28 Januari 2024

Tata Cara Salat Hajat dan Keutamaannya yang Luar Biasa

Akan lebih baik jika dilakukan pada malam hari
Tata Cara Salat Hajat dan Keutamaannya yang Luar Biasa

Dalam Islam, selain berusaha untuk mewujudkannya, bisa dibantu dengan menunaikan salat khusus yang disebut dengan salat Hajat.

Ini merupakan salah satu salat sunah. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda:

“Hendaklah salah seorang dari kalian senantiasa meminta kebutuhannya kepada Allah, sampai pun ketika meminta garam, sampai pun meminta tali sandalnya ketika putus.” (HR Tirmdzi).

Selain dari melaksanakan salat wajib, mengerjakan salat hajat menunjukkan tekad yang kuat saat sedang menginginkan sesuatu.

Ini karena orang muslim merasa bahwa Hanya Allah SWT yang mampu memenuhi keinginan hamba-Nya.

Misalnya saat ingin menikah atau membangun rumah.

Baca Juga: 5+ Doa Minta Rezeki untuk Mendapatkan Keberkahan, Yuk Doa!

Niat Salat Hajat

Umat Muslim Salat
Foto: Umat Muslim Salat (Freepik.com/rawpixel.com)

Salat hajat sendiri hukumnya sunah. Dalam kitab-kitab fiqih, sebagian ulama mencantumkan salat hajat.

Prof Dr Wahbah Az Zuhaili mencantumkan salat hajat sebagai salat sunah ketiga dalam sub bab Sholat-Sholat Mu’ayyanah Mustaqillah, setelah salat tarawih, salat dhuha, salat tasbih, dan salat istikharah.

“Salat ini termasuk salat sunah karena ada hadis riwayat Abdullah bin Abu Aufa dalam Sunan Tirmidzi menerangkan tentang salat ini.

Imam At Tirmidzi berkata bahwa hadis tentang salat hajat termasuk hadis gharib,” tulisnya dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu.

Meski tempatnya di dalam hati, bagi yang ingin melafalkan niat salat hajat karena ingin menghadirkan rasa khusyu bacaannya ialah:

"Usholli sunnatal-haajati rok’atayni lillahi ta’aala,”.

Artinya: “Saya berniat salat sunah hajat dua rakaat karena Allah Ta’aala.”

Tata Cara Salat Hajat

Tata Cara Salat (Orami Photo Stocks)
Foto: Tata Cara Salat (Orami Photo Stocks)

Mengenai jumlah rakaat yang dilakukan dalam salat hajat, hal ini mendapatkan penjelasan melalui kitab Ihya Ulumuddin karya Al-Ghazali.

Di sana diterangkan bahwa salat hajat bisa dikerjakan sebanyak 2 rakaat hingga 12 rakaat.

Selain itu, salat hajat akan lebih baik jika dilakukan pada malam hari seperti salat Tahajud.

Meski begitu, sebenarnya salat ini dapat dikerjakan sepanjang waktu kecuali pada waktu terlarang untuk melaksanakan salat.

Waktu terlarang tersebut di antaranya:

  • Dari salat Subuh hingga terbit matahari
  • Dari matahari terbit hingga matahari meninggi (kira-kira 15 menit setelah matahari terbit).
  • Ketika matahari di atas kepala, tidak condong ke timur atau ke barat dan hingga matahari tergelincir ke barat
  • Dari salat Asar hingga mulai tenggelam matahari
  • Dari matahari mulai tenggelam hingga tenggelam sempurna (Minhah Al-‘Allamfii Syarh Bulugh Al-Maram, 2: 205)

Syarat dan tata cara salat hajat sebenarnya sama dengan salat pada umumnya.

Syarat salat hajat tentunya harus suci dari hadast kecil maupun besar, menutup aurat, suci badan dan pakaian, tempat salat yang bersih dari najis, serta menghadap kiblat.

Rakaat pertama:

  • Takbirotul ihram (berdiri bagi yang mampu)
  • Doa iftitah
  • Membaca surat Al-Fatihah
  • Dilanjutkan dengan membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an. Diutamakan membaca surat Al-Kaafirun sebanyak 3 kali
  • Rukuk secara tuma’ninah
  • I’tidal (bangun dari ruku) secara tuma’ninah
  • Sujud secara tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud secara tuma’ninah
  • Sujud kedua secara tuma’ninah

Rakaat kedua:

  • Berdiri untuk rakaat kedua
  • Membaca surat Al-Fatihah
  • Dilanjutkan membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an. Diutamakan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 3 kali
  • Ruku’ secara tuma’ninah
  • I’tidal (bangun dari ruku) secara tuma’ninah
  • Sujud secara tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud secara tuma’ninah
  • Sujud kedua secara tuma’ninah
  • Duduk tasyahud akhir secara tuma’ninah
  • Mengucapkan salam

Setelah selesai salam, kemudian memanjatkan beberapa zikir, seperti:

  • “Subhahanallah walhamdulillah walaailaaha illallah waallahu akbar walaa haula wa quwwata illaa billahil ‘aliiyil ‘adzim.”

Artinya: “Maha suci bagi Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan pun yang disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar." Ini dibaca sebanyak 10 kali.

  • Setelah membaca: “Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammad wa ‘alaa ali sayyidina Muhammad.”

Artinya: “Yaa Allah, beri karunia kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad, kesejahteraan yang diridhoi dan ridhoilah dari pada sahabat sahabat sekalian.” Ini dibaca sebanyak 10 kali.

  • Kemudian membaca doa: “Rabbanaa aatinaa fidunyaa hasanah wa fil’akhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban nar.”

Artinya: “Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari siksa neraka.” (QS Al-Baqarah: 201).

Baca Juga: Sholawat Pembuka Rezeki yang Mudah Dihafalkan, Yuk Amalkan!

Doa setelah Salat Hajat

Ilustrasi Doa
Foto: Ilustrasi Doa (Freepik.com/@rawpixel)

Ada baiknya setelah melakukan salat Hajat, dilanjutkan dengan berdoa memohon kepada Allah SWT atas apa yang menjadi keinginannya.

Doa tersebut bisa berupa zikir maupun bacaan ayat-ayat Al-Qur'an. Berikut ini beberapa doa dan zikir yang dapat diamalkan.

1. Membaca Istighfar

Dalam kitab Tajul jamil-lil-ushul dianjurkan membaca istighfar sebanyak 100 kali, yaitu:

“Astaghfirullaha Robbii min kulli dzanbin wa atuubu ilayhi.”

Artinya: “Aku Memohon ampunan kepada Allah Tuhanku, dari dosa-dosa dan aku bertaubat kepada-Mu.”

2. Membaca Sholawat Nabi

Bacaan sholawat nabi yang dibaca 100 kali yakni:

“Allahumma sholli ‘alaa muhammadin sholaatar-ridhoo wardho ‘an ashaabir-ridhor-ridhoo.”

Artinya: “Yaa Allah, beri karunia kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad, kesejahteraan yang diridhoi dan ridhoilah dari pada sahabat-sahabat sekalian.”

3. Membaca Doa Salat Hajat

Dalam kitab Al Adzkar, Imam Nawawi RA mencantumkan dua buah hadis terkait zikir dan doa salat hajat.

  • Zikir salat hajat yang dibaca setelah selesai salat, yakni:

“Laa ilaaha illalloohul haliimul kariim. Subhaanalloohi robbil ‘arsyil ‘adhiim. Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin.

As,aluka muujibaati rohmatika wa ‘azaanima maghfirotika wal ghoniimata min kulli birrin wa salaamata min kulli itsmin.

Laa tada’lii dzamban illaa ghofartah. Walaa hamman illaa farrojtah. Walaa haajatan hiya laka ridhon illaa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.”

Artinya: “Tiada Ilah Tidak kecuali Allah, Yang Maha Santun lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah, Rabb Arsy yang agung.

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Kepada-Mu-lah aku memohon sesuatu yang menyebabkan memperoleh rahmat-Mu,

dan sesuatu yang mendatangkan ampunan-Mu dan memperoleh kebaikan dan selamat dari segala dosa.

Janganlah Engkau biarkan dosa daripada diriku melainkan Engkau ampuni dan tidak ada sesuatu keperluan melainkan Engkau beri jalan keluar,

dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat kerelaan-Mu, melainkan Engkau kabulkan.

Wahai Tuhan Yang Paling Pengasih dan Penyayang.” (HR Tirmidzi).

  • Menurut Imam Nawawi dalam Al Adzkar

Sedangkan doa salat hajat yang shahih yang kemudian juga dicantumkan Imam Nawawi dalam Al Adzkar adalah:

“Alloohumma innii as-aluka wa atawajjahu ilaiku binabiyyika Muhammadin nabiyyir rohmati yaa Muhammad innii tawajjahta bika ilaa Robbii fii haajatii haadzihi fatuqdlo lii Alloohumma syafi’hu fiy.”

Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepadaMu dan menghadap kepadaMu dengan Nabiku Muhammad, Nabi (pembawa) rahmat. Wahai Muhammad.

Sesungguhnya aku menghadap kepada Tuhanku denganmu dengan kebutuhanku ini agar dipenuhiNya. Ya Allah, terimalah syafaatnya padaku.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Baca Juga: 9 Amalan Ibu Hamil Menurut Islam, Yuk Lakukan Moms!

Ada juga doa lain yang bisa dibacakan:

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb