22 Desember 2021

Tata Cara Salat Tahiyatul Masjid Lengkap dengan Niat dan Bacaannya

Salat tahiyatul masjid disunnahkan untuk dikerjakan setiap masuk ke rumah Allah SWT
Tata Cara Salat Tahiyatul Masjid Lengkap dengan Niat dan Bacaannya

Foto: Orami Photo Stocks

Menjadi shalat sunnah pertama yang dikerjakan saat masuk ke rumah Allah SWT, shalat tahiyatul masjid memiliki ketentuan tersendiri.

Menurut keterangan dari studi UIN Raden Intan, shalat ini memiliki dalil yang bisa dipertanggungjawabkan, hingga menjadi amalan yang menjadi ibadah kepada Allah SWT.

Baca Juga: Sering Keliru, Ini Batas Shalat Subuh yang Tepat

Mengenal Salat Tahiyatul Masjid

Shalat Tahajud -1.jpg
Foto: Shalat Tahajud -1.jpg (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Dalam Islam, masjid adalah tempat yang mulia karena merupakan tempat untuk beribadah kepada Allah SWT.

Dilansir Muhammadiyah, tercatat dalam sejarah Islam bahwa masjid adalah bangunan pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW saat berhijrah ke kota Madinah.

Dalam Alquran Allah SWT berfirman:

لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ

(… Lamasjidun ussisa 'alat-taqwā min awwali yaumin aḥaqqu an taqụma fīh, fīhi rijāluy yuḥibbụna ay yataṭahharụ, wallāhu yuḥibbul-muṭṭahhirīn)

Artinya: “Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya.

Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri, dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.” (QS At-Taubah: 108)

Selain dalam Alquran, kemuliian masjid juga mendapatkan penjelasan dari hadits Rasulullah SAW. Misalnya saat beliau bersabda:

مَنْ غَدَا إِلَى الْمَسْجِدِ أَوْ رَاحَ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُ فِي الْجَنَّةِ نُزُلًا كُلَّمَا غَدَا أَوْ رَاحَ

Artinya: “Barangsiapa berangkat pagi atau sore hari ke masjid, maka Allah akan mempersiapkan hidangan baginya di surga, setiapkali ia berangkat pagi atau sore hari.” (HR Bukhari dan Muslim)

Karena mulianya keberadaan, ada beberapa adab atau sopan santun yang ditentukan oleh syari’at Islam. Misalnya dengan melaksanakan shalat Tahiyatul Masjid.

Ini adalah shalat sunnah sebanyak dua raka’at, dan dikerjakan oleh seseorang ketika masuk ke dalam masjid dan sebelum duduk. Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلاَ يَجْلِسْ حَتَّى يُصَلِّيَ

Artinya: “Apabila salah seorang di antara kamu masuk masjid, maka janganlah ia duduk sehingga ia melaksanakan shalat dua raka’at.” (HR Ahmad dari Abu Hurairah)

Shalat tahiyatul masjid dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap masjid, sehingga menjadi sunnah yang juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Berdasarkan kesepakatan para ulama, hendaknya setiap orang yang masuk ke dalam masjid baik siang atau malam tidak langsung duduk, tapi mengerjakan shalat Tahiyatul Masjid dulu.

Baca Juga: Shalat Tahajud, Tata Cara, dan Keutamaannya, Masya Allah!

Ketentuan Shalat Tahiyatul Masjid

Shalat Tahajud -2.jpg
Foto: Shalat Tahajud -2.jpg (Newmuslims.net)

Foto: Orami Photo Stock

Sholat Tahiyatul Masjid adalah sunnah dilakukan saat seseorang masuk ke dalam masjid. Ini dilakukan saat seseorang belum duduk di dalam masjid.

Sehingga apabila seseorang sudah duduk terlebih dahulu, maka kesunnahan sholat Tahiyatul Masjid sudah tidak berlaku lagi.

Sebenarnya, waktu shalat Tahiyatul Masjid tidak terbatas. Artinya, setiap kali seseorang mengunjungi masjid dan belum duduk, maka disunahkan melakukannya.

Selain itu, shalat sunah Tahiyatul Masjid itu tidak dianjurkan dilakukan berjamaah. Terdapat juga 3 waktu yang dilarang untuk melakukan sholat tahiyatul masjid, yakni:

  • Ketika shalat berjamaah akan segera dilaksanakan atau iqamah dikumandangkan. Ini tidak dianjurkan untuk melaksanakan salat Tahiyatul Masjid, karena dikhawatirkan akan tertinggal salat berjamah.
  • Saat seorang khatib yang akan langsung naik mimbar untuk mengisi khutbah salat Jumat. Misalnya, seorang khatib tiba di masjid ketika memasuki waktu shalat Jumat, maka lebih baik bagi seorang khatib untuk langsung naik mimbar.
  • Seseorang yang tiba di masjid ketika khutbah salat Jumat akan segera berakhir. Maka, lebih baik bagi seseorang tersebut untuk langsung duduk diam mendengarkan khutbah.

Baca Juga: Shalat Fajar: Tata Cara, Niat, dan Keutamaannya

Tata Cara Shalat Tahiyatul Masjid

manfaat gerakan shalat-1.jpg
Foto: manfaat gerakan shalat-1.jpg

Foto:Orami Photo Stock

Meski sama seperti tata cara shalat sunnah lainnya, berikut ini adalah tata cara shalat tahiyatul masjid yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

1. Niat Shalat Tahiyatul Masjid

Banyak ulama yang bersepakat bahwa niat tempatnya di dalam hati, jadi sebenarnya tidak masalah jika tidak diungkapkan atau dibacakan.

Namun, jika ada yang ingin melafalkanya, ini adalah niat yang bisa diucapkan:

اُصَلِّى سُنَّةً تَحِيَّة الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

(Usholli sunnata tahiyyatil masjidi rok’ataini lillaahi ta’aalaa)

Artinya: “Aku berniat sholat untuk menghormati masjid sebanyak dua rakaat karena Allah ta’ala.”

2. Takbiratul Ihram

Di sini dianjurkan untuk mengangkat tangan sambil mengucapkan Allahu Akbar, sama seperti hendak shalat biasa.

3. Bersedekap dan Membaca Doa Iftitah

Setelah takbir, sedekapkan kedua tangan di bagian perut dan atas pusar sambil membaca doa iftitah

4. Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah membaca doa iftitah, kemudian membaca surat Al-Fatihah.

5. Membaca Satu Surat atau Sebagian Ayat Alquran

Sebenarnya, tidak diwajibkan membaca surat apapun. Akan tetapi, ulama menyebutkan bahwa saat sholat tahiyatul masjid, seseorang dianjurkan membaca surat tertentu.

6. Ruku’

Selesai membaca surat, kemudian angkat kedua tangan setinggi telinga dan membaca Allahu Akbar.

Kemudian badan dibungkukkan, kedua tangan memegang lutut sambil ditekan. Usahakan antara punggung dan kepala supaya sejajar dan rata.

Setelah sempurna, kemudian membaca doa ruku sebanyak tiga kali

7. I’tidal

Setelah selesai ruku’, kemudian bangkit tegak dengan mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca zikir i’tidal sebanyak tiga kali. Setelah berdiri tegak saat I’tidal, dianjurkan membaca doa setelah I’tidal seperti biasa.

8. Sujud Pertama

Selesai i’tidal lalu sujud dengan cara meletakkan dahi pada sajadah. Ketika turun dari berdiri I’tidal ke sujud dianjurkan sambil membaca Allahu akbar, dan saat sudah sujud dianjurkan membaca doa sujud.

9. Duduk di Antara Dua Sujud

Setelah sujud lalu bangun sambil membaca Allahu akbar untuk duduk, dan saat duduk dianjurkan membaca doa di antara dua sujud.

10. Sujud Kedua

Setelah selesai melakukan duduk di antara dua sujud, kemudian sujud kembali setelah membaca takbir, kemudian kembali membaca doa sujud.

11. Rakaat Kedua

Berdiri untuk melakukan rakaat kedua sambil membaca takbir. Ulangi tahap membaca surah Al-Fatihah hingga sujud kedua.

12. Tahiyat Akhir

Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduk dengan kaki bersilang sambil membaca takbir.

Usahakan pantat menempel di alas sholat, dan kaki kiri dimasukkan ke bawa kaki kanan, jari-jari kaki kanan tetap menekan ke kiri alas sholat. Setelah itu membaca doa tahiyat akhir.

13. Salam

Selesai membaca tahiyat akhir, kemudian salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri sambil membaca salam.

Itulah penjelasan mengenai shalat tahiyatul masjid. Semoga menjadi kebiasaan dalam menjalankan sunnah dari Rasulullah SAW.

  • http://repository.radenintan.ac.id/275/
  • https://muhammadiyah.or.id/shalat-tahiyatul-masjid/
  • https://bincangsyariah.com/ubudiyah/tata-cara-sholat-tahiyatul-masjid-lengkap-sesuai-sunnah-rasulullah/
  • https://bincangsyariah.com/ubudiyah/tiga-waktu-yang-tidak-dianjurkan-untuk-melaksanakan-solat-tahiyatul-masjid/
  • https://worldquran.com/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb