03 Februari 2023

Serba-Serbi Biduran pada Anak yang Perlu Moms Ketahui

Biduran pada anak dalam beberapa kondisi bisa menyebabkan kematian, lho.
Serba-Serbi Biduran pada Anak yang Perlu Moms Ketahui

Tahukah Moms dan Dads kalau biduran pada anak sering terjadi?

Beberapa anak memiliki kulit sensitif sejak lahir. Mereka cenderung mudah merasa gatal dan mengalami bercak kemerahan di kulit.

Salah satu yang sering terjadi adalah gatal-gatal karena biduran pada anak.

Kemunculan bercak kemerahan memang bisa terjadi pada anak.

Misalnya, Si Kecil mengalami alergi karena udara dingin atau panas, debu, tungau, dan penyebab lainnya yang biasanya memang terjadi karena genetik atau keturunan.

Biduran juga merupakan salah satu penyakit ringan yang bisa dan biasa terjadi pada anak-anak. Mulai dari bayi hingga balita.

Istilah medis untuk gatal-gatal karena biduran ini adalah urtikaria.

Ketika anak-anak terpapar sesuatu yang memicu gatal-gatal, sel-sel tertentu dalam tubuh melepaskan histamin dan zat lainnya.

Ini menyebabkan cairan bocor dari pembuluh darah kecil di bawah kulit.

Ketika cairan ini terkumpul di bawah kulit, akan terbentuk bercak-bercak yang biasa kita sebut gatal-gatal.

Baca Juga: Biduran Saat Hamil, Ketahui Penyebab dan Cara Penanganannya

Ciri-Ciri Biduran pada Anak

Biduran Pada Anak
Foto: Biduran Pada Anak (medicalnewstoday.com)

Seperti halnya pada orang dewasa, biduran pada anak-anak merupakan hal yang sangat umum terjadi.

Biduran pada anak ditandai dengan benjolan merah muda atau berupa bercak merah pada kulit yang sedikit menonjol.

Terkadang, biduran memiliki bagian tengah yang pucat dan rasanya cukup gatal. Namun, juga bisa terasa terbakar atau menyengat.

Inilah yang harus Moms ketahui sebagai orang tua. Semua hal tentang gatal-gatal karena biduran pada anak-anak.

“Banyak anak-anak mengalami penyakit ini. Biduran pada anak-anak akan terlihat seperti yang terjadi pada orang dewasa. Anak-anak akan mengalami gatal-gatal karena biduran ini setidaknya sekali dalam hidup mereka,” kata Ashanti Woods, MD, dokter anak di Mercy Medical Center di Baltimore, mengutip Everyday Health.

Bercak merah muncul satu persatu di kulit, terhubung di satu area kulit atau berkelompok.

Mengutip Kids Health, gatal dan bercak merah karena biduran bisa terjadi pada bagian tubuh manapun dan bisa berukuran kecil atau sebesar piring makan.

Bercak merah yang gatal ini dapat berpindah lokasi dalam hitungan jam. Sekelompok benjolan merah mungkin ada di wajah anak-anak Moms, lalu pergi.

Nantinya, benjolan yang serupa mungkin akan muncul di lengan dengan jumlah yang lebih banyak.

Biduran biasa terjadi dan umumnya bersifat tidak berbahaya.

Namun, biduran pada anak terkadang bisa menjadi tanda reaksi alergi yang serius sehingga penting bagi Moms tetap memantau Si Kecil.

Baca Juga: 5 Infeksi Kulit yang Kerap Menyerang Anak

Penyebab Biduran pada Anak

Penyebab Biduran Pada Anak
Foto: Penyebab Biduran Pada Anak (twitter.com)

Biduran pada anak terjadi karena berbagai alasan, meski terkadang penyebabnya tidak diketahui. Salah satu alasan umum terkena biduran adalah reaksi alergi.

Biduran terjadi sebagai respons terhadap beberapa pemicu atau alergen yang seringkali muncul dalam waktu dua jam setelah terpapar.

Beberapa pemicu alergi yang umum adalah makanan tertentu seperti susu, gandum, telur, kerang, beri, dan kacang-kacangan.

Alergi obat-obatan seperti antibiotik dan sengatan atau gigitan serangga juga bisa menyebabkan gatal.

"Alergen yang umum adalah makanan, rempah-rempah, wewangian, produk topikal seperti sabun dan losion, bulu hewan peliharaan, obat-obatan, dan gigitan serangga," kata Dr. Woods seperti dikutip dari Everyday Health.

Penyebab lain dari gatal-gatal tidak terkait dengan alergi bisa jadi karena paparan dingin, olahraga, paparan matahari, gugup atau stress, serta infeksi yang disebabkan oleh virus.

Apapun penyebabnya, kasus gatal-gatal dapat berlangsung selama beberapa menit, beberapa jam, atau bahkan berhari-hari.

Meskipun penyebab biduran pada anak serupa dengan orang dewasa, faktor makanan rupanya lebih menonjol untuk anak-anak.

“Biduran pada anak-anak umumnya terkait dengan faktor makanan, sehingga kemungkinan besar anak-anak memerlukan tes alergi,” kata Sarina Elmariah, MD, PhD, Dokter Kulit di Massachusetts General Hospital di Boston.

Menurut jurnal Allergy, Asthma & Immunology Research, pemicu atau penyebab biduran akut pada anak-anak termasuk infeksi, obat-obatan, dan makanan, sementara biduran spontan akut sering terjadi pada anak-anak usia lebih muda.

Infeksi tampaknya menjadi penyebab biduran pada bayi dan anak-anak yang lebih sering dibandingkan dengan orang dewasa.

Menurut Seattle Children's, ada terjadi biduran diklasifikasikan menjadi dua.

Baca Juga: Biduran Pada Bayi, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyebab Biduran yang Tersebar

Biduran bisa tersebar ke bagian tubuh lain, atau hanya terjadi di satu titik lokasi tertentu. Ada hal-hal yang menyebabkan biduran tersebar luas.

1.Infeksi Virus

Penyebab paling umum dari biduran di seluruh tubuh adalah infeksi virus. Gejala lain seperti demam, batuk atau diare juga dapat terjadi. Biduran bisa bertahan 3 hari.

2. Infeksi Bakteri

Beberapa infeksi bakteri juga dapat menyebabkan biduran. Masalah kulit ini juga terlihat sebagai gejala dari infeksi kandung kemih (ISK).

3. Reaksi Makanan

Terjadi biduran karena reaksi makanan karena kemungkinan terjadi alergi atau kebetulan.

Jika makanan tersebut berisiko sebabkan alergi lebih tinggi (seperti kacang tanah), maka konsultasikan dengan ahli alergi. Terbentuknya biduran pada bayi dari makanan biasanya sembuh dalam 6 jam.

4. Sengatan Serangga

Biduran yang meluas setelah sengatan serangga mungkin merupakan bagian dari reaksi alergi yang serius. Sebaiknya, konsultasi dengan ahli alergi.

5. Reaksi Anafilaksis

Ini terjadi dengan secara tiba-tiba timbulnya rasa gatal dengan kesulitan bernapas atau menelan. Reaksi anafilaksis adalah reaksi alergi yang parah terhadap makanan atau obat alergi.

Baca Juga: 5 Masalah Kulit Anak Di Musim Kemarau Dan Pencegahannya

Penyebab Biduran Lokal

Selain itu, ada juga kondisi di mana hanya terjadi dalam satu area tertentu dan tidak tersebar ke bagian tubuh lain. Berikut hal yang menjadi penyebabnya.

1.Iritasi

Biduran yang hanya terjadi di satu tempat biasanya karena kontak dengan iritasi kulit. Penyebab ini bukan merupakan reaksi dari alergi.

2. Tanaman

Banyak tanaman menyebabkan reaksi kulit. Getah dari pepohonan dapat menyebabkan biduran.

Selain itu, biduran juga dapat terjadi karena serbuk sari, apalagi jika Si Kecil gemar bermain di rumput dan bersentuhan pada kulit.

3. Air Liur Peliharaan

Beberapa orang bisa mengalami biduran di lokasi di mana anjing atau kucing menjilati mereka.

4. Makanan

Biduran pada bayi dapat terjadi jika beberapa jenis makanan digosokkan pada kulit. Contohnya, buah segar. Rasa gatal di sekitar mulut Si Kecil karena mengeluarkan air liur untuk makanan baru.

5. Gigitan Serangga

Tak berbeda dengan tersebarnya lokal adalah reaksi terhadap air liur serangga.

Bisa sangat besar tanpa alergi. Selain itu, biduran bisa disebabkan oleh sengatan lebah, yang merupakan reaksi terhadap racun lebah.

Terjadinya biduran lokal tidak disebabkan oleh obat-obatan, infeksi, atau makanan yang tertelan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Tepat Melindungi Kulit Bayi dari Sinar Matahari?

Cara Mengatasi Biduran pada Anak

Cara Mengatasi Biduran pada Anak (Orami Photo Stock)
Foto: Cara Mengatasi Biduran pada Anak (Orami Photo Stock)

Biduran pada setiap orang termasuk anak-anak, merupakan hal yang umum terjadi dengan sekitar 20% orang mengalaminya pada suatu saat dalam hidup mereka.

Jadi ketik Moms melihat biduran pada anak di tubuh Si Kecil, jangan panik karena itu semua bukan tanda bahaya.

Sapna Palep, MD, Dokter Kulit di Spring Street Dermatology, New York City, mengatakan bahwa biduran mudah untuk didiagnosa sendiri jika mengetahui gejalanya.

"Ketika Anda mengalami gatal-gatal di rumah, maka itu dapat didiagnosa sendiri dan direspon dengan pengobatan yang bisa didapatkan secara bebas. Misalnya dengan antihistamin seperti Claritin, Zyrtec, atau diphenhydramine yang merupakan bentuk umum dari Benadryl," ujarnya.

Antihistamin yang diformulasikan untuk anak-anak dapat membantu mengatasi bengkak dan gatal.

Namun, Moms harus menghubungi dokter anak sebelum menggunakan antihistamin pada bayi atau balita.

Adam Friedman, MD, Profesor Dermatologi di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas George Washington di Washington DC, juga menegaskan bahwa kondisi biduran tidak menular.

Masalah kulit ini bisa menghilang secepat kemunculannya atau biasanya dalam 24 jam untuk setiap bintik merah yang berkumpul.

Baca Juga: Pipi Anak Berbintik Kemerahan? Jangan-jangan Itu Gejala Rosacea

Waktu Tepat untuk Menghubungi Dokter

Waktu Konsultasi Dokter (Orami Photo Stock)
Foto: Waktu Konsultasi Dokter (Orami Photo Stock) (Orami Photo Stock)

Ketika terjadi biduran pada anak Moms, sangat wajar jika merasa khawatir melihat mereka yang tidak nyaman dengan gejala gatal-gatal tersebut.

“Mereka bisa menjadi luka yang sangat besar, yang bisa membuat orang tua takut atau khawatir,” kata Anthony M. Rossi, MD, Asisten Dokter Kulit di Memorial Sloan Kettering Cancer Center di New York City.

Dalam beberapa kasus biduran pada anak, ada gunanya merasa khawatir.

Bagaimana pun, gatal-gatal pada beberapa anak membutuhkan perawatan darurat.

Alergi makanan dapat memicu reaksi alergi parah yang disebut anafilaksis dan itu bisa mematikan.

Gejalanya berupa kesulitan bernapas, pusing dan pingsan, mual dan muntah, sakit perut, diare, detak jantung cepat, tenggorokan sesak dan suara serak.

Hati-hati juga terhadap kondisi yang disebut angioedema, di mana mata, bibir, tangan, kaki, dan alat kelamin bisa membengkak dan juga bisa menyebabkan masalah pernapasan.

“Jika anak Anda mengi atau kesulitan bernapas, maka itu pertanda Anda perlu segera mencari perawatan medis,” kata Rossi.

Woods menambahkan bahwa setelah anak tiba di rumah sakit, suntikan epinefrin biasanya diberikan oleh pediatrik spesialis alergi.

Jika biduran pada anak terus dialami Si Kecil, maka buatlah janji dengan dokter anak untuk mengetahui secara spesifik tentang apa yang terjadi terhadapnya.

Termasuk pengobatan apa yang telah Moms coba dan bagaimana cara kerjanya.

Ini akan terkait dengan apakah Moms bisa mengidentifikasi pemicu biduran dan seberapa sering anak Moms terkena biduran.

Semuanya bergantung pada informasi apa yang Moms berikan sebagai orang tua kepada dokter.

Dokter anak Moms mungkin mengirim Moms ke ahli alergi untuk menguji alergi makanan yang mungkin terjadi. Antihistamin mungkin akan tetap menjadi senjata utama dokter.

Namun, untuk kasus gatal-gatal yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan steroid oral seperti prednison atau hanya mengobati penyakit yang mendasari.

"Biduran bisa menjadi kondisi yang mengkhawatirkan untuk dilihat pada anak Anda. Namun, yakinlah kebanyakan biduran tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya," kata Woods.

Baca Juga: Kolinergik Urtikaria Pada Anak: Penyebab Gatal dan Ruam Saat Berolahraga

Pengobatan Biduran pada Anak di Rumah

Pengobatan Biduran pada Anak di Rumah
Foto: Pengobatan Biduran pada Anak di Rumah (findhomeremedy.com)

Jika biduran pada anak Moms tidak disertai dengan gejala-gejala bahaya di atas, maka tidak apa-apa untuk merawatnya di rumah.

Tujuan utamanya adalah membantu anak Moms merasa tidak terlalu sedih.

Bidurannya sendiri biasanya akan hilang dengan sendirinya dan tidak akan menimbulkan risiko lebih lanjut bagi anak jika tidak ada gejala lain tersebut.

Mengutip WebMD, Moms hanya perlu melakukan beberapa cara untuk membuat kondisi anak yang mengalami biduran merasa lebih nyaman yaitu seperti berikut ini.

1. Hindari Alergen

Jika gatal-gatal ada di salah satu bagian tubuh anak Moms, maka mungkin penyebabnya adalah sesuatu yang mengenai kulitnya.

Cuci badannya dengan sabun dan air sebagai cara mengatasi biduran pada anak di rumah.

2. Ganti Pakaian

Mengatasi biduran pada anak selanjutnya bisa dilakukan dengan mengganti pakaian yang lebih dingin akan membuatnya lebih segar dan nyaman.

Misalnya, baju kaus dari bahan katun yang dingin dan tidak tebal.

3. Obati Gatal

Oleskan losion kalamin, krim hidrokortison 1%, atau campuran soda kue dan air untuk mengatasi gatal karena biduran pada anak.

Tempatkan anak Moms dalam bak air dingin selama 10 menit untuk menyegarkan badannya, atau Moms juga bisa meletakkan kompres dingin di area yang gatal pada tubuh anak Moms.

4. Amati Anak Tentang Kondisinya

Jika gejala anak Moms tampak semakin parah, maka penting untuk menghubungi dokter.

Baca Juga: Ketahui Jenis Biduran dan Cara Mengatasi Biduran dengan Bahan Alami

Makanan yang Harus Dikonsumsi dan Dihindari Saat Anak Biduran

Makanan Untuk Anak Biduran (Orami Photo Stock)
Foto: Makanan Untuk Anak Biduran (Orami Photo Stock)

Tingkat histamin yang tinggi mungkin memainkan peran penting ketika anak mengalami biduran yang dalam taraf akut atau parah.

Ini sebabnya, obat antihistamin selalu menjadi pilihan terbaik pengobatan biduran yang parah.

Namun, dikutip dari Healthline, mencoba diet antihistamin mungkin merupakan langkah bermanfaat selanjutnya bagi 40% orang yang tidak merespons antihistamin.

Pada jurnal Annals of Dermatology, 22 orang dengan urtikaria atau biduran yang kronis membatasi makanan kaya histamin selama empat minggu.

Hasilnya, ada penurunan yang signifikan secara statistik pada skor keparahan biduran.

Sampel darah dari pasien dalam penelitian yang sama menunjukkan bahwa tingkat histamin dalam darah mereka juga menurun setelah empat minggu menjalani diet antihistamin.

Makanan rendah histamin bisa menjadi pilihan Moms untuk diolah dan menjadikannya makanan yang lezat, namun tetap tidak memperparah biduran anak Moms.

Pilihan makanan yang bisa dikonsumsi jika terjadi biduran pada anak antara lain seperti: sebagian besar sayuran berdaun hijau kecuali bayam, daging segar atau beku, ayam segar berkulit.

Si Kecil bisa juga mengonsumsi mie, roti, biskuit dan pasta dari gandum utuh, kuning telur matang, aneka sayuran segar kecuali tomat dan terong, aneka buah dan beri segar selain jeruk, stroberi dan ceri.

Selain itu, makanan yang bisa dikonsumsi pada kondisi biduran pada anak seperti kelapa dan santan, cream cheese, mentega, nasi, susu segar dan produk susu pasteurisasi (kecuali keju dan yoghurt).

Untuk variasi, Moms bisa memberikan aneka jus dan smoothie berbahan non-jeruk, aneka teh herbal (kecuali teh hitam, hijau), dan varietas ikan segar tertentu, termasuk salmon, cod, dan trout.

Baca Juga: Ubah Gaya Hidup Jadi Lebih Sehat dengan Bahan Makanan Alami

Kebalikannya, makanan dengan kandungan tinggi histamin adalah makanan yang harus dihindari oleh anak Moms agar tidak memperparah biduran pada anak di tubuhnya.

Mengutip Medical News Today, makanan tinggi histamin yang tersebut antara lain kacang-kacangan (seperti buncis, kedelai, dan lentil), aneka makanan siap saji, yogurt, makanan ringan yang asin atau gurih.

Hindari juga konsumsi permen dengan pengawet, cokelat, aneka jeruk, beberapa sayur (seperti bayam, tomay, terong), beberapa buah (seperti pisang, ceri, stroberi).

Selain itu, bumbu masakan, seperti kayu manis dan cengkeh, putih telur, dan makanan yang mengandung zat aditif makanan juga perlu dihindari.

Baca Juga: 5 Masalah Kulit Anak Di Musim Kemarau Dan Pencegahannya

Cara Menghindari Biduran pada Anak

Cara Menghindari Biduran pada Anak (Orami Photo Stock)
Foto: Cara Menghindari Biduran pada Anak (Orami Photo Stock)

Biduran pada anak dapat dicegah sampai taraf tertentu, tetapi hanya jika Moms tahu apa yang memicunya.

"Jika Anda dapat mengidentifikasi pemicu biduran tersebur, maka strategi pencegahan terbaik adalah menghindari pemicu tersebut” kata Friedman.

Tidak yakin apa pemicunya? Selain tes alergi dari dokter, Moms bisa mencari tahu sendiri dengan menuliskan semua yang anak akukan.

Termasuk apa yang dia makan dan aktivitas apa yang dia ikuti selama 24 jam sebelumnya.

Begitu seterusnya jika biduran terjadi kembali. Ulangi prosesnya dan lihat apakah Moms menemukan kesamaan.

Setelah Moms mengidentifikasi pemicu, Moms sebaiknya melakukan tindakan pencegahan dengan menghindarinya.

Namun, dalam kasus di mana tidak ada pemicu atau pemicu belum teridentifikasi dokter.

Moms akan bekerja sama untuk menentukan cara mencegah biduran pada anak terus muncul.

Bagi sebagian orang, minum antihistamin atau obat lain secara teratur mungkin merupakan tindakan terbaik.

Namun, butuh saran dokter ketika biduran terjadi pada anak Moms, karena mereka tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat.

  • https://www.everydayhealth.com/hives/kids/
  • https://kidshealth.org/en/kids/hives.html
  • https://www.webmd.com/first-aid/hives-children
  • https://www.healthline.com/health/ciu/foods-to-eat-and-avoid#foods-to-eat
  • https://anndermatol.org/DOIx.php?id=10.5021/ad.2018.30.2.164
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/322543#diet

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb