21 Mei 2019

Tahapan Perkembangan Motorik Kasar Anak Berdasarkan Usianya

Moms, sebaiknya ketahui tahapan perkembangan motorik anak yang sesuai berdasarkan usianya. Ini ulasannya.
Tahapan Perkembangan Motorik Kasar Anak Berdasarkan Usianya

Setiap perkembangan dan pertumbuhan anak tentunya menjadi perhatian bagi orangtua.

Kali pertama anak berjalan tanpa harus berpegangan, kali pertama anak bisa belajar duduk, kali pertama anak bisa berlari tanpa terjatuh lagi menjadi momen yang mengharukan dan tak akan terlupakan.

Kemampuan anak untuk melakukan hal itu semua masuk ke dalam perkembangan motorik kasar pada tubuhnya.

Sederhananya dapat dikatakan bahwa kemampuan motorik kasar adalah kemampuan anak untuk menggerakan tubuh dengan menggunakan otot-otot besar, yang meliputi sebagian besar atau bahkan seluruh anggota tubuh.

Kemampuan motorik kasar pada setiap anak tentunya berbeda-beda dan tidak dapat disamaratakan.

Faktanya, kemampuan ini dipengaruhi oleh faktor usia, perkembangan fisik anak, dan juga berat badannya.

Sebelum akhirnya anak bisa berlari dengan lincah, ada gerakan awal yang perlu diketahui.

Gerakan awal ini merupakan gerakan sederhana yang bersifat kompleks dan bisa Moms lihat sejak bulan-bulan pertama si Kecil lahir.

Baca Juga : 8 Permainan Indoor untuk Melatih Motorik Bayi

Hal ini diungkapkan oleh seorang early childhood practitioner yang juga merupakan co-founder Rumah Dandelion bernama Carmelia Riyadhni.

“Ketika bayi berusia 0-3 bulan, bayi dapat memutar kepala dan mengangkat kepala. Bayi berusia 3-6 bulan sudah dapat berguling dan belajar untuk duduk. Hingga akhirnya di usia 6-12 bulan, bayi sudah mulai belajar berdiri,” ujar Carmelia saat bincang-bincang pada Kulwap Orami Community pada Selasa (5/3) lalu.

Perkembangan bayi itu berawal dari kepala ke kaki, atau dari atas ke bawah.

Tentunya setiap bayi punya perkembangan gerakan yang berbeda-beda.

Lalu, bagaimana dengan perkembangan gerakan motorik kasarnya?

Kapan anak mulai bisa untuk berbicara, berjalan tanpa berpegangan tangan, dan berlari?

Sebelumnya, ketahui dulu pentingnya perkembangan motorik kasar anak yang ternyata dampaknya bisa berpengaruh pada masa depannya.

Kemampuan Motorik Kasar dan Pengaruh pada Prestasi Akademik

Tahapan Perkembangan Motorik Kasar Anak Berdasarkan Usianya-2.jpg
Foto: Tahapan Perkembangan Motorik Kasar Anak Berdasarkan Usianya-2.jpg

Foto: independent

Faktanya, kemampuan motorik kasar anak saat ini dapat memengaruhi prestasi akademik di kemudian hari.

Sebenarnya ada beberapa faktor lainnya yang memengaruhi kemampuan akademik tersebut, seperti kemampuan sensori, kemampuan motorik, dan perceptual motor.

Menurut Carmelia, kemampuan sensori dan kemampuan motorik tersebut perlu diperbanyak sebelum akhirnya kemampuan kognitif anak berkembang.

Pada sensori, sensori dalam diri kita yang banyak terkait dengan gerakan motorik kasar adalah indera vestibular dan proprioseptif.

Indera vestibular adalah Indera internal untuk mengatur keseimbangan ketika tubuh bergerak.

Stimulasi dilakukan dengan kegiatan berayun atau berputar.

Stimulasi ini membantu anak untuk berjalan stabil, merangkak, atau berguling.

Jadi, dapat dikatakan bahwa perkembangan motorik kasar anak sangat penting untuk dilatih sejak dini agar nantinya kemampuan kognitifnya dapat berkembang dengan baik.

Baca Juga : Moms, Waspada 5 Tanda Gangguan Perkembangan Motorik Balita

Tahapan Perkembangan Motorik Kasar pada Anak

Tahapan Perkembangan Motorik Kasar Anak Berdasarkan Usianya-3.jpg
Foto: Tahapan Perkembangan Motorik Kasar Anak Berdasarkan Usianya-3.jpg

Foto: spectrumnews

Moms, sebaiknya ketahui tahapan perkembangan motorik kasar pada anak jika dilihat dari usianya.

Cara untuk mencegah perkembangan motorik kasar anak terhambat adalah dengan memberikan stimulasi motorik yang tepat.

Adapun tahapan perkembangan motorik kasar pada anak jika dilihat dari usianya adalah sebagai berikut:

  • Usia 2-5 bulan: bayi bisa berguling.
  • Usia 5-7 bulan: bayi bisa duduk tanpa bantuan.
  • Usia 7-8 bulan: bayi bisa berdiri tapi sambil berpegangan.
  • Usia 10-14 bulan: bayi bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan.
  • Usia 11-15 bulan: bayi bisa berjalan stabil.

Setiap anak akan memiliki tahapan yang berbeda-beda.

Namun, sebagai orangtua, penting untuk melakukan stimulasi terutama ketika anak berusia 0-5 tahun.

Stimulasi motorik untuk mengajarkan anak berdiri dan melangkah akan berbeda, sehingga harus dilihat berdasarkan usianya.

Yang terpenting adalah Moms harus percaya diri dan jangan takut untuk mengajarkan anak, ya!

(DG/CAR)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb