16 Februari 2021

Bekerja Berulang Menggunakan Jari? Hati-hati Berisiko Mengalami Trigger Finger!

Dikenal juga sebagai jari pelatuk dan thumb trigger
Bekerja Berulang Menggunakan Jari? Hati-hati Berisiko Mengalami Trigger Finger!

Pernahkah mengalami jari tangan tidak bisa digerakkan atau nyeri ketiga direnggangkan?

Bisa jadi Moms terkena trigger finger. Apakah itu?

Menurut jurnal Trigger Finger: Etiology, Wvaluation, and Treatment, ini adalah penyakit jari yang umum, diduga disebabkan oleh peradangan dan penyempitan di jari, yang menyebabkan nyeri, bunyi klik, tersangkut, dan hilangnya gerakan pada jari yang terkena.

Biasanya ini terjadi di sela-sela jari dan sekitar telapak tangan.

Lantas apa penyebab dan cara mengatasi kondisi ini? Mari simak penjelasan di bawah ini ya.

Mungkin Moms salah satu yang berisiko mengalaminya.

Baca Juga: Hubungan Kesehatan Saluran Cerna, Otak, dan Emosial Pada Tumbuh Kembang Anak

Apakah Itu Trigger Finger?

Trigger finger dan cara mengatasinya.jpg
Foto: Trigger finger dan cara mengatasinya.jpg

Foto: Freepik

Hal ini berbeda dengan jari keseleo ataupun terkilir ya, Moms. Trigger finger adalah jari pelatuk atau jari terjepit dan terkunci.

"Kondisi ini ketidakmampuan untuk meluruskan atau menekuk akibat tendon yang terperangkap," ujar dr. Rizky Priambodo Wisnubaroto, Sp.OT – Dokter Spesialis Bedah Ortopedi – RS Pondok Indah, pada Konferensi Pers "Trigger Finger" pada Jumat, 29 Januari 2021.

Mengutip Mayo Clinic, trigger finger juga dikenal sebagai tenosinovitis stenosing.

Ini terjadi ketika peradangan mempersempit ruang di dalam 'terowongan' tendon di jari yang terkena. Jika jari pelatuk semakin parah, maka jari akan terkunci dalam posisi tertekuk.

Jari tengah ataupun jari manis biasanya yang tersering mengalami kondisi ini.

Sering kali, ibu jari juga bisa terkena ini atau biasa disebut sebagai trigger thumb.

American Academic of Orthopaedic Surgeon memaparkan, katrol di pangkal ibu jarinya akan meradang atau menebal. Sehingga sulit bagi tendon fleksor untuk melewatinya saat jari tertekuk.

Gejala Trigger Finger

Trigger finger.jpg
Foto: Trigger finger.jpg

Foto: Freepik

Tentu hal ini biasanya tidak selalu disadari oleh setiap orang.

Biasanya akan timbul nyeri tak tertahankan baru ia akan memeriksakan kondisi ini ke dokter.

Gejala yang mungkin akan dialami, antara lain seperti berikut ini:

  • Nyeri jari tangan dan terasa 'pop' ketika ditekuk atau diluruskan
  • Membutuhkan bantuan jari lain
  • Kaku pada jari saat pagi hari
  • Terasa sakit di daerah 'terowongan' jari
  • Ada benjolan dan membengkak di sekitar penghubung jari dan telapak tangan
  • Nyeri

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Sakit Tulang Ekor Saat Hamil, Moms Perlu Tahu!

Gejala ini biasanya lebih terasa di pagi hari, saat menggenggam benda dengan kuat atau saat meluruskan jari.

"Hal ini diseabkan ketika di malam hari membuat tendon lebih besar dan longgar," tambah dr. Rizky.

Jika penderita tidak segera mendapat perawatan, gejala dapat berkembang semakin parah.

Penyebab Trigger Finger

Trigger finger pada anak.jpg
Foto: Trigger finger pada anak.jpg

Foto: Freepik

Lalu apakah yang menyebabkan trigger finger ini? Siapa sajakah orang yang berisko mengalami hal ini?

Meskipun penyebabnya belum diketahui secara pasti, beberapa faktor dapat meningkatkan risiko untuk mengalami kondisi ini.

Trigger finger disebabkan dari aktivitas berulang yang melibatkan jari jemari dalam bekerja.

Aktivitas berulang dan sering ini menyebabkan iritasi pada area jaringan ikat tulang dan menyebabkan pembengkakan.

Trigger finger sering terjadi pada orang dengan kondisi medis tertentu, seperti diabetes dan rheumatoid arthritis atau rematik.

Jari pelatuk ini dapat terjadi pada juru ketik, juru masak, musisi dan lain-lain.

Di bawah ini orang yang berisiko mengalami trigger finger, antara lain:

Kondisi satu ini lebih sering terjadi pada wanita usia 30-40 tahunan karena dipengaruhi kadar estrogen dalam tubuh dan fase menopause.

Studi tersebut menunjukkan bahwa kadar estrogen yang lebih rendah dapat berkontribusi pada pembengkakan selaput di selubung yang mengelilingi tendon, yang menyebabkan trigger finger.

Jari pelatuk juga bisa terjadi karena komplikasi pembedahan carpal tunnel syndrome, terutama selama enam bulan pertama setelah pembedahan.

Pengobatan Trigger Finger

mengatasi jari tangan seperti terkunci
Foto: mengatasi jari tangan seperti terkunci

Foto: Freepik

Pengobatan trigger finger tergantung pada seberapa parah gejala yang dirasakan.

Biasanya dokter akan menyarankan untuk istirahat tangan dan minum obat-obatan pereda nyeri.

Selain itu, ada beberapa langkah yang diupayakan untuk mengobati kondisi ini, antara lain:

  • Istirahat tangan. Mengistirahatkan jari untuk tidak melakukan aktivitas berulang dan sering. Gunakan sarung tangan empuk apabila diharuskan untuk bekerja.
  • Memasang Splints. Dokter akan memasang 'splints' sebagai penyanggah jari agar tetap stabil. Digunakan di malam hari secara rutin.
  • Stretching. Melakukan istirahat tangan setiap beberapa menit sekali ketika sedang bekerja. Regangkan jari tangan dan dilemaskan.
  • Konsumsi obat anti nyeri. Dokter mungkin menyarankan obat anti nyeri yang melawan peradangan, seperti ibuprofen atau naproxen
  • Menggunakan balsem. Balsem dapat dioleskan di daerah yang nyeri atau bengkak. Namun ini hanya membuat rasa nyaman dan meredakan nyeri bukan untuk menyembuhkan.
  • Suntik steroid. Suntik steroid dibutuhkan untuk selubung tendon. Ini dapat mencegah gejala selama satu tahun atau lebih
  • Pembedahan. Dokter spesialis bedah ortopodi akan membedah dengan pembebasan tendon jari apabila sudah memasuki tingkat parah.

"Trigger finger sangat berpeluang untuk sembuh apabila diatasi dengan baik. Tingkat kambuh kembali antara 1-5%," tambah dr. Rizky.

Trigger Finger pada Anak

Trigger Finger Pada Balita, Apa Gejala dan Penyebabnya 3.jpg
Foto: Trigger Finger Pada Balita, Apa Gejala dan Penyebabnya 3.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Melansir Children's Hospital of Philadelphia, trigger finger pada anak-anak tidak disebabkan oleh cedera atau masalah medis lainnya.

Kondisi ini terjadi saat tendon yang menggerakkan jari dan ibu jari membesar dan tidak meluncur dengan mulus melalui selubung tendon (atau terowongan) saat jari digerakkan.

Meskipun jarang terlihat saat lahir, trigger finger pada anak dapat muncul pada masa bayi.

Kondisi ini juga sering ditemukan pada anak-anak yang berusia antara 1 dan 4 tahun.

Anak laki-laki maupun perempuan memiliki risiko yang sama untuk terkena ini.

Thumb trigger lebih sering terjadi pada anak hingga tingkat risiko 30 persen, menurut Nationwide Children's.

"Anak-anak jarang mengalami ini, namun akan berdampak pada masa tuanya nanti," menurut dr. Rizky.

Untuk menentukan pengobatan terbaik bagi anak, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.

X-ray ataupun imaging test mungkin dibutuhkan.

Baca Juga: Kenali Kondisi Osteogenesis Imperfecta, Penyakit Tulang Rapuh pada Balita

Cara mengatasi trigger finger pada anak yaitu dengan meregangkan dan memijat jari yang nyeri.

Anak mungkin perlu memakai splints setiap saat atau pada waktu tertentu, seperti saat tidur.

Menjaga jari dalam posisi lurus, tanpa membiarkan gerakan, dapat membantu mengurangi pembengkakan.

Pembedahan untuk memperbaiki trigger finger biasanya dilakukan saat anak berusia antara 1 dan 3 tahun.

Dalam prosedur ini, dokter anak akan melepaskan tendon tempat ia terkunci dan memungkinkan tendon meluncur lebih lancar.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb