19 April 2022

Mengenal Tanaman Duda Korengan, Jadi Viral setelah Janda Bolong!

Sebenarnya, apa ya yang dimaksud dengan tanaman duda korengan?
Mengenal Tanaman Duda Korengan, Jadi Viral setelah Janda Bolong!

Setelah beberapa waktu lalu viral tanaman hias dengan nama janda bolong, kini giliran tanaman duda korengan yang ramai diperbincangkan.

Tanaman hias memang masih menjadi primadona masyarakat Indonesia saat ini. Apalagi semenjak pandemi COVID-19, tak sedikit orang yang mencoba aktivitas baru, seperti merawat dan mengoleksi tanaman hias.

Lalu, apa ya Moms yang sebenarnya disebut sebagai tanaman duda korengan? Simak selengkapnya.

Baca Juga: Mengenal Monstera atau Janda Bolong, Tanaman dengan Harga Jutaan dan Sedang Tren

Viralnya Tanaman Duda Korengan

tanaman duda korengan.jpg
Foto: tanaman duda korengan.jpg (tahukahanda.com)

Foto: tahukahanda.com

Awal mulanya, tanaman duda korengan ini viral di sosial media. Cukup banyak netizen yang mengunggah foto tanaman hias yang disebut dengan tanaman duda korengan.

Sebenarnya, tanaman duda korengan tersebut hanya merupakan parodi dari tanaman colocasia atau talas yang daunnya bolong-bolong dimakan ulat atau serangga.

Jadi, tidak ada tanaman hias yang bernama tanaman duda korengan ini, Moms.

Baca Juga: 10 Tanaman Philodendron yang Populer di Kalangan Pecinta Tanaman Hias

Fakta Tanaman Colocasia

tanaman talas.jpg
Foto: tanaman talas.jpg (crocus.co.uk)

Foto: crocus.co.uk

Setelah mengetahui apa itu tanaman duda korengan yang ternyata adalah tanaman colocasia atau talas. Moms pun perlu menyimak lebih lanjut tentang tanaman talas yang biasanya dijadikan sebagai makanan pokok oleh beberapa masyarakat.

Colocasia esculenta (talas atau telinga gajah) memiliki daun yang besar dan berbentuk hati seperti beludru dengan warna hijau limau, ungu atau hitam.

Tanaman talas menyukai tanah yang lembab, sehingga bisa ditanam di sekitar tepi kolam. Banyak juga tumbuh di daerah basah lainnya seperti, rawa dan sawah.

Tanaman colocasia berasal dari Asia Tenggara sehingga banyak dibudidaya di wilayah Indonesia. Selain karena bentuk daunnya yang cantik, juga karena bagian umbinya bisa dikonsumsi sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi.

Moms yang merupakan penggemar tanaman hias mungkin bisa memilih tanaman colocasia ini untuk ditanam di rumah.

Baca Juga: 9 Fakta Menarik Bunga Keladi, Berikut Jenis dan Harganya

Cara Merawat Tanaman Colocasia

cara menanam tanaman talas.jpg
Foto: cara menanam tanaman talas.jpg (caribbeangardenseed)

Foto: caribbeangardenseed

Moms yang tertarik untuk menanam dan merawat colocasia atau tanaman talas bisa menyimak beberapa tipsnya di bawah ini.

1. Tanah

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tanaman colocasia atau talas ini dapat tumbuh dengan baik di tanah yang kaya dan lembap.

Jadi, tanaman ini sangat ideal untuk dijadikan tumbuhan pada area berawa atau di sekitar kolam.

2. Cahaya

Meski tanaman colocasia ini dapat tumbuh di lingkungan dengan pencahayaan sinar matahari penuh, tetapi disarankan untuk menanamnya di tempat teduh agar kelembapan tanahnya terjaga.

Baca Juga: 9 Cara Menanam Bunga Matahari, Ketahui Hal yang Perlu Diperhatikan

3. Air

Karena tanaman talas menyukai lingkungan yang lembap, maka jagalah kelembapan tanahnya dengan melakukan penyiraman rutin atau pastikan mereka selalu tergenang air setidaknya setinggi 15 cm. Jadi, jangan biarkan tanaman ini kering ya, Moms.

4. Pupuk

Seperti banyak tanaman tropis berdaun besar, tanaman talas adalah tumbuhan yang membutuhkan banyak nutrisi.

Jadi, pastikan Moms memberikan pupuk nitrogen tinggi yang larut dalam air setiap 2-3 minggu sekali.

Baca Juga: Mengenal Tanaman Cocor Bebek, Cocok Dijadikan Tanaman Hias

5. Hama pada Tanaman Talas

Tanaman colocasia adalah tumbuhan yang sangat kuat dan minum banyak air.

Oleh karena itu, jangan biarkan tanaman mengering karena dapat membuatnya rentan terhadap beberapa hama.

Misalnya, tungau laba-laba yang menyukai daun tanaman colocasia karena teksturnya.

Untuk mengatasi hama, carilah jaring tungau laba-laba yang khas di bawah daun. Lalu, cobalah membilas tanaman talas secara menyeluruh dengan semburan air yang baik.

Semprot dengan insektisida jika diperlukan.

Nematoda simpul akar juga termasuk masalah umum dalam budidaya talas. Cacing gelang parasit ini mengunyah akar, menyebabkan tanaman menguning, melemah, dan berhenti tumbuh.

Nematoda bisa sulit dihilangkan secara organik, tetapi bisa dicegah dengan cara memotong bagian tanaman yang terlihat tidak sehat atau hampir mati.

6. Potensi Penyakit

Pythium adalah jamur yang bertanggung jawab atas busuknya umbi talas. Ini sering disebabkan oleh kondisi tanah yang basah.

Penyakit ini cukup sulit dikendalikan, karena talas suka banyak air. Setelah menginfeksi tanaman talas, penyakit ini tidak dapat disembuhkan sehingga pencegahan adalah kuncinya.

Jadi, berhati-hatilah dalam merawat tanaman talas.

Selain itu, penyakit hawar Phytophthora juga termasuk penyakit yang paling mungkin Moms temui pada tanaman talas.

Penyakit ini menyebabkan lesi basah kuyup yang menyebabkan tanaman kemudian membusuk. Jika tidak diobati, hawar daun pada akhirnya akan menghancurkan seluruh tanaman.

Penyakit hawar daun dapat dikendalikan melalui pemberian fungisida tembaga setiap minggu.

Baca Juga: 14 Tanaman Obat dan Manfaatnya untuk Kesehatan

Cara Memanen Umbi Colocasia (Talas)

cara memanen umbi talas
Foto: cara memanen umbi talas (Orami Photo Stocks)

Foto: Orami Photo Stock

Saat mencapai kematangan, daun talas akan menguning dan mulai mati. Ini adalah sinyal bagi Moms untuk memanen umbi-umbian. Untuk diketahui, Moms hanya bisa memanen talas sekali.

Jadi, tanaman colocasia pun akan mati setelah musim panen.

Cara memanen talas, yakni dengan mengangkat seluruh tanaman, potong daunnya, dan sikat tanahnya. Jangan lupa untuk menggunakan sarung tangan ya, Moms.

Biasanya, tanaman talas akan menghasilkan satu umbi besar dan beberapa umbi kecil. Umbi kecilnya bisa dimakan atau disimpan untuk ditanam musim berikutnya.

Tidak seperti kentang, talas melunak dengan cepat setelah dipanen sehingga Moms harus memakannya sesegera mungkin. Namun jika ingin disimpan, letakkanlah di tempat yang gelap pada suhu ruangan.

Moms bisa merebus talas atau memanggangnya sebelum dikonsumsi. Bisa juga diolah menjadi keripik talas.

Baca Juga: Tak Hanya Enak, Ini Dia 5 Manfaat Talas untuk Kesehatan

Itulah penjelasan mengenai tanaman duda korengan yang sebenarnya adalah tanaman colocasia atau talas. Apakah Moms tertarik untuk menanamnya?

  • https://www.thespruce.com/elephant-ear-plants-2132884
  • https://www.gardenersworld.com/how-to/grow-plants/how-to-grow-colocasia-taro-or-elephant-ears/
  • https://plantcaretoday.com/elephant-ears-plant.html
  • https://www.epicgardening.com/taro-plant/
  • https://www.gardeningknowhow.com/ornamental/bulbs/elephant-ear/growing-taro-root-for-food.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb