15 Februari 2023

Prosesi Pernikahan Adat Palembang Beserta Maknanya, Sakral!

Tidak kalah sakral dengan pernikahan adat lainnya di Indonesia
Prosesi Pernikahan Adat Palembang Beserta Maknanya, Sakral!

Kebudayaan Indonesia memang sangat beragam, mulai dari tarian, hingga adat istiadat. Tidak terkecuali dengan adat pernikahan. Salah satunya pernikahan adat Palembang.

Yuk cari tahu bagaimana prosesi dan pakaian adat dalam pernikahan adat Palembang!

Meski zaman semakin modern, pernikahan di Indonesia masih kental dengan pengaruh adat dan istiadat daerah asal.

Mulai dari prosesi, hingga pakaian pengantinnya yang indah. Salah satu adat pernikahan yang masih banyak dilakukan di Indonesia adalah pernikahan adat Palembang.

Masih banyak pengantin yang berasal dari Palembang menggunakan adat ini. Banyak sekali keunikan dan kemeriahan dari pesta pernikahannya.

Sebagai informasi, kota Palembang adalah ibu kota dari Provinsi Sumatera Selatan. Letaknya berada di tepian Sungai Musi.

Dikutip dari Batiqa, arti nama Palembang erat kaitannya dengan letak geografis kota ini.

Menurut para sejarawan, nama Palembang berasal dari kata “lembang” atau “lembeng” yang berarti tanah berlekuk, tanah yang posisinya rendah, atau akar yang membengkak karena lama terendam air.

Nah, Moms, kini saatnya kita membahas tentang pernikahan adat Palembang itu sendiri. Berikut informasinya!

Baca Juga: Ini 10+ Makanan Khas Palembang Selain Pempek yang Harus Dicoba

Prosesi Pernikahan Adat Palembang

Pernikahan Adat Palembang (instagram.com/bedirudat)
Foto: Pernikahan Adat Palembang (instagram.com/bedirudat)

Karena Palembang ini dulunya adalah daerah kesultanan, prosesi pernikahan adat Palembang masih kental dengan nuansa kesultanannya.

Setiap prosesi pernikahan adat Palembang yang dilakukan memiliki makna tersendiri dan kental sekali dengan makna religi.

Tak heran, setiap proses sarat akan doa untuk pengantin dalam menjalankan kehidupan setelah pernikahan.

Lalu apa saja prosesi pernikahan adat Palembang yang dijalankan oleh pengantin serta keluarga?

Dilansir dari The Bride Dept, ada beberapa prosesi pernikahan adat Palembang yang penting.

Yuk, simak bagian-bagian prosesi pernikahan adat Palembang berikut ini!

1. Madik

Madik merupakan pembuka dari serangkaian prosesi pernikahan adat Palembang.

Dalam prosesi ini, utusan atau perwakilan dari keluarga calon pengantin pria berkunjung ke rumah calon pengantin wanita yang memiliki tujuan untuk berkenalan.

Selain itu, perwakilan keluarga juga membawa misi penting, yaitu mengamati kondisi calon pengantin wanita dan keluarganya.

Mereka akan melihat calon pengantin wanita yang akan dinikahkan cocok untuk calon pengantin prianya atau tidak.

Lalu, mereka juga akan mencari tahu asal usul dan silsilah keluarga masing-masing, termasuk menyelidiki apakah calon pengantin wanita pernah dipinang di masa lalu.

Perwakilan keluarga calon pengantin pria tentu tidak datang dengan tangan kosong. Mereka membawa tenong atau songket yang berbentuk bulat terbuat dari anyaman bambu.

Ada juga beberapa tenong berbentuk songket segi 4 yang dibungkus kain batik bersulam benang emas.

Isinya adalah bahan makanan seperti mentega, telur, dan gula yang diserahkan kepada keluarga calon pengantin wanita.

Baca Juga: 8 Prosesi Pernikahan Adat Aceh yang Sakral

2. Menyenggung

Prosesi pernikahan adat Palembang selanjutnya adalah menyenggung yang menjadi bentuk tanda keseriusan calon pengantin pria.

Di prosesi ini, keluarga akan mengatur waktu untuk tanggal kedatangan berikutnya demi melamar calon pengantin perempuan.

Caranya adalah dengan mengutus kerabat terdekat atau orang kepercayaan dari keluarga calon pengantin pria.

3. Lamaran

Setelah mendapatkan tanggal pasti dari kesepakatan kedua keluarga, prosesi pernikahan adat Palembang pun dilanjutkan dengan kunjungan ke rumah calon pengantin wanita.

Tujuannya, sudah tentu adalah meminang atau melamar sang gadis pujaan hati calon mempelai pria.

Rombongan keluarga calon pengantin pria akan membawa seserahan.

Jika lamaran diterima, maka barang-barang hantaran akan diserahkan kemudian dilanjutkan dengan memutus “kato” atau menentukan tanggal pernikahan.

Baca Juga: Inilah 9 Ujian Pernikahan di 5 Tahun Pertama Pernikahan, Hadapi Bukan Hindari!

4. Berasan dan Mutus

Prosesi pernikahan adat Palembang selanjutnya adalah berasan atau musyawarah.

Pihak yang datang biasanya keluarga dekat calon pengantin serta 9 orang wanita yang membawa tenong.

Selanjutnya para utusan dari keluarga akan melakukan upacara pengikatan tali keluarga, yaitu dengan mengambil setumpuk sasak gelungan (konde) dan dibagikan ke para utusan dan keluarga.

Sebagai tanda kedua keluarga telah saling mengikat diri untuk jadi satu keluarga, kedua belah pihak pun mengunyah sirih dengan tembakau.

Seserahan yang diberikan keluarga mempelai pria dapat berupa macam-macam, Moms seperti:

  • Tenong
  • Songket segi empat
  • Nampan
  • Selendang sutra
  • Baju
  • Senting
  • Selop
  • Sandal
  • Sepatu
  • Alat rias
  • Kosmetik
  • Buah-buahan

5. Akad Nikah

Sama seperti pernikahan lainnya, hal utama dari prosesi pernikahan adat Palembang adalah akad nikah.

Akad nikah dilakukan dengan proses seperti umumnya. Mas kawin yang diberikan sesuai dengan kesepakatan kedua keluarga.

Baca Juga: Prosesi Pernikahan Adat Betawi, Yuk Kenali!

6. Mengarak Pacar

Prosesi pernikahan adat Palembang selanjutnya adalah mengarak pacar. Ini menjadi simbol pengantin wanita menerima sang suami.

Saat arak-arakan, rombongan keluarga pengantin pria tiba di rumah pengantin wanita dan akan disambut ibu sang pengantin wanita.

Dalam prosesi ini hadir juga para sesepuh perempuan yang sudah siap membawa semangkuk kecil beras tabur dicampur receh.

Nantinya beras ini akan ditaburkan kepada pengantin pria beserta rombongannya.

7. Munggah

Puncak dari prosesi pernikahan adat Palembang adalah munggah. Acara ini dimeriahkan dengan tabuhan rebana yang mengiringi pengantin pria.

Ada juga pertunjukan silat, adu pantun, dan sejumlah prosesi lainnya yang tentunya penuh dengan makna dan hiburan.

Misalnya, buka tirai (tanda pertemuan pertama lelaki dengan wanitanya), dan diakhiri dengan persembahan tari dari sang pengantin wanita.

Baca Juga: Mengenal Prosesi Pernikahan Adat Lampung dan Maknanya

Baju Pernikahan Adat Palembang

Baju Pernikahan Adat Palembang (andalastourism.com)
Foto: Baju Pernikahan Adat Palembang (andalastourism.com)

Dalam sebuah pernikahan adat, tidak lengkap jika kedua pengantin tidak menggunakan busana atau baju adat.

Dalam pernikahan adat Palembang, terdapat baju pernikahan adat Palembang serta pernak-pernik atau aksesoris yang digunakan dan penuh akan makna tersendiri.

Dilansir dari Jurnal Seni dan Reka Rancang, Palembang memiliki beberapa pakaian adat yang beberapa di antaranya adalah Aesan Gede dan Paksangkong.

Baju pernikahan adat Palembang yang lebih sering dikenakan dan terkenal adalah Aesan Gede.

Baju pernikahan adat Palembang ini melambangkan kebesaran raja Kerajaan Sriwijaya yang kemudian diartikan sebagai busana pengantin pernikahan adat Palembang.

Untuk merayakan keagungan bangsawan Sriwijaya, warna merah jambu dan keemasan serta gemerlap perhiasan dan mahkota yang dipadukan dengan baju dodot dan kain songket wajib digunakan.

Baca Juga: 6 Kebiasaan Sehari-hari yang Tanpa Disadari Mengancam Pernikahan

Berikut ini penjelasan dan makna dari beberapa aksesoris yang wajib digunakan dalam baju pernikahan adat Palembang:

1. Mahkota

Pengantin pria dan wanita menggunakan kesuhun yang memiliki arti sifat berani untuk laki-laki dan sifat keibuan dan kelembutan bagi wanita.

2. Cempako

Aksesoris ini digunakan di kepala, ditusuk digelung malang yang memiliki arti orang Palembang harus menjaga keindahan perilakunya.

3. Sanggul Malang

Merupakan rambut yang digelung rapi dengan makna perempuan Palembang yang anggun dan mengutamakan kerapian.

4. Tebeng Malu

Penutup bagian samping kepala yang memiliki makna manusia yang harus menjaga pandangannya.

5. Terate

Aksesoris yang digunakan sebagai penutup bagian dada dan pundak yang menggambarkan kemegahan dan kesucian serta kesabaran.

6. Kebo Munggah atau Kalung Tapak Jajo

Terbuat dari emas 24 karat dengan lempengan bersusun 3 yang memiliki makna kesuburan dan untuk menolak bala.

7. Selempang Sawir

Aksesoris yang terbuat dari emas 22 karat dengan aksen intan di bagian tengah.

Selendang ini berjumlah 2 yang dipakai menyilang bahu kanan-kiri ke pinggang kanan-kiri. Aksesoris ini memiliki makna laki-laki dan perempuan yang harus sejajar.

Baca Juga: Penuh Akan Makna, Begini Rangkaian Prosesi Pernikahan Adat Bugis

8. Keris

Digunakan oleh pengantin pria keturunan raja/bangsawan yang memiliki arti untuk menghormati para raja atau atasan.

9. Pending

Merupakan ikat pinggang berbentuk lempengan emas yang memiliki arti perempuan dan laki-laki siap untuk menjalani kehidupan.

10. Gelang Palak Ulo

Dikutip dari Beautynesia, gelang emas 24 karat ini bertabur berlian dengan bentuk ular naga yang digunakan pengantin perempuan di bagian lengan.

11. Gelang Kecak

Gelang emas dengan dihiasi pekatu polos yang digunakan kedua pengantin di bagian pangkal lengan.

12. Saputangan Segitigo

Saputangan yang terbuat dari beludru berwarna merah yang salah satu sisinya bertabur kelopak bunga melati dari emas dengan makna ketegaran dan ketenangan hidup.

13. Kain Songket Lepus

Kain ini memiliki motif geometris abstrak dan motif zigzag yang merupakan kain songket tertua dalam sejarah.

Kain ini memiliki makna keramahan, ketertiban, dan saling menghormati.

14. Celana Sutra

Celana panjang berbahan sutra yang memiliki arti mentalitas orang Palembang yang gigih.

15. Cenela

Merupakan sandal yang digunakan kedua pengantin. Maknanya adalah kehidupan dalam melangkah harus mempunyai pelindung diri, yaitu agama.

Baca Juga: 12 Ragam Pakaian Adat Yogyakarta yang Anggun Berwibawa

Demikian penjelasan tentang pernikahan adat Palembang, mulai dari prosesi hingga pakaian yang dikenakan kedua mempelai.

Walau terlihat rumit di masa modern ini, budaya dan adat seperti itu justru menambah warna keragaman Indonesia yang indah dan sayang bila ditinggalkan.

Jadi, bagaimana pendapat Moms tentang pernikahan adat Palembang ini? Tentu saja sangat sakral, bukan?

  • https://www.batiqa.com/id/hotels/palembang/read-article/Palembang%20:%20Akulturasi%20Tiga%20Budaya%20Penuh%20Nilai%20Eksotika
  • https://www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jsrr/article/download/6735/5079
  • https://www.beautynesia.id/berita-wedding/mengenal-aksesoris-pernikahan-adat-palembang/b-156232

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb