13 Maret 2024

Ketahui Waktu Sahur Terbaik Menurut Nabi Muhammad SAW!

Apakah Moms siap menyambut bulan Ramadan?
Ketahui Waktu Sahur Terbaik Menurut Nabi Muhammad SAW!

Waktu sahur harus dilakukan secara tepat agar ketika berpuasa Moms tidak merasa terlalu lapar.

Terlebih waktu sahur yang tepat membuat Moms dan keluarga terhindar dari dehidrasi.

Sahur adalah bagian yang paling penting ketika seseorang ingin melakukan ibadah puasa.

Jangan sampai ketahanan tubuh berkurang karena waktu sahur yang ketinggalan.

Ya, dengan melakukan sahur, Moms bisa memastikan tubuh jadi tetap berstamina dan tidak kekurangan nutrisi ketika sedang berpuasa.

Tanpa sahur, tentu saja puasa tidak akan berjalan dengan lancar dan mengganggu kesehatan.

Agar tidak salah, Moms perlu mengetahui waktu sahur yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Simak selengkapnya di sini!

Baca Juga: Berhubungan Intim setelah Salat Subuh, Begini Hukumnya!

Waktu Sahur Terbaik yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

Waktu Sahur
Foto: Waktu Sahur (bbc.co.uk)

Dilansir dari Islam NU, makan sahur sendiri sangat disunnahkan bagi orang yang hendak berpuasa.

Hal tersebut pun ditemukan dalam sebuah hadist yang mengatakan "sahurlah karena di sana terdapat keberkahan,"

Jadi, makan sahur merupakan keringanan atau rukhsah bagi orang yang akan mengerjakan ibadah puasa, Moms.

Puasa berarti menahan haus dan lapar dari imsak hingga waktu maghrib.

Hal ini tentu akan memberatkan dan mengganggu kesehatan jika tidak menyantap sahur sebelumnya.

Terlebih puasa sendiri dilakukan selama satu bulan penuh.

Jika selalu terlambat sahur, maka hal ini bisa menyebabkan menurunnya kesehatan.

Tak hanya itu, di masa pandemi seperti ini pun kita dianjurkan oleh pemerintah untuk selalu menjaga kesehatan.

Ketika imunitas menurun karena tubuh tak menerima nutrisi yang cukup, hal ini tentu bisa membahayakan.

Baca Juga: 7+ Menu Sahur dan Buka Puasa untuk Penderita Diabetes

Terlebih, karena menahan rasa lapar dan haus bisa memberatkan, Allah SWT pun mensyariatkan makan sahur dan buka puasa agar ibadah yang dijalankan tidak terlalu berat.

Allah SWT sendiri sangatlah menyukai hamba yang mengerjakan sesuatu yang sudah diringankan-Nya.

Tak hanya itu, Nabi Muhammad pun menganjurkan kepada umatnya untuk menyelesaikan sahur. Anjuran tersebut pun hadir dalam banyak hadist.

Salah satu yang membicarakan hal tersebut adalah hadist riwayat Ahmad yang berbunyi,

"Umatku berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur."

Menurut Abu Bakar Al-Kalabazi maksud dari mengakhirkan sahur tersebut adalah makan sahur yang dilaksanakan pada sepertiga akhir malam.

Dalam kitab Bahrul Fawaid disebutkan:

وسئل النبي صلى الله عليه وسلم: أي الليل أسمع؟ قال: الثلث الأخير من الليل. وقد قال صلى الله عليه وسلم: من الفطرة تأخير السحور، أراد إن شاء الله أن يقع في الثلث الأخير من اليل ليكون فيه دعوة واستغفار فيجاب، وسؤال حاجة فتقضى

Arti dari hadist tersebut adalah:

"Nabi Muhammad SAW pernah ditanya, 'malam apa yang paling didengar (doa)?' ‘Sepertiga terakhir malam,’ tegas Nabi SAW. Dalam hadist lain, Nabi SAW berkata, ‘Mengakhirkan sahur ialah bagian dari fitrah.’

Kemungkinan yang dimaksud mengakakhirkan sahur di sini ialah mengerjakannya di sepertiga terakhir malam. Karena pada waktu itu doa, ampunan, dan hajat dikabulkan Allah SWT.”

Berdasarkan hadist tersebut, tersirat tujuan dari mengakhiri sahur itu bukan berarti berhenti untuk menyantap makanan dan juga minum.

Mengakhiri waktu sahur juga bisa diiringi dengan ibadah lainnya seperti salat, zikir, serta berdoa.

Sebab itulah yang terbaik untuk beribadah, terutama berdoa.

Baca Juga: Kapan Batas Mandi Junub Ketika Puasa? Ini Penjelasannya!

Nabi Muhammad SAW sendiri memiliki kebiasaan bangun tengah malam dan melakukan salat malam.

Jadi, sangat dimungkinkan jika Nabi Muhammad SAW beribadah terlebih dahulu untuk kemudian makan sahur ketika menjelang waktu subuh.

Tak hanya itu, berdasarkan kesaksian dari Hudzaifah, ia pun berkata pernah melakukan makan sahur bersama dengan Nabi Muhammad SAW ketika menjelang subuh. Hal tersebut tertulis dan Hadist Riwayat Ibnu Majah.

Kesaksian Hudzaifah itu kemudian diperkuat dengan pengakuan Zaid bin Tsabit.

Zaid pun mengaku pernah melakukan sahur bersama dengan Nabi Muhammad SAW dan kemudian ikut salat berjamaah setelahnya.

Ketika ditanya mengenai berapa lama jarak antara selesai makan dan salat berjamaah, Zaid pun menjawab "kisarannya membaca lima puluh ayat."

Jadi, dari hadist tersebut pun bisa disimpulkan bahwa waktu yang paling baik untuk makan sahur adalah di sepertiga terakhir malam terutama menjelang subuh.

Nah, usahakan jangan terlalu terburu-buru dalam menyantap sahur serta jangan terlalu mepet ya, Moms!

Berikanlah jarak agak Moms dan keluarga bisa meminum air putih serta menggosok gigi.

Baca Juga: 9 Makanan yang Harus Dihindari saat Berbuka Puasa dan Sahur

Ketika sedang berpuasa, Moms sebaiknya menyediakan makanan dengan gizi seimbang untuk disantap...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb