07 Januari 2024

Mengenal 5 Jenis Tanah Liat dan Rekomendasi Produknya

Ternyata tanah liat memiliki banyak jenis, lho Moms. Berikut ulasannya!
Mengenal 5 Jenis Tanah Liat dan Rekomendasi Produknya

Selama ini Moms pasti mengira bahwa tanah liat adalah bahan material yang hanya digunakan untuk pembuatan barang kerajinan saja.

Padahal, kegunaan tanah liat cukup banyak, termasuk di antaranya adalah untuk membuat batu bata.

Biasanya dapat dipakai untuk membangun suatu bangunan seperti rumah atau kantor dan lainnya.

Jadi, mulai sekarang jangan hanya berpikir bahwa tanah material ini hanya untuk membuat keramik, tembikar, guci, piring, dan barang kerajinan lainnya saja ya, Moms.

Tanah liat juga ternyata memiliki karakteristik dan juga jenis yang berbeda-beda.

Perbedaan ini yang membuat fungsinya masing-masing tidak sama ketika diaplikasikan.

Singkatnya, tidak semua jenisnya bisa digunakan untuk membuat kerajinan.

Supaya lebih jelas, Moms perlu memahami asal usul, ciri, sifat atau karakteristik, serta jenis tanah liat yang akan dibahas berikut ini!

Baca Juga: Seni Patung: Fungsi, Bentuk, Bahan, dan Teknik Pembuatan

Dari Mana Asalnya Tanah Liat?

Kerajinan Tanah Liat
Foto: Kerajinan Tanah Liat (Freepik.com/freepik)

Tanah liat adalah material tanah yang terbentuk karena proses pelapukan kerak bumi dan disusun oleh batuan feldspatik.

Batuan feldspatik ini adalah batuan yang terdiri dari batuan granit dan juga batuan beku.

Batuan feldspatik ini terbentuk dari berbagai unsur seperti silikon, oksigen, dan aluminium.

Selanjutnya, aktivitas panas dari bumi membuat kerak bumi tersebut melapuk.

Proses pelapukan tersebut dilakukan oleh asam karbonat, sehingga kemudian membuat batuan tersebut berbentuk menyerupai tanah liat.

Kini material ini kerap dijadikan sebagai bahan penting untuk kegiatan pembangunan seperti batu bata dan kerajinan gerabah.

Umumnya, digunakan untuk wadah yang kemudian dijadikan piring, cangkir, gelas, kendi, mangkuk, guci, kuali, dan sebagainya.

Baca Juga: Teknik Arsir: Dasar Menggambar Hingga Alat yang Dibutuhkan

Ciri-Ciri atau Karakteristik Tanah Liat

Karakterisitik Tanah Liat
Foto: Karakterisitik Tanah Liat (Unsplash.com/Alex Jones)

Tanah liat adalah salah satu material yang cukup unik.

Ia memiliki sifat dasar lunak sehingga Moms akan dapat dengan mudah membentuknya.

Namun, faktanya, ada lebih banyak karakteristik yang dimilikinya. Mengutip Lee College Library, berikut ciri-ciri tanah liat:

1. Bersifat Lengket

Salah satu ciri-ciri tanah liat yang utama adalah sifatnya yang lengket.

Tanah umumnya lengket saat basah sehingga pada fase ini, Moms dapat dengan mudah untuk mengubah bentuknya.

Namun, tanah ini juga bisa menjadi gumpalan keras saat sudah kering.

Hal ini dikarenakan adanya kandungan jenis mineral lempung yang banyak terdapat di dalamnya.

2. Tidak Mudah Menyerap Air

Meskipun tanah liat bisa basah, namun ia memiliki sifat sulit menyerap air.

Karena alasan inilah ia lebih banyak diperuntukkan sebagai bahan untuk bangunan.

Selain itu, karena sifatnya yang tidak mudah menyerap air, ia juga tidak disarankan untuk sebagai lapisan tanah untuk media tanaman.

3. Warnanya Abu-Abu

Secara umum material ini tidak memiliki warna yang terlalu gelap atau terang.

Namun, sebenarnya warna tanah liat cenderung berwarna hitam keabu-abuan.

Ada juga beberapa jenis yang memiliki warna dasar kuning kemerah-merahan yang kebanyakan digunakan oleh pengrajin untuk dibuat barang kerajinan.

4. Bisa Berubah Menjadi Butiran Halus

Karena sifatnya yang dapat dengan mudah menggumpal dan keras ketika kering, butiran-butiran kecil dari material ini ternyata bisa terpecah jika tidak menyatu dengan bentukan awalnya.

Butiran ini umumnya seperti kerikil dan pasir yang cukup umum ditemukan di sekitar tanah liat ketika kering.

Baca Juga: Ika Natassa dan Karyanya, Banyak Diadaptasi Jadi Film!

Jenis Tanah Liat

Jenis Tanah Liat
Foto: Jenis Tanah Liat (Unsplash.com/Earl Wilcox)

Setelah mengenal beberapa karakteristiknya, maka kini waktunya Moms mengenal beberapa jenis tanah liat.

Mengutip The Spruce Crafts, berikut jenisnya:

1. Tanah Liat Earthenware

Tanah liat earthenware atau dikenal juga dengan tanah liat gerabah adalah beberapa tanah liat paling awal yang digunakan oleh pembuat tembikar.

Diketahui, ini adalah jenis tanah liat yang paling umum ditemukan. Tanah ini sangat elastis, atau mudah dibentuk dan cukup lengket.

Tanah gerabah mengandung besi dan mineral lainnya yang menyebabkan tanah bisa mencapai kekerasan optimal pada suhu yang lebih rendah, antara 95 - 1100 derajat Celsius.

Karena kandungan zat besi dan mineralnya yang tinggi, tanah jenis tembikar ini adalah salah satu jenis tanah lempung terbaik.

Warna khas material ini saat lembap adalah merah, oranye, kuning, dan abu-abu muda.

Sementara tanah liat yang sudah melalui proses pengeringan dan pembakaran umumnya akan berwarna cokelat, merah, oranye, abu-abu, dan putih.

Sebagian besar warnanya ditentukan oleh kandungan mineral dan jenis pembakaran.

Terakota, yang secara harfiah berarti "tanah yang dipanggang", adalah salah satu jenis warna yang paling populer.

Baca Juga: Unsur-unsur Cuaca dan Iklim, Simak Penjelasan Lengkapnya!

2. Tanah Liat Batu

Tanah liat stoneware adalah tanah yang juga mudah dibentuk dan seringnya berwarna abu-abu saat lembap.

Tanah jenis ini akan mencapai kekerasan maksimum dalam suhu antara 1.204 - 1.280 derajat Celsius.

Memiliki warna abu-abu terang, tanah jenis stoneware ini bisa berubah menjadi warna abu-abu netral ketika ia menjadi sedikit lebih lembap.

Di sisi lain, tanah stoneware ini agak kasar karena ia mengandung partikel butiran pasir.

3. Tanah Liat Bola (Ball Clays)

Tanah liat jenis bertekstur sangat halus.

Jenis ini bisa sangat elastis karena mengandung sedikit pengotor mineral dan dapat mencapai kekerasan maksimum jika dibakar pada suhu 1300 derajat Celsius.

Saat lembap, warnanya abu-abu gelap dan ketika matang menjadi warna abu-abu muda atau terang.

Tanah jenis ini memang memiliki kelemahan, yaitu tidak dapat digunakan sendiri karena penyusutan yang berlebihan selama pengeringan dan pembakaran.

Namun, akan sangat berguna saat ditambahkan ke tanah liat lain untuk meningkatkan kemampuan kerja dan elastisitas.

Baca Juga: 4 Musim di Jepang serta Periode dan Festival Menariknya!

4. Tanah Liat Api

Tanah liat api sering memiliki tekstur berbintik-bintik yang indah saat dibakar.

Tanah jenis ini juga sangat bervariasi dalam karakteristiknya. Kematangan tanah berkisar pada suhu 1500 derajat Celsius.

Meskipun relatif bebas dari kotoran mineral, mereka cenderung memiliki bintik-bintik besi yang memberikan penampilan berbintik-bintik setelah dibakar.

Meskipun tanah jenis ini tidak banyak mengandung bijih mineral, namun saat dibakar masih memiliki partikel bijih besi.

Sama seperti dua jenis tanah liat sebelumnya, fire clays sering digunakan dalam pembuatan tembikar, akan tetapi ia juga bisa sebagai alat pelindung pintu.

5. Tanah Liat Kaolin (Porselen)

Karena kemurnian mineralnya, lempung kaolin digunakan untuk produk porselen.

Meskipun lempung kaolin memang memiliki beberapa rentang warna, semuanya berwarna sangat terang.

Saat lembap, mereka akan berwarna abu-abu muda dan akan menyala dalam kisaran dari abu-abu yang sangat terang hingga hampir putih.

Tanah kaolin hampir tidak elastis seperti jenis lainnya dan sulit untuk dibentuk.

Tanah kaolin akan mencapai titik matang pada suhu pembakaran sekitar 1800 derajat Celsius.

Tanah jenis ini juga sering dicampur dengan tanah liat lain untuk meningkatkan kemampuan kerja dan menurunkan suhu pembakaran.

Banyak badan porselen adalah campuran kaolin dan ball clays.

Tanah liat kerap banyak dicari-cari banyak anak-anak sekolah sebagai bagian dari cara mengasah...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb