31 Oktober 2017

Tren Makan Makanan Serba Mentah, Seberapa Menyehatkan?

Konon katanya selain bikin awet muda, diet raw food dapat melangsingkan badan dan menangkal penyakit kanker.
Tren Makan Makanan Serba Mentah, Seberapa Menyehatkan?

Raw food diet ini bisa membuat kita awet muda. Kira-kira, begitulah yang dirasakan mereka yang rutin mengonsumsi makanan dalam kondisi segar, mentah atau hanya diolah setengah matang ini.

Selain merasa lebih segar, para “pengikutnya” percaya diet ini sangat efektif untuk menurunkan kelebihan berat badan, mencegah penuan dini dan menangkal penyakit kanker.

Baca Juga: 4 Jenis Diet 'Kekinian' yang Bisa Anda Coba

Benarkah menyehatkan?

Diet raw food memang tinggi serat, rendah gula dan lemak sebab jenis makanan yang diolah tak jauh dari sayur, buah dan kacang-kacangan, dan sedikit konsumsi ikan dan daging.

Ini sebabnya diet raw food belum tentu menyehatkan, sebab pelaku diet bisa kekurangan vitamin B12 yang penting untuk kesehatan saraf dan produksi sel darah merah.

Pada diet raw food, makanan yang dikonsumsi 80% dalam kondisi mentah. Kalaupun diolah, tidak dengan suhu tinggi, berkisar antara 40-60 derajat celcius. Itu sebabnya, diet raw food berisiko menimbulkan gangguan pencernaan seperti diare, disentri dan tifus karena makanan mentah atau yang dimasak setengah matang tidak mematikan bakteri salmonella.

Tapi, kabar baiknya, mengonsumsi makanan tanpa dimasak atau dengan temperatur rendah dipercaya bisa menjaga kandungan nutrisi bahan makanan. Prinsipnya, semakin mendekati wujud aslinya, semakin segar, maka semakin terjaga kandungan gizi bahan makanan tersebut.

Baca Juga: 5 Seleb Ini Awet Muda Meski Sudah Berusia 50 Tahun, Intip Rahasianya!

Bila ingin menerapkan diet ini, Mama perlu memerhatikan kecukupan asupan vitamin, terutama vitamin B12, kalsium, zat besi, dan omega 3 yang banyak terkandung dalam ikan, daging ayam dan sapi. Pilihannya ada pada beberapa bahan makanan ini.

Sumber makanan kaya zat besi antara lain tahu, kacang almond dan kacang mede. Untuk kalsium, bisa didapat dari bok choy, kubis, kacang kedelai dan tempe. Sedangkan minyak canola, biji-bijian, kenari dan minyak kedelai adalah bahan makanan yang kaya akan omega 3.

Khusus untuk para ibu, bila sedang menjalankan diet raw food lalu positif hamil, maka diet harus di stop. Sebab, ibu hamil perlu mengonsumsi makanan kaya gizi untuk mendukung pertumbuhan janin.

Lagipula, makan makanan mentah yang mungkin mengandung bakteri akibat tidak dimasak, bisa membahayakan janin. Kekurangan zat besi saat hamil juga bisa mengakibatkan otak dan organ janin tidak tumbuh optimal.

Baca Juga: Pantangan Makanan Bagi Ibu Hamil

Diet raw food juga sebaiknya tidak diterapkan pada anak. Sebab, sistem pencernaan anak belum sempurna, kekebalan tubuh mereka juga belum cukup kuat menangkal bakteri yang belum mati akibat makanan tidak dimasak.

Di masa pertumbuhan, anak-anak perlu asupan nutrisi yang maksimal untuk mendukung tumbuh kembangnya. Menerapkan diet raw food pada anak dapat menyebabkan terganggunya tumbuh kembang anak.

(MEG)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb