Waspadai Kaki Bengkak saat Hamil
Memasuki trimester kedua atau ketiga, sebagian ibu hamil mengalami bengkak di bagian tangan dan kaki.
Tak jarang disertai pula dengan nyeri pinggul. Apakah Moms juga mengalaminya?
Dilansir dari laman American Pregnancy Association, ibu hamil rentan mengalami kenaikan berat badan yang drastis.
Sekitar 25 persen berat badan ibu hamil berasal dari cairan berlebih dalam tubuh. Pertambahan cairan inilah yang biasanya menyebabkan bengkak.
Kaki bengkak saat hamil seringkali membuat tidak nyaman. Sebetulnya hal ini wajar.
Namun, apabila bengkak tidak kunjung membaik, sebaiknya Moms konsultasikan dengan dokter. Sebab, bisa jadi Moms sedang mengalami gejala pre-eklampsia.
Apa Itu Pre-Eklampsia?
Foto: doktersehat.com
Dokter I Made C. Irawan dalam bukunya berjudul @BLOGDOKTER, Segala Hal Tentang Kesehatan yang Wajib Anda Ketahui menjelaskan bahwa pre-eklampsia disebut juga toksemia.
Toksemia ditandai dengan meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein dalam urine. Kondisi ini sering dialami oleh ibu hamil.
Pembengkakan normal, yang juga disebut edema, dialami di tangan, wajah, kaki, pergelangan kaki, dan kaki. Sedangkan pre-eklampsia, adalah bengkak yang disertai gejala lain.
Pre-eklampsia ini umumnya muncul pada trimester 2. Walaupun dalam beberapa kasus, ditemukan pada awal masa kehamilan.
Apa yang Dimaksud Eklampsia?
Eklampsia merupakan kondisi lanjutan dari pre-eklampsia yang tidak tertangani dengan baik. Selain gejala bengkak, wanita yang terkena eklampsia juga sering mengalami kejang-kejang.
Eklampsia bisa menyebabkan koma, bahkan kematian. Baik sebelum, saat, maupun setelah melahirkan.
Baca Juga : Kaki Bengkak Saat Hamil, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Penyebab Pre-Eklampsia dan Eklampsia
Foto: alodokter.com
Penyebab pasti dari kelainan ini masih belum diketahui. Tetapi beberapa penelitian menyebutkan beberapa faktor pemicu.
Dokter I Made C. Irawan menggarisbawahi faktor terjadinya pre-eklampsia dan eklampsia yakni, gizi buruk, kegemukan, dan gangguan aliran darah ke rahim.
Gejala Pre-Eklampsia yang Patut Diwaspadai
Foto: mommyasia.id
Selain kaki bengkak saat hamil, ada beberapa gejala lain pre-eklampsia yang patut diwaspadai. Di antaranya:
- berat badan meningkat drastis akibat penimbunan cairan di dalam tubuh,
- nyeri perut,
- sakit kepala hebat,
- perubahan refleks,
- penurunan produksi urine,
- ada darah pada urine,
- pusing,
- mual dan muntah berlebihan.
Apakah Setiap Ibu Hamil yang Kaki Tangannya Bengkak Menderita Pre-Eklampsia?
Foto: haibunda.com
Jawabannya belum tentu, Moms. Beberapa ibu hamil yang normal, mengalami pembengkakan kaki dan tangan.
Namun, jika bengkak yang timbul tidak membaik diikuti gejala di yang disebutkan di atas, sebaiknya segera ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca Juga : Bibir Vagina Bengkak, Ketahui Penyebab dan Cara Mengobatinya
Bagaimana Efeknya pada Janin?
Foto: hellosehat.com
Pre-Eklampsia bisa menyebabkan gangguan peredaran darah pada plasenta. Akibatnya, berat badan bayi relatif kecil.
Selain itu, pre-eklampsia juga bisa memicu terjadinya kelahiran prematur dan komplikasi lanjutan. Seperti, keterlambatan belajar, epilepsi, cerebral palsy, dan masalah pendengaran serta penglihatan.
Bagaimana Mengobatinya?
Foto: hellosehat.com
Pengobatan pre-eklampsia dan eklampsia adalah kelahiran bayi itu sendiri. Jika umur bayi masih prematur, keadaan umum sang ibu dijaga sampai bayi siap dilahirkan.
Ingat ya Moms, proses kelahiran sebaiknya dilakukan di rumah sakit, di bawah pengawasan ketat dokter spesialis kebidanan. Demi menjaga kondisi ibu dan bayi tetap sehat.
Ada beberapa petunjuk dari laman American Pregnancy Association untuk mengatasi pembengkakan selama kehamilan.
Moms perlu hindari berdiri dalam waktu lama. Selain itu, gunakan pakaian nyaman yang longgar, artinya tidak ketat di area pergelangan tangan dan kaki.
Moms juga bisa berolahraga berenang untuk membantu meredakan kaki bengkak saat hamil.
Moms, jika bengkak disertai dengan gejala yang disebutkan tadi, segera konsultasikan dengan dokter.
(CP/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.