30 Mei 2018

Sering Keputihan Mengganggu Kesuburan? Ini Jawabannya!

Meskipun keputihan normal terjadi, tapi kalau keseringan malah tanda bahaya
Sering Keputihan Mengganggu Kesuburan? Ini Jawabannya!

Keputihan pada wanita pada umumnya bukan hal yang membahayakan. Tapi kalau sering keputihan, ternyata bisa mengganggu kesuburan lho.

Kok bisa? Yuk, cek penjelasannya di sini.

Apa itu Keputihan?

Secara umum keputihan adalah hal yang normal terjadi. Keputihan adalah cairan yang diproduksi oleh kulit dalam vagina dan serviks untuk membersihkan vagina dari bakteri dan kotoran yang mungkin masuk.

Akan tetapi, terkadang wanita mengalami keputihan dengan warna, konsistensi, dan bau yang berbeda dari biasanya. Nah, hal itu bisa menjadi tanda bahwa tubuh Moms mengalami perubahan psikolog atau infeksi.

Baca Juga : Keputihan Setelah Berhubungan Seks, Apakah Berbahaya?

Keputihan yang Tidak Normal

Keputihan muncul ketika hormon estrogen meningkat. Kondisi ini biasanya terjadi saat ovulasi atau dalam masa subur.

Kenaikan hormon estrogen akan memicu keluarnya cairan putih/keputihan. Nah, keputihan berlebih dapat menjadi tanda bahwa Moms sedang hamil muda.

Sayangnya, tidak semua wanita mengalami hal ini. Pada beberapa kasus, keputihan berlebih terjadi namun tidak ada kehamilan.

Keputihan berlebih disebut-sebut juga sebagai salah satu tanda Moms mengalami masalah kesuburan.

Ada beberapa alasan kenapa mengalami keputihan lebih sering dari biasanya. Berikut beberapa alasan tersebut:

1. PCOS

PCOS atau polycystic ovarian syndrome adalah masalah kesuburan yang disebabkan oleh hormon yang tidak seimbang.

Karena faktor tersebut, tumbuh kista-kista kecil di sekitar rahim yang akhirnya menghambat sel telur untuk matang.

Selain keputihan yang berlebih, wanita dengan PCOS juga mengalami gejala lain, seperti haid yang tidak teratur, jerawat, mengalami kenaikan berat badan, dan tumbuh banyak rambut di daerah wajah.

Hormon yang tidak seimbang ini juga membuat haid terlambat dan memicu munculnya keputihan.

Jika Moms sudah terlambat menstruasi lebih dari 10 hari, mengalami keputihan, tapi hasil test pack negatif, mungkin PCOS adalah jawabannya. Segera periksakan diri ke dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut dan mendapatkan pengobatan.

2. Kehamilan Etopik

Pada kehamilan etopik, embrio gagal menempel pada janin dan berada di dalam saluran tuba falopi.

Hal tersebut memicu terjadinya keputihan. Kehamilan etopik bisa berdampak buruk bagi Moms dan harus segera mendapat tindakan.

3. Stres dan Sering Cemas

Kondisi psikis dapat memengaruhi keseimbangan hormon. Jika hormon estrogen terpengaruh, bisa jadi keputihan pun akan lebih sering terjadi.

Selain stres dan rasa cemas, faktor lain yang berperan dalam keseimbangan hormon juga berpengaruh, seperti olahraga berlebihan dan disfungsi hipotalamus.

4. Keputihan dan Infeksi

Keputihan memang salah satu tanda ovulasi dan masa subur wanita, tapi tidak jarang pula keputihan yang berlebihan merupakan tanda bahwa terjadi infeksi. Beberapa infeksi yang ditandai dengan keputihan adalah,

  • Infeksi Jamur
  • Gonorrhea
  • Chlamydia
  • Kanker serviks
  • Trichomoniasis

Kebanyakan dari infeksi tersebut termasuk dalam penyakit menular seksual yang didapat oleh orang yang berganti-ganti pasangan.

Keputihan yang merupakan tanda infeksi akan berbeda dengan keputihan normal. Keputihan normal berupa cairan, dengan warna bening atau sedikit putih serta tidak berbau. Jika konsistensi cairan sedikit kental dan elastis, maka itu tanda bahwa sedang ovulasi.

Sementara itu, keputihan yang merupakan tanda infeksi biasanya memiliki warna lain seperti hijau atau kuning, mengeluarkan bau yang tidak enak, dan sedikit kental.

Nah, semoga Moms tidak mengalami masalah ini, ya!

(HIL)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb