menambahkan 1 ice pack lagi ke dalam freezer.

Ternyata, langkah saya ini kurang tepat. Justru dengan membuka pintu freezer, hawa dingin dari freezer keluar, dan hawa ruangan masuk ke freezer.

Untunglah, padamnya listrik hanya berlangsung sekitar 4 jam, sehingga tidak satu pun botol ASIP yang mencair.

Karena freezer kulkas sudah penuh, saya membeli freezer khusus ASIP yang dilengkapi 4 rak dengan kapasitas 140 botol ASIP. Tidak mau mengulang kepanikan saat padam listrik, suami berinisiatif membelikan blue ice tanpa sepengetahuan saya.

Tidak tanggung-tanggung, dia membelikan 8 batang blue ice ukuran 500ml! Karena harga satu blue ice sekitar Rp45.000-an, saya sempat protes karena harganya cukup mahal.

Tapi, suami mengingatkan, uang Rp360.000 tersebut tidak sebanding dengan proteksi yang diberikan kepada ASIP saya yang ada puluhan botol banyaknya. Saya taruh semua blue ice tersebut di rak di pintu freezer dan di dalam freezer.

Beberapa waktu kemudian, pemadaman listrik kembali terjadi. Kali ini, dengan persiapan 8 batang blue ice, saya sudah lebih tenang.

Guna memperoleh estimasi lamanya padam listrik, saya pun menelepon PLN. Ternyata pemadaman kali ini lumayan lama, yaitu hampir 8 jam.

Namun, karena ASIP saya ditaruh di deep freezer dengan suhu -20 °C, didukung dengan 8 batang blue ice, ASIP saya pun aman, tidak mencair sama sekali.

Baca Juga: Butuh Perjuangan untuk Berdamai dengan Preeklampsia

Tips Menjaga ASIP Tetap Beku Saat Mati Listrik

Screen_20130124_092458.jpg
Foto: Screen_20130124_092458.jpg (Orami/Rostinyde Simarmata)

Foto: Orami/Rostinyde Simarmata

Karena kita tidak pernah tahu kapan listrik akan mati mendadak, ada baiknya kita memang melakukan persiapan Moms. Belajar dari pengalaman sendiri, saya punya beberapa tips yang bisa Moms coba di rumah.

Berikut ini saya bagikan beberapa tips menjaga ASIP tetap SIP saat mati listrik:

  1. Masukkan beberapa potong blue ice ke dalam freezer dan kulkas bagian bawah. Kalau mau lebih hemat, bisa dengan membuat es batu dalam kantong gula. Masukkan es batu sebanyak-banyaknya, karena daya tahan dinginnya kurang daripada menggunakan blue ice.
  2. Hindari atau minimalkan membuka pintu kulkas/freezer saat mati lampu. Segera kunci jika ada kunci kulkas. Jika tidak, tempel catatan dalam ukuran besar di pintu kulkas agar penghuni rumah lainnya tidak membuka pintu kulkas/freezer selama listrik padam.
  3. Telepon PLN mengenai berapa lama waktu pemadaman listriknya. Untuk pemadaman terjadwal, biasanya mereka memiliki estimasi waktu pemadaman, walaupun terkadang tidak akurat.
  4. Menurut artikel di milist ASI for Baby, ASIP beku yang diletakkan dalam freezer yang mendadak mati bisa bertahan sampai 12 jam. Namun agar aman, jika listrik padam lebih dari 10 jam, pindahkan ASIP ke kulkas/freezer kerabat yang sedang tidak padam listrik. Segera tampung ASIP di cooler box/termos es yang diberi blue ice/es batu sebanyak-banyaknya. Bila jumlah botol ASIP ada banyak, selalu sedia cooler box yang bisa menampung puluhan botol ASIP untuk mengangkutnya.
  5. Akan lebih praktis jika Moms memiliki lemari es dari Samsung yang memiliki fitur 9 Hours Cool Pack, sehingga ASIP tetap segar selama 9 jam di freezer meski kondisi litrik mati. Saya rasa durasinya sangat luar biasa.
  6. Jika ternyata ada sebagian ASIP yang mencair, jangan langsung dibuang, karena ASIP tersebut msh layak dikonsumsi dalam 24 jam sejak proses mencair. Prioritaskan untuk meminumkan ASIP yang mencair terlebih dahulu. Selama tidak menyusui langsung, Moms bisa memompa kembali ASI-nya.

Baca Juga: Minat Beli Rumah Subsidi? Pelajari Kelebihan dan Kekurangannya!

Puji Tuhan, berkat antisipasi yang saya lakukan, saya tidak pernah mengalami ASIP yang mencair dan berujung dibuang secara percuma.

Saat cuti bersalin saya selesai, saya mempunyai total 70 botol ASIP dengan kuantitas 100-140 ml. Berangkat ke kantor pun lebih tenang rasanya dan tidak pernah terburu-buru.

Putri saya berhasil menjalani ASI eksklusif selama 6 bulan, ASI murni ditambah MPASI sampai umur 17 bulan, lalu lanjut minum ASI ditambah makanan dan susu UHT sejak umur 17 bulan.

Putri saya disapih pada usia 2 tahun 5 bulan. Kini, usianya sudah menginjak 7 tahun. Dia tumbuh sehat menjadi gadis kecil yang ceria.

Semoga tips berdasarkan pengalaman saya di atas bisa membantu Moms ya. Selamat mencoba!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb